Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Derajat Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2021 Raniyati, Wa Ode; Irwan, Andi Alamsyah; Mali, Rusli
Indonesian Journal of Health Vol 3 No 01 (2023): Vol.03 No.01 (Juni 2023)
Publisher : Yayasan Citra Cendekia Celebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/inajoh.v3i01.96

Abstract

Dysmenorrhea is pain during menstruation, and most women experience some degree of pain at least on the first day of menstruation. The effects of dysmenorrhea cause 13% to 51% of women to be absent at least once on a work day and 5% to 14% to be absent from work due to severe symptoms of dysmenorrhea. To find out the relationship between body mass index (BMI) and the degree of dysmenorrhea in medical students, this study used an observational analytic method through a cross-sectional study approach. A total of 113 samples were taken using the sampling method from the inclusion criteria, namely the criteria for active female students at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Makassar class of 2021 and having a history of pain during menstruation in the last six months and exclusion criteria, namely students who have other diseases with symptoms of abdominal pain or pelvic pain, for example peritonitis. , Urinary Tract Infections, Appendicitis, and others, female students who have previous illnesses (endometriosis, adenomyosis), female students who have a history of taking anti-depressant drugs and female students who have mental disorders or stress. The analysis used is Univariate analysis and Bivariate analysis. The results of this study showed that there were 73 (64.6%) respondents with good BMI while 40 (35.4%) respondents had bad BMI. There were 69 (61.1%) respondents who had mild degrees of dysmenorrhea, 34 (30.1%) of respondents had moderate degrees of dysmenorrhea and 10 (8.8%) of respondents had severe degrees of dysmenorrhea. So based on the results of the above study it can be concluded that most respondents have good BMI and some have mild dysmenorrhea and from the results of bivariate data analysis between BMI and the degree of dysmenorrhea, there is no correlation between BMI and the degree of dysmenorrhea and the p value is 0.462 or more than 0.05.
Uji Efektivitas Antijamur Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Val.) terhadap Jamur Malassezia Furfur secara in Vitro Hamka, And Atikah Zhahirah; Irwan, Andi Alamsyah
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.338

Abstract

Latar belakang: Malassezia furfur adalah penyebab Pityriasis Versicolor dengan prevalensi tinggi di daerah tropis seperti Indonesia. Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin, minyak atsiri, dan fenol yang berpotensi sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan mencari alternatif pengobatan antijamur berbasis herbal. Metode: Penelitian true experimental dengani desain Post-test Only Control Group menggunakan metode sumuran. Ekstrak kunyit diperoleh melalui maserasi etanol 96% dengan konsentrasi 1%, 2,5%, dan 5%. Ketokonazol digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Hasil: Konsentrasi 1% dan 2,5% tidak menghambat jamur, sedangkan 5% menghasilkan zona hambat lemah (10,50 mm). Kontrol positif menunjukkan daya hambat tinggi (28,13 mm), sementara kontrol negatif tidak menunjukkan zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak kunyit 5% memiliki daya hambat lemah terhadap Malassezia furfur, sedangkan konsentrasi 1% dan 2,5% tidak efektif secara in vitro.
Pengaruh Amlodipin sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Kadar IL-6, Konsumsi Opioid, dan Skor Nyeri Pascabedah pada Operasi Timpanomastoidektomi Hasmirah; Wirawan, Nur Surya; Datu, Madonna D.; Bahar, Burhanuddin; Tanra, Andi Husni; Nurdin, Haizah; Irwan, Andi Alamsyah
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 43 No 2 (2025): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v43i2.383

Abstract

Latar Belakang: Opioid merupakan agen antinosiseptif yang paling efektif untuk mengatasi nyeri pascabedah, tetatpi penggunaannya dapat menimbulkan efek samping. Adjuvan diberikan untuk meningkatkan efek analgetik dan meminimalkan konsumsi opioid sehingga mengurangi efek samping opioid. Penghambat kanal kalsium (CCB) seperti amlodipin dapat digunakan sebagai adjuvan karena dapat mengurangi sinyal nyeri dengan cara yang berbeda dari opioid. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh amlodipin terhadap kadar IL-6, konsumsi opioid, dan skor nyeri setelah operasi timpanomastoidektomi. Metode: Penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal yang dilakukan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Universitas Hasanuddin, dan rumah sakit jejaringnya. Sampel terdiri dari pasien yang menjalani operasi timpanomastoidektomi, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok I (amlodipin) dan kelompok II (plasebo). Data yang dicatat meliputi konsumsi opioid, efek samping pascaoperasi, kadar IL-6, tekanan darah, denyut nadi, dan nyeri. Hasil: TTerdapat perbedaan signifikan pada skor VAS 6 jam setelah operasi, dengan skor lebih rendah di kelompok I. Tidak ada pasien yang membutuhkan opioid tambahan. Rerata tekanan arteri juga berbeda bermakna, lebih rendah pada kelompok I selama periode pengamatan. Kadar IL-6 lebih tinggi di kelompok II pada 6 dan 24 jam pascaoperasi. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pada perubahan kadar IL-6 dari T6 ke T24 dan dari T0 ke T24. Ditemukan korelasi lemah antara kadar IL-6 dan skor VAS pada 6 dan 24 jam, dengan nilai r masing-masing 0,373 dan 0,401. Simpulan: Amlodipin dapat digunakan sebagai adjuvan analgetik karena dapat menurunkan skor nyeri pascabedah dan konsumsi opioid.
Tingkat pengetahuan tentang penanganan luka bakar pada Tim Bantuan Medis Hasanah, Uswatun; Irwan, Andi Alamsyah; Malli, Rusli
FLORONA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Florona: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/florona.v2i2.760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ganbaran tingkat pengetahuan tentang penanganan luka bakar pada TBM FK UNISMUH Makassar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Metode penelitian menggunakan penelitian Observasional analitik. Penelitian ini dilakukan di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar. Sampel dari penelitian ini adalah TBM FK UNISMUH Makassar sebanyak 40 orang sampel. Analisis yang digunakan dalam penellitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil yang diperoleh dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah responden dengan pengetahuan baik dan merupakan angkatan TBM 11 sebanyak 19 responden dan angkatan TBM 10 sebanyak 16, selanjutnya pengetahuan cukup baik dan merupakan angkatan TBM 10 sebanyak 3 selanjutnya disusul dengan responden dengan pengetahuan cukup baik dan merupakan angkatan TBM 11 sebanyak 2 responden. Berdasarkan output test statistik bahwa “Hipotesis ditolak” dengan demikian dapat disimpulkan tidak adanya hubungan tingkat pengetahuan Tentang Penanganan Luka Bakar Pada TBM FK UNISMUH Makassar dengan Faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu Angkatan TBM dan tingkat pengetahuan Tentang Penanganan Luka Bakar Pada TBM FK UNISMUH Makassar secara umum yang diperoleh adalah pengetahuan baik. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Mann Withney.