Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini adalah banyak terjadi perilaku negatif yang dilakukan oleh para remaja, baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, seperti perkelahian antarpelajar, tawuran antarpemuda, pelecehan seksual, minum-minuman keras, narkoba, mem-bully, membunuh, merampas, kebut-kebutan, membolos, berbicara kotor, tidak memperhatikan guru atau rIbut saat pembelajaran di kelas, tidak mematuhi tata tertib sekolah, dan sebagainya. Tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan peran kata-kata bijak sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik. Kata-kata bijak diambil dari (1) hasil bacaan yang diprakirakan mengandung nilai-nilai pendidilan karakter, baik dari buku-buku umum, buku-buku pembelajaran, dongeng cerita rakyat, artikel jurnal, grup-grup media sosial maupun (2) menonton pertunjukan wayang di televisi, (3 mendengarkan wayang di radio, ceramah, obrolan, perbincangan pada saat rapat, obrolan di warung, kantin, rumah makan, dan sebagainya. Kata-kata bijak tersebut dicatat dan dikelompokkan ke dalam tema-tema karakter tertentu yang diprediksi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik, baik di sekolah pertama maupun sekolah menengah atas. Hasil pencatatan dan pengelompokkan kata-kata bijak berdasarkan tema tersebut disesuaikan dengan keperluan pendidikan karakter di sekolah, antara lain (1) religius, (2) toleransi, (3) kesabaran dan keikhlasan, (4) rendah hati, (5) gotong royong dan kerja sama, (6) memiliki ilmu, (7) peduli lingkungan dan sosial, (8) bekerja keras, (9) hemat, (10) kejujuran, dan (11) kemandirian. Kesebelas tema pada kata-kata bijak yang telah ditemukan, ditafsiran, dan diverifikasi tersebut dapat digunakan oleh guru sebagai nasihat, anjuran, saran, dan ajakan agar peserta didik termotivasi dan mau untuk berperilaku positif, baik ketika di kelas, di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kata-kata bijak tersebut dapat disampaikan oleh guru sebelum mulai pembelajaran, saat pembelajaran atau pada akhir pembelajaran agar kata-kata bijak didengar, dipahami, dan diresapi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.