Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Sabun Padat Transparan Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Sebagai Anti Jerawat Suryati, Imelda Dewi; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias; Isnenia, Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.11621

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) adalah kondisi abnormal kulit akibat produksi kelenjar minyak berlebih yang menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Jerawat berkembang menjadi inflamasi (inflammatory acne) apabila terinfeksi bakteri, terutama bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak biji pinang (Areca catechu L). mengandung senyawa flavonoid Proantosianidin yang diketahui memiliki daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Salah satu pengobatan jerawat adalah dengan sabun antijerawat (acne soap). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan sabun padat transparan dengan bahan aktif ekstrak biji pinang (Areca catechu L. ), teknik formulasi dan evaluasinya. Sehingga diharapkan biji pinang dapat dikembangkan menjadi produk kosmetika obat (cosmeceutical) yang bernilai ekonomis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sabun padat transparan F0 berbentuk transparan, berwarna bening, berbau khas sabun dari aroma VCO dan memiliki tekstur padat. Sedangakan F1, F2, dan F3 berbentuk tidak transparan, F1 berwarna coklat sedangkan F2 dan F3 berwarna coklat tua, berbau khas ekstrak biji pinang, dan memiliki tekstur padat. Semua formula sabun padat transparan memenuhi persyaratan kadar air, kadar alkali bebas dan pH, dengan rentang nilai kadar air antara 12,22% - 15,27%, rentang nilai alkali bebas antara 0,08% -0,1 % dan nilai pH 9,36
Pijat Kaki dengan Losion Magnesium Menurunkan Stres Narapidana Perempuan Udani, Giri; Manurung, Idawati; Yulyuswarni, Yulyuswarni
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 3 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i3.2726

Abstract

Prisoners experience stress during detention, and this stress must be removed so that the behavior and mentality of prisoners can be quickly restored. Foot massage is one of the non-pharmacological therapies in stress management, which makes individuals more relaxed and able to avoid excessive stress reactions such as headaches, insomnia, anxiety, physical and mental fatigue. Magnesium is a mineral that plays an important role in the body's metabolism. Magnesium deficiency can cause migraines, insomnia, leg cramps, anxiety, arrhythmias, diabetes mellitus, and hypertension. Foot massage with magnesium lotion is expected to provide a relaxing effect as well as magnesium intake so that it can overcome the stress experienced by prisoners. This study aims to determine the effect of foot massage magnesium lotion on the stress level of female prisoners. The research method is a quantitative quasi-experimental design with a pre-test-post-test approach on 120 female prisoners by comparing stress levels before and after doing foot massage with magnesium lotion for 14 days. Foot massage with magnesium lotion is done independently. Based on the results of the study, there was a significant difference between stress levels before and after the intervention, there was no significant difference between the stress levels of respondents who had long been detained and those who had just been detained. Multivariate analysis showed that the main factor in stress levels was the sentence period. Foot massage using magnesium lotion is a supporter of reducing stress levels. This therapy should still be done because it helps reduce stress and is carried out independently by prisoners.
Formulasi dan Evaluasi Sabun Padat Transparan Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Sebagai Anti Jerawat Suryati, Imelda Dewi; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias; Isnenia, Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.11621

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) adalah kondisi abnormal kulit akibat produksi kelenjar minyak berlebih yang menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Jerawat berkembang menjadi inflamasi (inflammatory acne) apabila terinfeksi bakteri, terutama bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak biji pinang (Areca catechu L). mengandung senyawa flavonoid Proantosianidin yang diketahui memiliki daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Salah satu pengobatan jerawat adalah dengan sabun antijerawat (acne soap). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan sabun padat transparan dengan bahan aktif ekstrak biji pinang (Areca catechu L. ), teknik formulasi dan evaluasinya. Sehingga diharapkan biji pinang dapat dikembangkan menjadi produk kosmetika obat (cosmeceutical) yang bernilai ekonomis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sabun padat transparan F0 berbentuk transparan, berwarna bening, berbau khas sabun dari aroma VCO dan memiliki tekstur padat. Sedangakan F1, F2, dan F3 berbentuk tidak transparan, F1 berwarna coklat sedangkan F2 dan F3 berwarna coklat tua, berbau khas ekstrak biji pinang, dan memiliki tekstur padat. Semua formula sabun padat transparan memenuhi persyaratan kadar air, kadar alkali bebas dan pH, dengan rentang nilai kadar air antara 12,22% - 15,27%, rentang nilai alkali bebas antara 0,08% -0,1 % dan nilai pH 9,36
EDUKASI HIPERTENSI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI APOTEK SIAGA BANDAR LAMPUNG Mulatasih, Endah Ratnasari; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Udani, Giri
Pharmacy Action Journal Vol 3, No 2 (2024): 2024
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/paj.v3i2.7573

Abstract

Standar definisi tekanan darah tinggi yang umum digunakan adalah tekanan darah sistolik diatas atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas atau sama dengan 90 mmHg (140/90 mmHg). Faktor penyebab terjadinya hipertensi diantaranya kurangnya aktivitas fisik, obesitas, gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi makanan tinggi garam. Faktor risiko lainnya termasuk riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga, usia, dan jenis kelamin (lebih sering terjadi pada pria sebelum usia 55 tahun dan wanita setelah usia 55 tahun). Kasus hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2022, jumlah penderita hipertensi berusia 15 tahun ke atas di Kota Bandar Lampung diperkirakan berjumlah 200.001 jiwa, dan jumlah  penderita hipertensi yang mendapat pelayanan medis standar  mencapai 108,4%.. Tim Pengabdian Masyarakat poltekkes Tanjungkarang dan Apotek Siaga Bandar Lampung melakukan edukasi dan bakti sosial di Apotek Siaga Kemiling Bandar Lampung. Tim memberikan penyuluhan dan edukasi kepada peserta bakti sosial yang telah melakukan pengecekan tekanan darah sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, kepatuhan minum obat dan pengendalian hipertensinya. Pengabdian masyarakat ini diikuti sebanyak sebanyak 59 peserta dengan rentang usia 31-71 tahun. Mayoritas peserta berusia 43-48 tahun dengan persentase sebesar 27,1%, serta didominasi dengan jenis kelamin perempuan sebesar 62,7%. Sementara itu, peserta yang memiliki tekanan darah peserta diatas 140/90 mmHg sebesar 15%. Tingkat pengetahuan peserta yang tergolong baik sebesar 7%
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Jungjunan, Repita Anis; Rahayu, Pudji; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
STABILITAS FISIK LOTION KOMBINASI MAGNESIUM OIL DAN MORINGA SEED OIL (Moringa Oleifera L) Yulyuswarni, Yulyuswarni; Mulatasih, Endah Ratnasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.8985

Abstract

Defisiensi magnesium dapat mengakibatkan migrain, insomnia, kaki kram, anxiety, aritmia. Pola konsumsi dan life style masyarakat, membuat sulit memenuhi  kebutuhan magnesium hanya dengan suplementasi oral, sehingga dibutuhkan intake magnesium melalui transdermal ataupun intravena. Minyak biji kelor (Moringa Oleifera seed oil) yang kaya nutrisi, mudah diserap kuliat,  memiliki khasiat sebagai anti oksidan, anti aging, anti inflamasi. Lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil akan memberikan intake magnesium sekaligus bersifat antioksidan bagi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil. Stabilitas fisik yang diamati meliputi warna, aroma, tekstur, homogenitas, pH, daya sebar dan penampilan emulsi (kemungkinan terjadinya pemisahan emulsi), mulai hari pertama pembuatan, dibandingkan setelah penyimpanan 30 hari pada suhu kamar (280C ) dan suhu 400C. Hasil evaluasi menunjukkan keseluruhan formula tidak mengalami  perubahan warna, tekstur dan pH tetapi mengalami perubahan aroma, dan terjadinya creaming yang bersifat reversible pada F3
STABILITAS FISIK LOTION KOMBINASI MAGNESIUM OIL DAN MORINGA SEED OIL (Moringa Oleifera L) Yulyuswarni, Yulyuswarni; Mulatasih, Endah Ratnasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.8985

Abstract

Defisiensi magnesium dapat mengakibatkan migrain, insomnia, kaki kram, anxiety, aritmia. Pola konsumsi dan life style masyarakat, membuat sulit memenuhi  kebutuhan magnesium hanya dengan suplementasi oral, sehingga dibutuhkan intake magnesium melalui transdermal ataupun intravena. Minyak biji kelor (Moringa Oleifera seed oil) yang kaya nutrisi, mudah diserap kuliat,  memiliki khasiat sebagai anti oksidan, anti aging, anti inflamasi. Lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil akan memberikan intake magnesium sekaligus bersifat antioksidan bagi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil. Stabilitas fisik yang diamati meliputi warna, aroma, tekstur, homogenitas, pH, daya sebar dan penampilan emulsi (kemungkinan terjadinya pemisahan emulsi), mulai hari pertama pembuatan, dibandingkan setelah penyimpanan 30 hari pada suhu kamar (280C ) dan suhu 400C. Hasil evaluasi menunjukkan keseluruhan formula tidak mengalami  perubahan warna, tekstur dan pH tetapi mengalami perubahan aroma, dan terjadinya creaming yang bersifat reversible pada F3
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Jungjunan, Repita Anis; Rahayu, Pudji; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
FORMULASI GEL KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urb.) DAN EKSTRAK KULIT JERUK LEMON (Citrus limon (L.) Burm.Fil.) SEBAGAI ANTI JERAWAT Amanda, Chikita Restu; Mulatasih, Endah Ratnasari; Ardini, Dias; Yulyuswarni, Yulyuswarni
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inrpj.v9i1.7579

Abstract

Gel merupakan bentuk kosmetik perawatan yang banyak diminati dengan tujuan  untuk memelihara kondisi kulit. Gel memiliki sifat yang menyejukkan dan melembabkan. Beberapa bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan aktif produk perawatan kulit yaitu pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dan kulit jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm.fil.). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan  pemanfaatan ekstrak pegagan dan kulit jeruk lemon  sebagai produk kosmetik dengan tujuan perawatan dalam bentuk gel. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan merancang, membuat formulasi, dan mengevaluasi sediaan gel kombinasi ekstrak herba pegagan dan kulit jeruk lemon. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa gel kombinasi ekstrak herba pegagan dan ekstrak kulit jeruk lemon F1 berwarna hijau muda, F2 berwarna kecoklatan dan F3 berwarna hijau tua, aroma dari seluruh formula yaitu aroma khas jeruk dan teksturnya agak kental. F1, F2 dan F3 menunjukkan hasil tidak homogen. Seluruh formula memenuhi syarat uji pH dengan rata-rata 5,93, daya sebar dengan rata-rata 6,6 cm, nilai viskositas dengan rata-rata 30643cps. Berdasarkan hasil yang diperoleh, F1 memliki hasil yang terbaik diantara 2 formula lainnya.
Uji Mutu Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Blume) Miq) Mutia, Sovie; Mulatasih, Endah Ratnasari; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Julaiha, Siti
Journal of Pharmaceutical Sciences and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): Pharmatech Journal : Journal of Pharmaceutical Sciences and Technology
Publisher : Pharmacy Department, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq) digunakan secara tradisional sebagai obat dan terbukti efektif untuk berbagai penyakit. Daun kumis kucing mengandung senyawa flavonoid golongan sinensetin sebagai senyawa identitas yang memiliki efek diuretik, penurun asam urat, penurun tekanan darah, anti-inflamasi, penurun suhu tubuh, diabetes dan penghancur batu kandung kemih. Kandungan senyawa dan manfaat daun kumis kucing yang banyak maka perlu dilakukan standarisasi ekstrak untuk menjamin mutu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mutu ekstrak etanol daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq) terhadap parameter spesifik dan non-spesifik mutu ekstrak yang telah ditentukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional atau fitofarmaka. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif non-eksperimental. Hasil penelitian diperoleh bahwa daun kumis kucing memiliki nama latin (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan rendemen ekstrak sebesar 18,25%. Organoleptik dari ekstrak etanol daun kumis kucing yaitu kental, berwarna hijau kecoklatan, berbau tidak khas dan berasa pahit. Ekstrak etanol daun kumis kucing mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Nilai Rf ekstrak sebesar 0,51. Susut pengeringan simplisia sebesar 9,980 %. Kadar air ekstrak sebesar 5,65%. Kadar abu ekstrak sebesar 5,9%. Kadar abu tidak larut asam ekstrak sebesar 0,95%. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak etanol daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq) memliki mutu yang baik untuk dapat dijadikan bahan baku obat tradisional.