Octonariz, Vito Zhafran
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Analis Farmasi

Identifikasi Pewarna Metanil Yellow Pada Makanan Jelly Bermerk Yang Dijual Di Pasar Way Kandis Bandar Lampung Dengan Metode Kromatografi Kertas Purnama, Robby Candra; Octonariz, Vito Zhafran
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17531

Abstract

Jelly adalah salah satu jenis produk makanan yang pada umumnya berbentuk semi padat dengan rasa manis. Jelly terbuat dari sari buah dan dimasak dengan gula yang berwarna jernih, transparan dan cukup kukuh mempertahankan bentuknya apabila dikeluarkan dari wadah. Dalam pembuatan jelly seringkali ditambahkan bahan tambahan makanan yang salah satunya adalah pewarna. Pewarna ditambahkan dengan tujuan untuk memberikan kesan yang menarik bagi konsumen. Tetapi, tidak semua jenis pewarna yang ditambahkan pada makanan diizinkan oleh pemerintah. Berdasarkan PERMENKES RI NO : 239/Menkes/Per/V/1985, pewarna Metanil Yellow (Kuning) dinyatakan sebagai bahan berbahaya bila digunakan untuk makanan dan minuman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pewarna Metanil Yellow pada jelly bermerk khususnya jelly yang berwarna kuning dengan menggunakan metode kromatografi kertas. Sampel yang diperiksa diambil dari Pasar Way Kandis Bandar lampung dengan tiga merk yang berbeda. Dari hasil penelitian pada ketiga sampel yang diperiksa menunjukan hasil yang negatif, hal ini dilihat dari tidak timbulnya bercak pada totolan sampel. Sehingga ketiga sampel yang diperiksa A, B, dan C tidak menggunakan atau 0% menggunakan pewarna Metanil Yellow.
Pengaruh Lama Penyimpanan Kapsul Kloramfenikol Yang Diperoleh Dari Puskesmas Kabupaten Pringsewu Terhadap Kadar Menggunakan Metode Nitrimetri Octonariz, Vito Zhafran; Purnama, Robby Candra
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17568

Abstract

Kloramfenikol merupakan antibiotik yang mempunyai spektrum luas terutama terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Kloramfenikol dipilih untuk mengobati penyakit demam tipus, paratifus, pneumonia, batuk kering, infeksi saluran kemih, infeksi berat yang disebabkan salmonella spp, Haemophilus influenza, Gram negatif yang menyebabkan bakterimia meningitis atau infeksi berat lainnya. Sampel diambil dari puskesmas yang ada di Kabupaten Pringsewu secara random sampling untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lama penyimpanan kloramfenikol sediaan kapsul terhadap penurunan kadar. Metode penetapan kadar sampel yang digunakan adalah nitrimetri. Nitrimetri adalah reaksi diazotasi terbentuknya garam diazonium oleh reaksi senyawa amina primer aromatis atau alifatik dengan asam nitrit dalam lingkungan asam HCl, pada suhu rendah atau didinginkan. Dari hasil analisis kualitatif, semua sampel positif mengandung kloramfenikol. Sedangkan hasil analisis kuantitatif dengan lama penyimpanan 7 hari sampai 110 hari, sampel mengalami penurunan kadar, tetapi masih sesuai dengan standar Farmakope Indonesia Edisi III yaitu, tidak kurang dari 92,5% dan tidak lebih dari 107,5% dari jumlah yang tertera pada etiket. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan lama penyimpanan kapsul kloramfenikol dapat mempengaruhi kadar kloramfenikol.
ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA PETAI (Parkia speciosa Hassk) YANG DIBUDIDAYAKAN DI DESA GAYAM KECAMATAN KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SECARA IODIMETRI Octonariz, Vito Zhafran; Purnama, Robby Candra
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 1 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i1.20482

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan tubuh. Sumber vitamin C umumnya terdapat pada pangan yaitu sayuran dan buah-buahan segar. Beberapa pustaka mengatakan bahwa petai segar mengandung vitamin C dan dapat dijadikan pangan untuk memenuhi asupan vitamin C tubuh. Analisis Kadar Vitamin C pada petai (Parkia speciosa Hassk) yang dibudidayakan di Desa Gayam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan secara Iodimetri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C pada sampel petai gajah dan petai kacang. Metode yang digunakan yaitu metode Iodimetri yang disebut juga titrasi langsung dimana zat uji langsung dititrasi dengan larutan iodium standar dan larutan amilum sebagai indikatornya. Hasil analisis kadar vitamin C pada sampel petai gajah dan petai kacang secara berturut-turut yaitu sebesar 40,05 dan 37,25 mg/100 g. Dari hasil analisis kadar tersebut diperoleh nilai uji presisi yang sudah memenuhi syarat keberterimaan dengan nilai koefisien variasi (KV) untuk sampel petai gajah dan petai kacang secara berturut-turut yaitu sebesar 1,76% dan 1,80%. Berdasarkan analisis tersebut petai mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan petai dapat dijadikan salah satu pangan untuk memenuhi asupan vitamin C pada tubuh.
Uji Cemaran Bakteri Coliform Pada Minuman Teh Seduhan Yang Dijual Di Simpur Center Bandar Lampung Dengan Metode Most Probable Number (MPN) Purnama, Robby Candra; Octonariz, Vito Zhafran
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 1 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i1.20474

Abstract

Minuman teh seduhan merupakan salah satu terobosan baru dalam penjualan teh berbagai rasa untuk semakin menarik minat para konsumen. Minuman teh seduhan dapat mengalami kerusakan secara mikrobiologi seperti layaknya pada makanan dan minuman lainnya melalui berbagai faktor. Faktor tersebut salah satunya adalah air. Indikator adanya pencemaran air oleh bakteri patogen penyebab penyakit ialah Coliform. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 bahwa untuk syarat bakteriologis air yang melalui atau tanpa melalui proses pengolahan batas kandungan E. coli atau faecal coli didalam 100 ml sampel air sebanyak 0 (tidak ada) dan batas kandungan total bakteri Coliform didalam 100 ml air adalah sebanyak 0 (tidak ada). Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian uji cemaran bakteri Coliform pada minuman teh seduhan yang dijual di Simpur Center Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jumlah bakteri Coliform pada minuman teh seduhan yang dijual di Simpur Center Bandar Lampung sesuai dengan Persyaratan BPOM 2012 tidak lebih dari 2 APM/100 ml. Pengujian dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN). Metode ini merupakan uji deret tabung yang menyuburkan pertumbuhan Coliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah Coliform dalam sampel uji. Sampel yang diuji adalah minuman teh seduhan yang diambil dari 4 pedagang minuman teh seduhan. Dari keempat sampel yang diambil positif 100 % tercemar Coliform dan cemaran Coliform melebihi batas Cemaran yang ditetapkan oleh Kepala Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 yaitu dibawah 2APM/ 100 ml.
EVALUASI FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus kunth) DENGAN VARIASI BASIS SALEP Kurniawan, Ivan; Purnama, Robby Candra; Octonariz, Vito Zhafran
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23203

Abstract

Tanaman herbal merupakan tumbuhan obat yang daunnya banyak dikonsumsi menjadi sayuran. Saponin, tanin, flavonoid yang mempunyai kegiatan antioksidan sendiri sebagai akibatnya bisa meningkatkan kecepatan proses penyembuhan luka. Kandungan senyawa flavonoid, saponin serta tanin tersebut diduga mampu mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan salep menggunakan ekstrak daun kenikir dengan variasi basis salep serta uji fisik sediaan salep. Sediaan salep dibuat dengan menggunakan tiga basis. Sediaan salep dievaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji iritasi kulit. Hasil uji organoleptik, sediaan salep memiliki bentuk lembek, berwarna hijau pekat dan berbau khas daun kenikir. Hasil uji pH berada pada rentang 4,5-6,5, uji daya sebar berada pada rentang diameter 5-7, uji daya lekat yaitu tidak kurang dari >4 detik dan uji iritasi kulit meliputi bintik kemerahan, ruam dan bengkak. Dari penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun kenikir dapat dibuat sediaan salep dengan variasi basis salep dan berdasarkan uji fisik sediaan salep semua formulasi dinyatakan memenuhi persyaratan.
EVALUASI FORMULASI SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth) DENGAN VARIASI LAKTOSA Abil, Nawa Al; Purnama, Robby Candra; Octonariz, Vito Zhafran
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23233

Abstract

Tanaman herbal merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya penyembuhan baik daun, batang, maupun akarnya. Senyawa flavonoid yang dimiliki daun kenikir memiliki sifat antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Selain flavonoid, daun kenikir juga mengandung beberapa senyawa metabolit lainnya seperti minyak atsiri, saponin, tanin, polifenol, alkaloid maupun terponoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan serbuk effervescent menggunakan ekstrak daun kenikir dengan variasi laktosa serta uji fisik sediaan serbuk effervescent. Dalam penelitian ini menggunakan variasi laktosa dengan tujuan sebagai tingkat kemanisan dan juga untuk melihat sifat laju aliran sediaan serbuk effervescent. Effervescent dibuat dengan menggunakan tiga formulasi. Serbuk effervescent dievaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji efek karbonasi, uji pH, uji kadar air, uji laju aliran, uji sudut diam dan uji kompresibilitas. Hasil uji organoleptik, serbuk effervescent memiliki bentuk granul, berwarna coklat, berbau khas daun kenikir dan memiliki rasa manis, masam dan khas kenikir. Hasil uji efek karbonasi menunjukkan hasil bahwa seluruh formulasi terdapat adanya efek karbonasi, pH berada pada rentang 6-7, uji kadar air kurang dari 5%, uji laju aliran berada pada rentang 4-10 g/s, uji sudut diam kurang dari 40°, dan uji kompresibilitas kurang dari 20%. Dari penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun kenikir dapat dibuat sediaan serbuk effervescent dan berdasarkan uji fisik sediaan effervescent semua formulasi dinyatakan memenuhi persyaratan.