Novita Kusumaningrum, Rika
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KATA-KATA BIJAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK Susetyo, Susetyo; Novita Kusumaningrum, Rika; Wahyu Septarianto, Tomi
JURNAL SKRIPTA Vol 9 No 2 (2023): SKRIPTA NOVEMBER 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/skripta.v9i2.5955

Abstract

Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini adalah banyak terjadi perilaku negatif yang dilakukan oleh para remaja,  baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, seperti perkelahian  antarpelajar, tawuran antarpemuda, pelecehan seksual, minum-minuman keras, narkoba, mem-bully, membunuh, merampas, kebut-kebutan, membolos, berbicara kotor, tidak memperhatikan guru atau rIbut saat pembelajaran di kelas, tidak mematuhi tata tertib sekolah, dan sebagainya. Tujuan penulisan makalah  ini  untuk mendeskripsikan peran kata-kata bijak sebagai  sarana  pendidikan karakter bagi peserta didik. Kata-kata bijak diambil dari (1) hasil bacaan  yang diprakirakan mengandung nilai-nilai pendidilan karakter, baik dari buku-buku umum, buku-buku pembelajaran, dongeng cerita rakyat, artikel jurnal, grup-grup media sosial maupun (2) menonton pertunjukan wayang di televisi, (3 mendengarkan wayang di radio, ceramah, obrolan, perbincangan pada saat rapat, obrolan di warung, kantin, rumah makan, dan sebagainya.  Kata-kata bijak tersebut dicatat dan dikelompokkan  ke dalam tema-tema karakter tertentu yang diprediksi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik, baik di sekolah pertama maupun sekolah menengah atas. Hasil pencatatan dan pengelompokkan kata-kata bijak berdasarkan tema tersebut disesuaikan dengan keperluan pendidikan karakter di sekolah,  antara lain (1) religius, (2) toleransi, (3) kesabaran dan keikhlasan, (4)  rendah hati, (5) gotong royong dan  kerja sama, (6) memiliki ilmu, (7) peduli lingkungan dan sosial, (8)  bekerja keras,  (9) hemat, (10) kejujuran, dan (11) kemandirian. Kesebelas tema pada kata-kata bijak yang telah ditemukan, ditafsiran, dan diverifikasi tersebut  dapat digunakan oleh guru sebagai nasihat, anjuran, saran, dan ajakan agar peserta didik termotivasi  dan mau untuk berperilaku positif, baik ketika  di kelas, di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kata-kata bijak tersebut dapat disampaikan oleh guru sebelum mulai pembelajaran, saat pembelajaran  atau pada akhir pembelajaran agar kata-kata bijak didengar, dipahami, dan  diresapi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
GAYA BAHASA DENGAN MATERI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM Wulandari, Ari; Ratna Herawati, Tri; Novita Kusumaningrum, Rika
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2025): JURNAL DIKSATRASIA JULI 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/diksatrasia.v9i2.18686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan Umar Kayam dalam novel Para Priyayi serta mengeksplorasi bagaimana materi pendidikan disampaikan melalui narasi tersebut. Novel ini merepresentasikan peran pendidikan dalam membentuk identitas sosial masyarakat Jawa pada masa kolonial hingga pascakemerdekaan.Dengan menggunakan metode analisis stilistika dan pendekatan deskriptif-kualitatif, penelitian ini mengungkapkan bahwa Umar Kayam secara konsisten memanfaatkan gaya bahasa metafora, simile, personifikasi, dan narasi dialogis untuk memperkuat nilai-nilai pendidikan, seperti pentingnya ketekunan, kesetiaan pada ilmu, dan peran pendidikan sebagai sarana mobilitas sosial. Melalui gaya bahasa yang sederhana tetapi sarat makna, nilai-nilai pendidikan tidak hanya disampaikan secara eksplisit melalui percakapan antartokoh, tetapi juga secara implisit melalui penggambaran latar, konflik sosial, dan perkembangan karakter.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa dalam Para Priyayi bukan sekadar ornamen estetik, melainkan menjadi sarana strategis untuk menyampaikan gagasan pendidikan yang kontekstual dengan budaya lokal. Kontribusi penelitian ini terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan terletak pada pemahaman bahwa karya sastra, khususnya novel realis seperti Para Priyayi, dapat menjadi sumber pendidikan karakter, moral, dan sosial yang efektif bila dipelajari secara sistematis.Selain itu, penelitian ini memperkaya kajian interdisipliner antara sastra dan pendidikan, menawarkan alternatif pendekatan dalam pendidikan berbasis budaya. Dengan mengkaji penggunaan gaya bahasa untuk menyampaikan materi pendidikan, penelitian ini membuka peluang untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan kontekstual dalam dunia pendidikan Indonesia.
KATA-KATA BIJAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK Susetyo, Susetyo; Novita Kusumaningrum, Rika; Wahyu Septarianto, Tomi
JURNAL SKRIPTA Vol 9 No 2 (2023): SKRIPTA NOVEMBER 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/skripta.v9i2.5955

Abstract

Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini adalah banyak terjadi perilaku negatif yang dilakukan oleh para remaja,  baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, seperti perkelahian  antarpelajar, tawuran antarpemuda, pelecehan seksual, minum-minuman keras, narkoba, mem-bully, membunuh, merampas, kebut-kebutan, membolos, berbicara kotor, tidak memperhatikan guru atau rIbut saat pembelajaran di kelas, tidak mematuhi tata tertib sekolah, dan sebagainya. Tujuan penulisan makalah  ini  untuk mendeskripsikan peran kata-kata bijak sebagai  sarana  pendidikan karakter bagi peserta didik. Kata-kata bijak diambil dari (1) hasil bacaan  yang diprakirakan mengandung nilai-nilai pendidilan karakter, baik dari buku-buku umum, buku-buku pembelajaran, dongeng cerita rakyat, artikel jurnal, grup-grup media sosial maupun (2) menonton pertunjukan wayang di televisi, (3 mendengarkan wayang di radio, ceramah, obrolan, perbincangan pada saat rapat, obrolan di warung, kantin, rumah makan, dan sebagainya.  Kata-kata bijak tersebut dicatat dan dikelompokkan  ke dalam tema-tema karakter tertentu yang diprediksi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik, baik di sekolah pertama maupun sekolah menengah atas. Hasil pencatatan dan pengelompokkan kata-kata bijak berdasarkan tema tersebut disesuaikan dengan keperluan pendidikan karakter di sekolah,  antara lain (1) religius, (2) toleransi, (3) kesabaran dan keikhlasan, (4)  rendah hati, (5) gotong royong dan  kerja sama, (6) memiliki ilmu, (7) peduli lingkungan dan sosial, (8)  bekerja keras,  (9) hemat, (10) kejujuran, dan (11) kemandirian. Kesebelas tema pada kata-kata bijak yang telah ditemukan, ditafsiran, dan diverifikasi tersebut  dapat digunakan oleh guru sebagai nasihat, anjuran, saran, dan ajakan agar peserta didik termotivasi  dan mau untuk berperilaku positif, baik ketika  di kelas, di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kata-kata bijak tersebut dapat disampaikan oleh guru sebelum mulai pembelajaran, saat pembelajaran  atau pada akhir pembelajaran agar kata-kata bijak didengar, dipahami, dan  diresapi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.