Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Mikropropagasi Tangkai Daun Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) Secara In Vitro dengan Penambahan ZPT BAP dan NAA Fitri Aries Prayana; FNU Djenal; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.45

Abstract

Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan jenis tanaman umbi-umbian dari suku Araceaea yang bermanfaat untuk menjadi bahan diversifikasi pangan. Perbanyakan iles-iles membutuhkan waktu lama sehingga dibutuhkan alternatif perbanyakan dengan kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi ZPT BAP dan NAA yang tepat untuk perbanyakan tangkai daun iles-iles. Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan sejak bulan Agustus 2016 sampai bulan Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Kuljar Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor, 9 kombinasi perlakuan, dan 6 ulangan. Faktor pertama yakni ZPT BAP terdiri dari 3 taraf yaitu 1; 2; dan 3 mg/l. Faktor kedua yakni ZPT NAA terdiri dari 3 taraf yaitu 0,1; 0,2; dan 0,3 mg/l. Data dianalisa dengan menggunakan Analysis of Variance lalu diuji lanjut menggunakan BNT taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 mg/l dan 2 mg/l BAP berpengaruh terhadap parameter kedinian terbentuknya kalus, kuantitas kalus dan kedinian terbentuknya akar. Perlakuan 0,1 mg/l NAA berpengaruh terhadap parameter tinggi tunas umur 63 HST. Interaksi 1 mg/l BAP dan 0,1 mg/l NAA berpengaruh terhadap parameter jumlah tunas umur 63 HST dan tinggi tunas umur 63 HST. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan ZPT BAP dan NAA yang berbeda mampu memberikan pengaruh terhadap mikropropagasi tangkai daun iles-iles terutama pada pembentukan tunas.
Efikasi Agensia Hayati Trichoderma sp. Terhadap Karat Daun (Puccinia arachidis) Pada Kacang Tanah Mochamad Syarief; Elvirlya Prahitasari; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i2.104

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogeae) merupakan bahan pangan yang diminati oleh masyarakat. Kontribusi produksi kacang tanah dari Provinsi Jawa Timur terhadap produksi Nasional mengalami penurunan pada tahun 2016. Faktor penyebab rendahnya hasil panen kacang tanah di Indonesia yaitu penyakit karat daun (Puccinia arachidis). Dalam penelitian ini, pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah dengan jamur antagonis Trichoderma sp. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh agensia hayati Trichoderma sp. terhadap intensitas serangan penyakit karat daun, jumlah polong dan berat basah polong kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 hingga Maret 2018 di Laboratorium Perlindungan Tanaman Politeknik Negeri Jember dan lahan di Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial terdiri dari 4 perlakuan di antaranya A0 (Tebukonazol 0,3 ml/l), A1 (Trichoderma sp. 105cfu/ml), A2 (Trichoderma sp. 106cfu/ml), A3 (Trichoderma sp. 107 cfu/ml) dengan 6 ulangan. Uji data menggunakan ANOVA (Analyze of Varians) dan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil dari penelitian adalah bahwa dari 4 perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat intensitas serangan karat daun, jumlah polong serta berat polong kacang tanah. Intensitas serangan Puccinia arachidis berkorelasi negatif terhadap jumlah polong dan berat basah polong.
Efikasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Terhadap Penyakit Bercak Daun (Cercospora arachidicola) Pada Tanaman Kacang Tanah Rosita Meliyana; Rudi Wardana; Mochamad Syarief
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.143

Abstract

Cercospora arachidicola merupakan patogen yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah. Serangan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil akibat patogen yang menyerang pada saat pengisian polong. Penggunaan pestisida sintetik dalam pengendalian penyakit tanaman dapat menimbulkan efek residu yang membahayakan lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut diperlukan upaya perlindungan tanaman dengan penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi ekstrak daun kemangi terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2017 sampai Februari 2018 di lahan percobaan Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember dan laboratorium perlindungan tanaman Politeknik Negeri Jember. Penelitian mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial 5 perlakuan dengan (P0) fungisida sintetik 1 ml/liter, ekstrak daun kemangi 25 % (P1), ekstrak daun kemangi 50% (P2), ekstrak daun kemangi 75 % (P3), dan ekstrak daun kemangi 100 % (P4) . Hasil uji anova pada penelitian menunjukkan bahwa efikasi ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah tidak berbeda nyata pada parameter intensitas serangan, jumlah polong, berat basah polong, dan berat kering polong kacang tanah. Peningkatan serangan Cercospora arachidicola berdampak dalam pengurangan hasil panen kacang tanah pada uji korelasi.
Isolasi Cendawan Aspergillus sp. pada Tanaman Padi Organik Nor Imama Iga Mawarni; Iqbal Erdiansyah; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2021): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i1.363

Abstract

Penelitian bertujuan agar dapat mengidentifikasi karakteristik cendawan Aspergillus sp. secara makroskopis, jumlah koloni, kecepatan tumbuh cendawan dan kepadatan spora cendawan Aspergillus sp. yang telah diisolasi dari dua lokasi berbeda. Penelitian ini dilakukan dari September 2019 hingga November 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu dengan membandingkan cendawan Aspergillus sp yang dapat diisolasi dari 2 lahan yang berbeda. Data dari hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua lokasi pengambilan sampel tanah pada lokasi pertama jamur Aspergillus sp. dapat diisolasi pada kedalaman 20-25 cm dari permukaan tanah. Sedangkan di lokasi kedua, jamur Aspergillus sp. dapat diisolasi pada kedalaman 10-15 cm dan 20-25 cm dari permukaan tanah dan memiliki karakteristik morfologi berupa koloni berwarna hitam, hifa bersekat, konidia bulat, konidiofor tegak dan tidak bercabang serta vesikel yang berbentuk bulat. Kemudian untuk jumlah koloni cendawan Aspergillus sp. yang dapat diisolasi dari Desa Lombok Kulon dan Desa Sulek menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Sedangkan untuk kecepatan pertumbuhan dan nilai kepadatan spora cendawan Aspergillus sp. dari kedua lokasi menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata.
Optimalisasi Jumlah Anakan Produktif Padi dengan Pengairan Macak-macak serta Penambahan Pupuk P dan K Rudi Wardana; Irma Hariyati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 3 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i3.313

Abstract

Peningkatan hasil produksi padi masih perlu dioptimalkan dengan cara intensifikasi seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan serta perbaikan teknologi pascapanen. Pengairan juga merupakan suatu komponen yang penting untuk meningkatkan hasil produksi padi. Pemupukan yang dilakukan harus mempertimbangkan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara, pada fase vegetatif sampai fase generatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem pengairan macak-macak dengan penambahan unsur hara P dan K terhadap optimalisasi peningkatan jumlah anakan produktif padi. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pengairan macak-macak dengan penambahan pupuk P dan K dengan dosis 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, dan 200 kg/ha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan tersebut menghasilkan data yang tidak berbeda nyata untuk semua paramater pengaman, dengan signifikansi 0,634 pada tinggi tanaman 4 MST, 0,848 untuk signifikansi jumlah anakan produktif dan 0,403 untuk signifikansi bobot 100 bulir padi. Jumlah anakan produktif terbanyak terdapat pada perlakuan MP4 yaitu 15 anakan.
Pengaruh Pemberian ZPT BAP dan GA3 terhadap Pertumbuhan Tunas Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Varietas Cilembu secara In Vitro Rudi Wardana; Roayatus Syafa’ah; Jumiatun Jumiatun
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i2.2648

Abstract

Cilembu merupakan ubi jalar yang memiliki rasa manis dan legit yang tidak diolah oleh jenis ubi jalar lainnya. Cilembu memiliki kandungan karbohidrat, vitamin dan mineral yang tinggi. Oleh karena itu tanaman ini berpotensi sebagai pengganti beras dalam bentuk pangan alternatif. Permasalahan yang terjadi berupa berbagai kendala, teknik budidaya serta kualitas bibit tanaman cilembu yang buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas sentra produksi dengan meningkatkan kebutuhan bibit berkualitas dalam teknik kultur jaringan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan konsentrasi BAP dan GA3 untuk merangsang pertumbuhan eksplan cilembu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 hingga Februari 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP sebesar 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi GA3 0,1 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm. Hasil penelitian menunjukkan penambahan GA3 dengan konsentrasi 0,5 pm berpengaruh terhadap kemunculan tunas yaitu 15 hari setelah tanam, sedangkan BAP sebesar 1 ppm berpengaruh terhadap jumlah akar yaitu 16 akar.
Optimasi Metode Sterilisasi Eksplan Daun Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) dan Robusta (Coffea Canephora Var. Robusta chev.) secara In Vitro Sepdian Luri; Rudi Wardana; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2916

Abstract

Salah satu metode perbanyakan tanaman kopi (Coffee sp) untuk mendapatkan bibit unggul melalui metode kultur jaringan adalah dengan teknik Somatic Embryogenesis (SE). Tetapi permasalahan yang sering terjadi adalah adanya kontaminasi pada eksplan. Kontaminasi dapat menghambat proses pertumbuhan sehingga eksplan tidak dapat tumbuh atau mati. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kontaminasi adalah dengan optimalisasi teknik sterilisasi eksplan. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode sterilisasi yang optimal untuk mendapatkan eksplan steril dari 2 jenis tanaman kopi yang diujikan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah 2 jenis klon kopi yaitu Arabica Andungsari dan Robusta BP 308. Faktor kedua adalah 3 metode sterilisasi. Dengan demikian, penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dan akan diulang sebanyak 5 kali. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode sterilisasi 1 optimal dalam menekan kontaminasi dan juga browning. Kopi robusta BP 308 lebih responsif dalam pembentukan kalus dengan rata-rata munculnya kalus yaitu 11 hari setelah inokulasi.
Hidrolisis Lemak oleh Enzim Lipase pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) Setyo Andi Nugroho; Rudi Wardana; Titien Fatimah; Lilik Mastuti; Ika Lia Novenda
BIOMA Vol 7, No 1 (2022): BIOMA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v7i1.7368

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kandungan enzim lipase pada perombakan lipid dan faktor yang mempengaruhi enzim lipase seperti suhu dan konsentrasi enzim. Metode DNS (asam 3,5-dinitrosalisilat) dan titrasi asam-basa untuk analisis aktivitas lipase menggunakan minyak zaitun sebagai substratnya. Hasil Penelitian menunjukkan titrasi kontrol sebesar 2,8 ml. sedangkan pengaruh suhu tinggi 98,3°C titrasinya 2,5 ml, sehingga selisihnya 0,3 ml. Pengaruh suhu dingin  27°C titrasinya sebesar 3,0 ml (selisih 0,2 ml dengan kontrol). Pengaruh enzim terhadap konsentrasi enzin 5% volume titrasinya 2,5 ml (selisih 0,3 ml dengan kontrol). Sedangkan untuk konsentrasi enzim 46% volume titrasinya 3,1 ml (selisih 0,3 ml dengan kontrol). selisih antara nilai titrasi setara dengan asam lemak yang terbentuk oleh aktivitas enzim lipase.   
RESPONS PERTUMBUHAN TUNAS MIKRO STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) SECARA IN VITRO PADA BEBERAPA JENIS SITOKININ DAN KONSENTRASI AIR KELAPA Sepdian Luri Asmono; Vega Kartika Sari; Rudi Wardana
Agrin Vol 21, No 2 (2017): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2017.21.2.395

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan beberapa jenis sitokinin dan beberapa levelkonsentrasi air kelapa terhadap respon pertumbuhan tunas mikro stevia. Rancangan Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL), meliputi 3 jenis sitokinin (2 ppm Kinetin, 2ppm BAP, 2ppm TDZ) dan 4 levelkonsentrasi air kelapa (0%; 5%; 10%; 15%) dengan 5 ulangan. Parameter pengamatan meliputi persentasekontaminasi, persentase browning, saat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah ruas. Data dianalisisdengan analisis ragam (ANOVA) dan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian pada 30 HST untuk parametersaat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah ruas, interaksi antara BAP dan air kelapa menunjukkanperbedaan yang tidak nyata. Namun hasil analisis menunjukkan pengaruh tunggal sitokinin dan air kelapa dalampembentukan dan pertumbuhan tunas. Media perlakuan dengan menggunakan MS+2ppm BAP tanpa air kelapaterbukti memacu kemunculan tunas lebih cepat, yaitu rata-rata 3,05 Hari Setelah Kultur (HSK) serta memacupertambahan jumlah ruas (2,6 ruas per tunas) dan tunas (3,7 tunas per eksplan). Penambahan air kelapamenghambat kecepatan pertumbuhan tunas. Parameter pertumbuhan tunas menunjukkan semakin besarkonsentrasi air kelapa yang ditambahkan semakin menurunkan pertumbuhan tunas baik dari jumlah, panjang atauruas.Kata kunci: Stevia, in vitro, air kelapa, sitokininABSTRACTThis study aimed to determine effect of use of several types of cytokinin and levels of coconut waterconcentration on stevia micro shoot growth response. This study was arranged in a Randomized Block Design,including 3 types of cytokines (2 ppm Kinetin, 2ppm BAP, 2ppm TDZ) and 4 levels of coconut water concentration(0%, 5%, 10%, 15%) with 5 replications. The parameters included percentage of contamination, percentage ofbrowning, time to form shoots, number of shoots, shoot length and number of nodes. Analyzed by variance analysis(ANOVA) and DMRT test at 5% level. For analysis results of time to form shoots, number of shoots, shoot lengthand number of segments showed that the interaction between BAP and coconut water gave no significantdifference. However, the results of the analysis showed a single effect of cytokinin and coconut water in shootformation and growth. Treatment media using MS + 2ppm BAP without coconut water proved to accelerate theappearance of shoot more rapidly, that is average 3.05 days after culture and induced the increase of the numberof node (2.6 node per shoot) and shoot number (3.7 shoots per explant). The addition of coconut water inhibitedthe growth rate of buds. Shoot growth of the number, length, and node number of shoots decline due to highconcentration of coconut water added further decrease the growth of shoot either from the number, length, andnode number of shoots.Key words: Stevia, in vitro, coconut water, cytokinins
Ketahanan Beberapa Genotipe Kedelai terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrizi) Rudi Wardana; Nurul Sjamsijah; Risa Yuniar Perdana Putri
Agroteknika Vol 5 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i1.135

Abstract

Karat daun merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai yang disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrizi pada tanaman kedelai. Penurunan hasil produksi yang disebabkan oleh penyakit karat daun ini sebesar 10-90%. Tujuan peneltian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa genotipe kedelai pada penyakit karat daun. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan 7 genotipe kedelai sebagai perlakuan meliputi GHJ1, GHJ2, GHJ3, GHJ4, GHJ5, Anjasmoro, Ringgit. Parameter pengamatan meliputi, luas permukaan daun, International Working of Soybean Rust (IWGSR), berat biji per tanaman. Data dianalisis dengan SPSS Versi 23.0 yaitu dengan uji ANOVA dan diuji lanjut BNT 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada luas permukaan daun pada semua genotipe, genotipe GHJ1, GHJ2, GHJ3, GHJ4, GHJ5 memiliki tingkat ketahanan yang tahan terhadap penyakit karat daun, dan untuk varietas Anjasmoro memililiki tingkat ketahanan agak tahan, sedangkan varietas Ringgit memiliki tingkat ketahanan agak rentan pada penyakit karat, berat biji terandah yaitu varietas anjasmoro dengan rata-rata sebesar 3,5 gr pertanaman.