Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Jungjunan, Repita Anis; Rahayu, Pudji; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Jungjunan, Repita Anis; Rahayu, Pudji; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
REVIEW JURNAL: PEMANFAATAN LAVENDER (Lavandula angustifolia) SEBAGAI AROMATERAPI Yunita, Dilla; Wilis, Hawa; Rinaldi, Muhammad Dodit; Ulfah, Raden Roro Maryana; Jungjunan, Repita Anis; Septiani, Yuni; Budiana, Wempi
Farmaka Vol 22, No 3 (2024): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i3.55655

Abstract

Aromaterapi merupakan pengobatan alternatif hasil ekstraksi suatu tanaman dalam bentuk minyakesensial atau minyak atsiri yang dapat memberikan efek tenang dan nyaman bagi penggunanya.Lavender merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dapat meredakan gejala stresmental, insomnia dan gangguan pencernaan, dan secara eksternal untuk aromaterapi, neuralgia, dansebagai antiseptik. Formulasi aromaterapi dengan bahan aktif lavender dilakukan untuk mempermudahpemakaian serta memaksimalkan efek terapinya. Formulasi aromaterapi lavender dapat dibuat dalamberbagai bentuk, contohnya yaitu dalam bentuk roll on serta lilin aromaterapi. Evaluasi sediaanaromaterapi dilakukan untuk memastikan mutu sediaan baik dari segi manfaat, keamanan, dan stabilitas.Pengujian yang umumnya dilakukan dalam evaluasi sediaan roll on diantaranya uji organoleptik, pH,homogenitas, daya sebar, serta kesukaan. Sedangkan dalam pengujian sediaan lilin dapat berupa ujiorganoleptik, titik leleh, waktu bakar, ketahanan aroma, dan kesukaan.