Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Pemahaman dan Pengamalan Keagamaan Siswa SMPN 3 Kajen Melalui Pengajian Maulid Nabi Tri Achyati Lestari; Dayana Amalinda; Lintang Andiana Putri; Lana Nurul Widad; Camelia Intan Shofi; Rifka Estu Fitriana; Istikharoh; Isna Nabila; Risma Istiqomah; Dina Afni Amilia; Arditya Prayogi; Riki Nasrullah
Interaksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Interaksi - Desember
Publisher : PT. Faaslib Serambi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguatan pemahaman dan pengamalan keagamaan dalam bentuk akhlak yang baik sejatinya merupakan bagian dari proses perwujudan aspek spiritualitas keagamaan yang dengannya agar mampu mewujudkan berbagai perbuatan terpuji dalam pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman keagamaan kepada seluruh siswa di SMPN 3 Kajen Pekalongan terkait pentingnya pengamalan nilai spiritual keagamaan dalam bentuk meneladani akhlak rasulullah dalam kehidupan, utamanya dalam kehidupan di sekolah. Metode pengabdian berupa penyuluhan dengan mengambil format ceramah motivasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pemberian materi ceramah serta motivasi terkait peran pentingnya meneladani akhlak nabi dan dilanjutkan melalui format diskusi serta tanya jawab dengan para peserta. Kegiatan ini mendapatkan hasil berupa seluruh peserta yang ikut dalam kegiatan ini memahami peran penting nilai-nilai spiritual keagamaan dan ingin mengamalkannya dalam bentuk akhlak dengan meneladani rasulullah terutama ketika berada di sekolah. Hasil lain dari kegiatan ini ialah dapat memberikan penguatan pemahaman kepada seluruh peserta terkait peran pentingnya nilai spiritual keagamaan bagi siswa dalam kehidupannya.
HUKUM PEMBAHARUAN NIKAH BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI NIKAH SIRRI PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI’I Usshodriyah, Syifa; Nginayah, Idarotul; Istikharoh
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Al-Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/wst.v9i2.1327

Abstract

Permasalahan tentang pernikahan sirri yang belum tercatat secara sah menurut hukum negara kemudian ingin mencatatkan pernikahan tersebut dengan melakukan pembaharuan akad nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan ulama madzhab Syafi’I tentang hukum pembaharuan nikah bagi pasangan suami-istri nikah sirri. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif , yaitu pendekatan yang berdasar atas norma-norma hukum dan kaidah-kaidah yang terdapat dalam fikih. Adapun hasil penelitian ini adalah Pembaharuan nikah (tajdidun nikah) itu diperbolehkan dengan syarat rukun serta syarat pernikahan terpenuhi atau tidak adanya kerusakan. Hal ini didasarkan bahwa tajdidun nikah bertujuan untuk kemaslahatan, yakni kehati-hatian, memperindah dan memperkuat pernikahan sama halnya melegalkan pernikahan di KUA. Sedangkan jika pernikahan tersebut terdapat kerusakan pada rukun ataupun syarat pernikahan maka itu mengharuskan dilakukan akad yang baru atau pengulangan akad bukan pembaharuan akad.
HUKUM PIDANA DAN HAK CIPTA DI ERA KECERDASAN ARTIFISIAL: ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN DALAM HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM Ruhtiani, Maya; Istikharoh
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Al-Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/wst.v10i1.1463

Abstract

This study examines the issue of criminal liability for copyright infringement committed through artificial intelligence (AI) from the perspective of both positive criminal law and Islamic law. The lack of a clear legal subject status for AI in Indonesian positive law creates a legal vacuum, leading to difficulties in assigning criminal liability. This research adopts a normative-juridical method with a comparative approach between positive legal norms and the principles of maqāṣid al-sharī‘ah in Islamic law. The findings reveal that Islamic law offers normative flexibility that enables accountability through the principle of property protection (ḥifẓ al-māl) and the prohibition of harm (lā ḍarar wa lā ḍirār), whereas positive law requires normative reconstruction to recognize human controllers of AI as liable actors. The study recommends the formulation of a hybrid legal norm that integrates the strengths of both systems to establish a fair and adaptive copyright protection mechanism in the digital era.