Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidaklayakan Rumah Ratih, Septi; Nurmayadi, Ade Rizki
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol. 19 No. 2 (2024): Menara : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jmenara.v19i2.44400

Abstract

Kota Pontianak dilalui oleh aliran sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak luasnya bantaran sungai tersebut rawan dijadikan sebagai tempat tinggal yang tidak layak huni. Rumah tidak layak huni memiliki kualitas bangunan yang rendah sehingga tidak disarankan untuk ditinggali karena banyak risiko yang akan ditimbulkan. Yang menjadi pertanyaan disini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat ketidaklayakan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria tingkat ketidaklayakan rumah dan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat ketidaklayakan rumah. Faktor sosial ekonomi, pengetahuan, keterampilan, pendanaan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan perawatan. Pengolahan data menggunakan Korelasi Rank Spearman dan statistik hipotetik. Dari hasil analisis diketahui kriteria tingkat ketidaklayakan rumah ditentukan berdasarkan skor dari hasil pemeriksaan dan kajian yang telah dilakukan. Tingkat ketidaklayakan rumah yang diteliti dengan metode berdasarkan 5 aspek dan Aladin menghasilkan bahwa secara umum tingkat ketidaklayakan rumah masuk kategori berat. Faktor yang mempengaruhi tingkat ketidaklayakan rumah yang mempunyai tingkat hubungan sangat kuat yaitu sosial ekonomi dengan nilai korelasi sebesar 0,815, pengetahuan dengan nilai korelasi sebesar 0,857, pendanaan dengan nilai korelasi sebesar 0,822, pelaksanaan dengan nilai korelasi sebesar 0,852, dan pemeliharaan dengan nilai korelasi sebesar 0,836.
EVALUASI SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN BANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS PERJUANGAN KOTA TASIKMALAYA Ratnasari, Cindy Sri; Hendardi, Agi Rivi; Nurmayadi, Ade Rizki
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i2.1668

Abstract

Abstract—The ability of a building to mitigate the possibility of a fire through the readiness of available protection systems, the capability of personnel to handle fire disasters, and the involvement of all parties ensures that fire incidents, which can occur anytime and anywhere, are prevented.the Rusunawa (Simple Rental Flats) building at Perjuangan University Tasikmalaya is particularly important, especially for female students of the university, as it serves as their residence. Moreover, the potential for fire in Rusunawa is quite high, considering the presence of easily flammable materials and sources that can trigger a fire, such as electrical short circuits. The methods used are qualitative descriptive and quantitative descriptive methods. The evaluation results of the fire protection system at the Rusunawa building of Perjuangan University Tasikmalaya regarding fire risk based on site completeness produced an average score of 21.94, which is 87.76% in the Good (B) category, the life-saving facilities produced an average score of 23.19, which is 92.76% in the Good (B) category, The active protection system produced an average score of 12.75, which is 51% in the Fair (C) category, the passive protection system produced an average score of 19.06, which is Fair (C) category, in according with the applicable regulations. Keywords — Fire Protection System. Abstrak—Kemampuan sebuah bangunan dalam mengatasi kemungkinan terjadinya kebakaran melalui kesiapan sistem proteksi yang tersedia, petugas bisa menangani bencana kebakaran, dan semua pihak yang terlibat sehingga bisa terhindar dari peristiwa kebakaran yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Gedung Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di Universitas Perjuangan Tasikmalaya merupakan bangunan yang cukup penting terutama untuk Mahasiswi Universitas Perjuangan Tasikmalaya karena berfungsi sebagai tempat untuk dihuni. Selain itu, potensi terjadinya kebakaran di Rusunawa cukup besar, dilihat dari banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar dan sumber-sumber yang dapat menimbulkan kebakaran seperti hubungan arus listrik. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi dari sitem proteksi kebakaran bangunan Gedung Rusunawa Universitas Perjuangan Tasikmalaya terhadap resiko kebakaran berdasarkan kelengkapan tapak menghasilkan nilai rata-rata sebesar 21.94 yaitu 87.76% dalam kategori Baik (B), sarana penyelamatan jiwa menghasilkan nilai rata-rata 23.19 yaitu 92.76% dalam kategori Baik (B), sistem proteksi aktif menghasilkan nilai rata-rat 12.75 yaitu 51% dalam kategori Cukup (C), dan sistem proteksi pasif menghasilkan 19.06 yaitu 76.24% dalam kategori Cukup (C), serta hasil dari nilai keandalan sistem keselamatan sebesar 76.94% dalam kategori Cukup (C) yang disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Kata kunci —  Sistem Proteksi Kebakaran
STUDI PENGGUNAAN ASBUTON PADA CAMPURAN ASPAL PANAS ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) Assiddiqie, Teguh Muhammad; Nurmayadi, Ade Rizki; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i2.2108

Abstract

Abstract— Based on the Regulation of the Minister of PUPR No.18/PRT/M/2018 concerning the use of buton asphalt for road construction and preservation, further research was carried out to understand the characteristics  of the Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC) mixture. This study used Asbuton LGA type 50/30 with percentages of 3%, 6%, and 9% of the total weight of the mixture. There are a total of 42 test pieces, consisting of 30 for PKAO and 12 for KAO. The results showed that the mixture of AC-WC with 3% Asbuton LGA produced KAO of 5.7%, VIM Value 3.77%, VMA Value 14.96%, VFB Value 74.79%, Marshall Stability Value 1,366 Kg, Flow Value 3.15 mm, Marshall Quetient Value (MQ) 434 Kg/mm, and Immersion Value 90.33%. With the addition of 6% Asbuton LGA, KAO becomes 6%, VIM Value 4.87%, VMA Value 15.21%, VFB Value 67.97%, Marshall Stability Value 1,567 Kg, Flow Value 3.60 mm, MQ Value 435 Kg/mm, and Immersion Value 91.23%. The addition of 9% of Asbuton LGA resulted in a KAO of 6.3%, a VIM value of 7.11%, a VMA value of 18.43%, a VFB value of 61.43%, a Marshall Stability Value of 2,250 Kg, a Flow Value of 4.90 mm, an MQ Value of 459 Kg/mm, and an Immersion Value of 54.85%.  The percentage of LGA Asbutone of 6% in the AC-WC mixture showed an increase in the Marshall stability value and Marshall immersion. Keywords — Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC), Asbuton Lawele Granullar Asphalt (LGA), Marshall Test, Marshall Immersion, Marshall Quotient (MQ) Abstrak— Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.18/PRT/M/2018 mengenai penggunaan aspal buton untuk pembangunan dan preservasi jalan, dilakukan penelitian lanjutan untuk memahami karakteristik campuran Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC). Penelitian ini menggunakan Asbuton LGA tipe 50/30 dengan persentase 3%, 6%, dan 9% dari total berat campuran. Total terdapat 42 benda uji, terdiri dari 30 untuk PKAO dan 12 untuk KAO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran AC-WC dengan 3% Asbuton LGA menghasilkan KAO sebesar 5,7%, Nilai VIM 3,77%, Nilai VMA 14,96%, Nilai VFB 74,79%, Nilai Stabilitas Marshall 1.366 Kg, Nilai Flow 3,15 mm, Nilai Marshall Quetient (MQ) 434 Kg/mm, dan Nilai Immersion 90,33%. Dengan penambahan 6% Asbuton LGA, KAO menjadi 6%, Nilai VIM 4,87%, Nilai VMA 15,21%, Nilai VFB 67,97%, Nilai Stabilitas Marshall 1.567 Kg, Nilai Flow 3,60 mm, Nilai MQ 435 Kg/mm, dan Nilai Immersion 91,23%. Penambahan 9% Asbuton LGA menghasilkan KAO sebesar 6,3%, Nilai VIM 7,11%, Nilai VMA 18,43%, Nilai VFB 61,43%, Nilai Stabilitas Marshall 2.250 Kg, Nilai Flow 4,90 mm, Nilai MQ 459 Kg/mm, dan Nilai Immersion 54,85%.  Persentase Asbuton LGA sebesar 6% pada campuran AC-WC menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall dan perendaman Marshall. Kata kunci — Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC). Asbuton Lawele Granullar Asphalt (LGA), Marshall Test, Marshall Perendaman, Marshall Quotient (MQ)
ANALISIS DISTRIBUSI PENGALIRAN AIR BERSIH PADA WILAYAH UNIT RAJAPOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN MENGGUNAKAN EPANET Zaelani, Ridwan Firmansyah; Nurmayadi, Ade Rizki
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v5i1.2188

Abstract

Abstract— The Rajapolah unit area is a branch of the drinking water supply system managed by PERUMDA Air Minum Tirta Sukapura which is located in Rajapolah District, Tasikamalaya Regency. Clean water distribution in the Rajapolah unit area has been operating since 1991 using PVC pipes. As the age of the pipe increases, the roughness on the surface of the pipe tends to increase which will also cause an increase in pressure loss in the piping system. At some service points the water demand in the region is not optimally met, especially during peak water usage hours due to lack of water pressure. The purpose of this study is to identify the feasibility of a clean water distribution system by analyzing water pressure in pipelines using epanet. The research method begins with a literature study then collecting data in the form of elevation data for each Junction, pipe diameter and length and water distribution flow data with clean water discharge requirements at each service point, after which the data is entered into the epanet program to find water pressure. The conclusion of this study is that in the distribution of clean water in the Rajapolah unit area there are 25 service points with negative water pressure values with the lowest pressure value of -10.49 m which results in a water crisis especially during peak water usage hours at 08.00. Keywords — Clean Water, Water Distribution, Epanet, Water Pressure Abstrak — Wilayah unit Rajapolah merupakan cabang sistem penyedia air minum yang dikelola oleh PERUMDA Air Minum Tirta Sukapura yang terletak di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikamalaya. Pendistribusian air bersih pada wilayah unit Rajapolah sudah beroprasi sejak  Tahun 1991 dengan menggunakan pipa PVC. Seiring bertambahnya umur pipa maka kekasaran pada permukaan pipa cenderung meningkat hal itu juga akan menyebabkan peningkatan kehilangan tekanan dalam sistem perpipaan. Pada beberapa titik layanan kebutuhan air pada wilayah tersebut tidak terpenuhi secara optimal terutama pada jam puncak pemakaian air dikarenakan kekurangan tekananan air. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kelayakan sistem distribusi air bersih dengan menganalisis tekanan air pada saluran pipa menggunakan epanet. Metode penelitian dimulai dengan studi literatur kemudian pengumpulan data berupa data elevasi setiap Junction, diameter dan panjang pipa serta data alur distribusi air dengan kebutuhan debit air bersih pada setiap titik layanan, setelah itu data dimasukan kedalam program epanet untuk mencari tekanan air. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pada distribusi air bersih wilayah unit Rajapolah terdapat 25 titik layanan yang nilai tekanan airnya  negatif dengan nilai tekanan terendah -10,49 m yang mengakibatkan krisis air terutama pada jam puncak pemakaian air yaitu pada pukul 08.00. Kata kunci — Air Bersih, Distribusi Air, Epanet, Tekanan Air