Industri tebu memiliki peran penting dalam ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia, sebagai bahan baku utama untuk produksi gula, bioetanol, dan produk turunannya. Peningkatan produksi dan rendemen tebu sangat krusial untuk mendukung ketahanan pangan, ekonomi petani tebu, dan industri gula secara keseluruhan. Namun, petani tebu sering menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan rendemen mereka. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil tebu adalah penggunaan pupuk yang tepat. Dalam beberapa tahun terakhir, pupuk BASISCROP muncul sebagai pilihan yang menjanjikan. BASISCROP diformulasikan khusus untuk tanaman tebu dan dirancang untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara penting yang diperlukan oleh tanaman. Pengabdian dilakukan kepada Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) di Jatiroto dengan tujuan untuk sosialisasi tentang manfaat dan aplikasi pupuk BASISCROP serta mengukur dampak penggunaan pupuk ini terhadap produksi dan rendemen tebu. Hasil kegiatan ini mencakup peningkatan pemahaman petani tentang BASISCROP, penggunaan yang efektif pada tanaman tebu, peningkatan kesehatan tanaman, dan pengendalian hama serta penyakit. Metode yang digunakan melibatkan identifikasi kebutuhan, sosialisasi, pelatihan, pemilihan lahan percobaan, aplikasi BASISCROP, pemantauan, evaluasi, dan penyempurnaan. Hasil ini menunjukkan bahwa sosialisasi dan aplikasi BASISCROP memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan rendemen tebu di APTR Jatiroto. Hal ini juga mencerminkan potensi teknologi serupa untuk meningkatkan hasil pertanian di komunitas petani lainnya. Keberlanjutan dari program ini melibatkan pelatihan berkelanjutan dan pemantauan untuk memastikan hasil positif dapat dipertahankan