Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Penggunaan Pasir Giling Leles dan Pasir Galunggung Terhadap Kuat Tekan Beton Rosidah, Dede; Fauziah, Nurul; Sudarsono, Ignatius; Mulyawati, Fauzia
Jurnal Tiarsie Vol 21 No 3 (2024): Jurnal TIARSIE 21.3
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v21i3.247

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang banyak digunakan saat ini. Semakin berkembangnya konstruksi beton saat ini maka harga pasir gunung (agregat halus) semakin mahal, sehingga perlu penggantian pasir gunung untuk mengurangi penggunaan pasir gunung sebagai komponen utama beton tanpa mengurangi spesifikasi. Parameter beton khususnya nilai kuat tekan beton. Sebagai penggantinya yaitu pasir giling, pasir yang dihasilkan dari batu digiling hingga menjadi butiran pasir oleh Stone Crusher. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai kuat tekan beton dengan membandingkan dua jenis pasir yaitu pasir Galunggung dan pasir giling. Penelitian ini juga bertujuan memenuhi kebutuhan agregat halus di wilayah Garut. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode ini membuat beberapa variasi, yaitu campuran beton pasir Galunggung sebanyak 9 buah, campuran beton pasir giling sebanyak 9 buah dengan umur beton 7 hari, 21 hari, dan 28 hari. Hasil penelitian uji kuat tekan beton yang diharapkan adalah 20,75 MPa, hasil uji kuat tekan beton menggunakan pasir giling pada hari ke 28 adalah 26,91 MPa, untuk beton menggunakan pasir Galunggung diperoleh nilai pada hari ke 28 adalah 25,02 MPa. Hasil diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan kedua jenis pasir yang diteliti dapat mencapai kekuatan yang diharapkan. Pasir giling Leles bisa digunakan sebagai pengganti pasir dari Gunung Galunggung. Kata Kunci: Beton, Kuat Tekan, Pasir Giling
ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) (Studi Kasus: Peningkatan Jalan Patrol – Palintang Kabupaten Bandung) Ghifari, Rizha Rafli; Sudarsono, Ignatius; Mulyawati, Fauzia
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1473

Abstract

Project control is a crucial management activity, especially given the complexity of project-related issues. Effective management is needed to ensure that projects, such as the improvement of the Patrol-Palintang road in Bandung Regency, adhere to the planned schedule. The objective of this research is to assess cost and time performance using the Earned Value Management (EVM) method. The data utilized in this study includes the Budget Plan (RAB), S-Curve, Time Schedule, and Weekly Reports. The analysis results from the Earned Value Management method indicate that the time performance is less than one (SPI < 1), with an average SPI value of 0.929. This means that the time performance is poor, indicating delays in project completion relative to the planned schedule. Conversely, the cost performance index is above one, with an average CPI value of 1.0014. This indicates excellent cost performance, as the actual costs incurred are lower than the earned value, demonstrating no wastage of resources.
PENGARUH PENAMBAHAN POTONGAN KAWAT BENDRAT TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON milah, sena saepul; Pirmansyah, Yudi; Sudarsono, Ignatius
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1474

Abstract

Beton fiber merupakan material komposit yang terbuat dari campuran beton konvensional dan serat. Manfaat utama dari penambahan serat adalah keuletannya, yang membantu mengendalikan retak dan meningkatkan kekuatan lentur beton. Pada beberapa struktur, retak rambut harus dihindari, sehingga serat baja biasanya ditambahkan untuk mencegah penyebaran retakan. Untuk mengurangi biaya, potongan kawat bendrat digunakan sebagai pengganti serat baja, dengan harapan dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas dan kekuatan tekan beton. Penelitian dilakukan melalui pengujian di laboratorium, di mana potongan kawat bendrat sepanjang 5 cm ditambahkan ke dalam campuran beton dengan variasi persentase sebesar 1%, 2%, dan 3% dari berat beton. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan modulus elastisitas tertinggi terjadi pada campuran dengan kawat 1%, mencapai 30.552,32 MPa, dibandingkan dengan 27.277 MPa pada beton normal. Pada campuran 2%, terjadi peningkatan sebesar 11,5%, mencapai 30.418,83 MPa, sementara campuran 3% hanya mengalami peningkatan 5,8%, dengan nilai 28.879,45 MPa. Secara keseluruhan, campuran kawat bendrat 1% memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan modulus elastisitas, sementara persentase yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan yang semakin kecil
Sedimentation Analysis at Cariang Weir in Sumedang District using Mike 21 Software Sudirman, Sudirman; Mulyawati, Fauzia; Sudarsono, Ignatius
CIVED Vol. 11 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v11i3.667

Abstract

Sedimentation is the deposition of material carried by water media. The occurrence of sedimentation disrupts river flow, leading to increased susceptibility to flooding and drought during dry seasons. The impact of sedimentation causes riverbed siltation, reducing the river's capacity from its natural state. The Cariang Dam, located in Ujung Jaya Village, Ujung Jaya District, Sumedang Regency, is experiencing sedimentation issues. This has resulted in siltation and a decrease in the river's capacity at the dam site. In light of these issues, the researcher is interested in analyzing sedimentation at the Cariang Dam area. This analysis aims to determine the volume and height of sedimentation occurring annually. Based on the analysis conducted, the sedimentation height per day is found to be 0.7 centimeters, amounting to 23 centimeters per month and 276 centimeters annually.
Perencanaan Jembatan Baja Sederhana dan Perencanaan Penahan Tanah Menggunakan Beronjong pada Areal Rumahku Hijau Sukabumi Sudarsono, Ignatius; Mulyawati, Fauzia; Marhamatunnisya, Alfhi; Mulya, Todo; ., Andriansyah; Sugandi, Diki kirana; Al Fiqry, Bangga Futra; Amelia, Riri; Fallah, Rahmi; Ramadhan, Elkhi Seftiarki; Ikhsan, Iqbal Irvani; Ramadhan, Gilang; Ramadhan, Yanuarko; Gumilar, Gugum; Wahyudi, Dwi Agung
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v4i1.2037

Abstract

The location of Rumahku Hijau is located in Cikaret Village, Cipedes District, Sukabumi Regency, West Java. Rumahku Hijau is engaged in plant cultivation, manufacture of organic fertilizers, manufacture of organic pesticides. Rice fields and animal cultivation areas such as birds, rabbits, goats and others. During the visit there were several problems, namely landslides and it was difficult for farmers to bring their agricultural products to the barn, because of the location of the rice fields and barns which were separated by the Cidadap river. That way, in carrying out this community service, we want to design a simple steel bridge and use gabion to overcome landslides. It is hoped that farmers will not have to go around the Cidadap river to reach the barn and be safe from landslides.
Pengaruh perendaman air laut terhadap kuat tekan beton Self Compacting Concrete (SCC) dengan penambahan Fly Ash dan Visconcrete Fauzi Akbar, Musa; Kodariah, Gentli Siti; Sudarsono, Ignatius; Utomo, Eko Wahyu
Hexatech: Jurnal Ilmiah Teknik Vol. 2 No. 1 (2023): Hexatech: Jurnal Ilmiah Teknik
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/hexatech.v2i1.592

Abstract

Salah satu inovasi yang dapat dibuat yaitu beton Self Compacting Concrete (SCC) yang dimana beton ini dapat memadat dengan sendirinya tanpa bantuan alat vibrator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman air laut terhadap kuat beton Self Compacting Concrete dengan penambahan Fly Ash dan Visconcrete. Metode pengumpulan data yang didapatkan dari data primer yang dilaksanakan dengan membuat benda uji di laboratorium sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengujian beton segar dilakukan dengan menggunakan alat V-funnel, L-ShapeBox, dan Slump flow, sedangkan pengujian kuat tekan dilakukan pada beton berumur 7, 28, dan 56 hari setelah direndam menggunakan air laut dan air tawar. Hasil dari penelitian ini yaitu kuat tekan tertinggi berada pada beton tanpa campuran Fly ash (FA 0%) sebesar 34-42 Mpa pada umur 7-56 hari, lalu beton dengan campuran Fly ash sebesar 55% memperoleh kuat tekan mencapai 37,96 Mpa yang direndam menggunakan air laut selama 56 hari, sedangkan beton yang direndam menggunakan air tawar berada padacampuran beton Fly ash sebesar 55% dengan kuat tekan mencapai 32,37 Mpa pada umur 56 hari.
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Pemodelan Struktur (3D) berdasarkan Analisis Statik Beban Dorong (Pushover Analysis) Aulia, Diana Fika; Sudarsono, Ignatius; Mulyawati, Fauzia
CIVED Vol. 9 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v9i3.436112

Abstract

Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat Dengan Pemodelan Struktur (3D) Berdasarkan Analisis Beban Dorong (Pushover Analysis)”. Analisis pushover adalah prosedur statis yang menggunakan teknik nonlinier yang disederhanakan untuk memperkirakan deformasi struktural seismic atau gempa bumi, kemudian analisis pushover mensimulasikan fenomena ini dengan menerapkan beban sampai pelelehan (sendi plastis) pertama dalam struktur ditemukan dan kemudian merevisi model untuk memasukkan perubahan struktur yang disebabkan oleh sendi plastis. Analisis ini berupa kurava kapasitas yang dapat melihat titik kinerja gedung saat menerima gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja struktur Gedung Hotel Jatiwangi, Majalengka, berdasarkan analisis beban dorong (Pushover Analysis)” dengan menggunakan SAP 2000 versi 2021. Hasil analisis pushover bahwa titik kinerja untuk pembebanan gempa arah-X adalah 0,131 meter dan diperoleh gaya geser sebesar 3321,385 ton, kemudian untuk arah-Y diperoleh titik kinerja sebesar 0,121 meter dan gaya geser di peroleh 2851031 ton, Sedangkan nilai drift ratio berdasarkan ATC-40 untuk arah-X 0,00483% dan untuk arah-Y sebesar 0,00446%. Maka dapat disimpulkan titik kinerja struktur bangunan ini sudah tercapai dan masuk kategori Immediate Occupancy (IO).
Safety Analysis of Gedebage Station Equipment Building against Vibration with Microtremor and PPV Methods Febrinzaghi, Mohammad Gerald; Syafier, Siegfried; Sudarsono, Ignatius
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2 November 2025
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v14i2.47840

Abstract

This study evaluates the impact of railway-induced vibrations on an equipment building near Gedebage Station, Bandung. Proximity to the railway track raised concerns about occupant comfort and structural integrity. The assessment employed microtremor analysis to determine natural frequencies of the soil (using HVSR method) and the building (using FSR method), alongside PPV analysis to measure vibration levels against regulatory standards. Results revealed that the train-induced vibration frequency (~37 Hz) did not coincide with the buildings natural frequency (~23 Hz), eliminating resonance risks. However, moderate natural resonance vulnerability was detected on the first floor in the east-west direction. While some PPV values exceeded Indonesias environmental thresholds (Kepmen LH) for minor plaster cracks (category B), all remained within DIN 4150-3 safety limits for commercial structures. In conclusion, the building faces no immediate structural threat, but train vibrations may cause minor non-structural disturbances, such as cosmetic cracks. Mitigation measures could enhance occupant comfort, though structural reinforcement appears unnecessary. The findings highlight the importance of vibration monitoring in infrastructure planning near railways.