Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN FILM DOKUMENTER SOSIAL DAN BUDAYA MAKANAN KHAS BETAWI "KEMBANG GOYANG" Eko Prasetyo, Martinus; Antonio, Steven
JURNAL Dasarrupa: Desain dan Seni Rupa Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal dasarrupa Vol 6 no 1 April 2024
Publisher : UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/dasarrupa.v6i1.179

Abstract

Indonesia mempunyai banyak suku bangsa dengan berbagai ciri khas didalamnya, salah satu sektor yang dapat dikebangkan yaitu makanan tradisional dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia, nyatanya banyak dari masyatrakat kita yang belum mengenal makanan tradisional dari tidap daerah yang ada, penelitian yang diangkat adalah Kembang Goyang yang merupakan salah satu makanan khas Betawi. Kue tradisional mempunyai banyak sekali kegunaan salah satunya dapat disajikan pada upacara adat tentunya terdapat makna tersendiri bagi sebagian kalangan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak berdasarkan prosedur statistic, melainkan penelitian kualitatif dapat dikumpulkan berdasarkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisme organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan, Metode penelitian kualitatif menekankan pada kualitas atau value hal yang penting dari sebuah objek atau jasa yang berdasarkan sebuah kejadian sejarah, fenomena, dan gejala sosial. Film dokumenter ini bertujuan sebagai sarana informasi pengenalan oleh-oleh khas Betawi kembang goyang kepada masyarakat dengan penggunaan teknik visual, diharapkan bisa menyampaikan informasi yang dapat diterima dengan baik.
Identifikasi Aspek Elemen Desain Pada Gim A Space for the Unbound Ika Resmika Andelina; Eko Prasetyo, Martinus; Theresia, Sherly
CandraRupa : Journal of Art, Design, and Media Vol. 3 No. 2 (2024): Vol.3 No.2, October (2024)
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/candrarupa.v3i2.690

Abstract

Seiring perkembangan teknologi, kini bentuk dan jenis media hiburan sudah beragam, antara lain, film, gim, film animasi, buku, dan sebagainya. Gim adalah salah satu media hiburan yang sudah sangat dikenal dan beradar masif di masyarakat, dengan banyaknya kategori yang ada. Salah satu gim yang berhasil menggaet banyak perhatian dan respon positif adalah A Space for the Unbound, yang dikembangkan dan diproduksi oleh Mojiken Studio & Toge Production dari Indonesia. Gim ini berhasil menyabet banyak penghargaan internasional dengan menggunakan gaya visual pixel art, disertai pemilihan setting negara Indonesia pada era tahun 90-an. Begitu banyak elemen di dalam gim ini yang menarik perhatian para konsumen, salah satunya adalah setting negara Indonesia yang disertai berbagai karakter yang relatable, latar belakang cerita yang menarik, gimplay yang mudah dimengerti dan berbagai elemen lainnya. Elemen-elemen inilah yang menarik untuk dibedah lebih lanjut lebih mendalam untuk mengetahui elemen desain apa saja yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan A Space for the Unbound. Analisis dilakukan secara kualitatif deskriptif untuk semua elemen desain yang akan ditemukan dalam gim. Penguraian elemen-elemen desain visual dibedah dengan pendekatan mimesis milik Plato, yang kemudian diperdalam oleh pendekatan karakter Holistik milik Mounsey untuk menelaah elemen lain di belakang penciptaan sebuah karakter, seperti cerita dan sifat karakter serta penerimaan oleh konsumen.
Mise En Scene Sinematografi dalam Film Horor Remake Berjudul Suzzanna: Malam Jumat Kliwon Eko Prasetyo, Martinus; Sanjaya, William
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 (2024) No. 2
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i2.168

Abstract

Film ber-genre horor di Indonesia merupakan salah satu yang populer dan mendapatkan tempatnya dihati para penikmat film Indonesia, sayangnya belum banyak penelitian yang membahas tentang film horor secara Mise en Scène di Indonesia. Film berjudul Suzzanna: Malam Jumat Kliwon merupakan film horor Indonesia yang telah melegenda sejak 1986, dan diproduksi ulang di tahun 2023 disutradarai Guntur Soeharjanto merupakan film horor yang menarik secara pengambilan visual dan terlihat berbeda daripada film horor pada umumnya. Hal ini menjadi alasan peneliti untuk mengetahui tampilan visual apa saja yang berbeda didalamnya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, Mise en Scène digunakan dalam sinematografi remake film horor berjudul "Suzzanna: Night of Jumat Kliwon". Analisis konten dilakukan dengan melihat elemen Mise en Scène seperti pencahayaan, latar belakang, properti, kostum, gerakan kamera, dan komposisi visual dalam film. Perubahan dalam penyampaian atmosfer dan emosi, dan adaptasi terhadap kebutuhan dan keinginan penonton kontemporer adalah beberapa penemuan utama, penelitian ini menghasilkan bagaimana pergerakan kamera dapat dikombinasikan dengan komposisi the rule of thirds dalam mencapai sebuah dramatisasi cerita horor yang ingin disampaikan.
KOMPOSISI VISUAL TRAILER FILM KARTINI 2017 Eko Prasetyo, Martinus; Everlin, Shierly
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 12, No 3 (2025): Desember
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v12i3.67930

Abstract

AbstractThis study discusses the visual composition in the trailer of the film Kartini (2017), focusing on color, lighting, and spatial elements in the film’s visuals. It is crucial to understand how the visual elements in each scene are technically created as a medium of communication to convey messages to the audience. The primary objective of this research is to analyze the visual elements utilized in the trailer to construct the narrative, atmosphere, and technical aspects of the visuals. The research method employed is qualitative visual analysis, encompassing observations of cinematography, lighting, color, camera angles, and visual symbols. The findings reveal that the Kartini trailer strategically employs visual elements to depict the colonial-era atmosphere in Java, highlight social conflicts, and reinforce Kartini's characterization as the main figure. The use of warm tones, natural lighting, and dominant close-up shots effectively emphasizes Kartini's emotions and struggles. Additionally, the representation of Javanese cultural symbols enriches the visual narrative, thereby providing a unique appeal to the audience.