Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penanganan hipertensi dengan senam dan aktivitas fisik Diyono, Diyono; Amarseto, Binuko; Ramadhani, Alfin Rida; Boan, Maria Febyana; Devia, Sinta; Frediyana, Vicky; Mariska, Vionna
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.3656

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Kondisi ini meningkatkan risiko berkembangnya berbagai penyakit serius, seperti gangguan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Di Jawa Tengah, pada tahun 2019, hipertensi tercatat sebagai kasus paling dominan di antara penyakit tidak menular lainnya, mencakup hingga 68,8% dari seluruh kasus. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2020). Senam hipertensi termasuk dalam olahraga dan aktifitas fisik yang dapat  memicu  jantung agar bekerja lebih optimal. Senam dan juga aktivitas fisik mampu menjaga kestabilan tekanan darah. Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah warga masyarakat yang memiliki riwayat hipertensi serta yang memiliki keluarga dengan keturunan hipertensi, sedangkan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara penanganan hipertensi dengan senam dan aktivitas fisik. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo pada bulan April 2024 yang dihadiri oleh 40 peserta. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan dan faktor resiko penyakit tekanan darah tinggi, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan melakukan senam hipertensi secara bersama dan ditutup dengan  penyuluhan kesehatan dan diskusi. Hasil dari pengabdian ini menunjunkan peningkatan yang signifikan dari  nilai pre test dan post test yang telah dilakukan oleh para peserta. Tingginya antusias dari warga masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat mendorong untuk mengadakan kegiatan pengabdian yang berkelanjutan, sehingga masyarakat terus bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA Mariska, Vionna; Awanis, Almas; Anjari Dyah Kusumaning Ayu, Warih
Physio Journal Vol. 5 No. 1 (2025): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v5i1.1565

Abstract

Latar Belakang : Menstruasi merupakan proses meluruhnya endometrium yang menyebabkan keluarnya darah dari vagina akibat sel telur yang tidak dibuahi. Sebagian wanita merasakan nyeri saat menstruasi. Rasa sakit atau biasa disebut dismenore disebabkan oleh berlebihnya prostaglandin yang keluar sehingga menyebabkan vasokontriksi dan kontraksi rahim yang menimbulkan rasa sakit. IMT adalah faktor yang relevan karena kelebihan lemak dapat meningkatkan produksi prostaglandin yang merupakan penyebab dismenore. Tujuan Penelitian: Untuk melihat apakah ada hubungan IMT dengan derajat dismenore. Metode Penelitian: Studi ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebelumnya, peneliti sudah mengajukan ethical clearance dan disetujui serta layak etik dengan nomor 100/EC/KEPK/VI/2024. Populasi penelitian ini sebanyak 565 orang dan sampel sebanyak 203 mahasiswa berdasarkan kriteria inklusi eksklusi, dengan cara membagikan kuesioner WaLLID Score. Selanjutnya mengukur TB dan BB untuk mengetahui IMT. Pengolahan data menggunakan SPSS 25 yaitu Chi Square. Hasil Penelitian: Sebagian besar mahasiswa dengan IMT normal mencapai 47,3%, sedangkan yang mengalami dismenore sedang sebesar 27,6%. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan nilai p-value = 0,000, yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan tingkat keparahan dismenore pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara indeks massa tubuh (IMT) dan tingkat keparahan dismenore pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional.