Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pola komunikasi antara fisioterapis dengan orang tua terhadap tumbuh kembang balita di PUSKESMAS Cawas 2 Diyono, Diyono; Awanis, Almas; Trikusumaadi, Stefanus Khrismasagung
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 2 No. 2 (2022): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.069 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2774

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana pola komunikasi berpengaruh dalam proses terapi tumbuh kembang balita. Pada Balita, pola komunikasi antara fisioterapis dengan orang tua menjembatani pertukaran informasi yang baik dalam melakukan stimulasi bagi tumbuh kembang anak. Hal itu dipicu adanya kondisi yang berbeda pada setiap anak membuat  orang tua dan terapis mengalami kendala  saat melakukan kegiatan terapi. Melalui uji statistik, penelitian ini berhasil menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara intensitas komunikasi orang tua terhadap tumbuh kembang anak balita dalam proses terapi tumbuh kembang.
Hubungan indeks massa tubuh terhadap kejadian low back pain pada pengemudi feeder Batik Solo Nugroho, Arif Setyo; Dyah, Warih Anjari; Awanis, Almas
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jitu.3654

Abstract

Angkutan umum merupakan salah satu transportasi yang masih banyak diminati khususnya bagi sebagian warga Solo. Pengemudi angkutan umum merupakan salah satu pekerjaan yang rentan mengalami gangguan muskuloskeletal, gangguan paling umum dan sering ditemukan adalah low back pain . Kejadian nyeri punggung bawah di indonesia pada Tahun 2018 sebesar 24,7% dan nyeri punggung bawah pada pengemudi seluruh dunia menunjukan prevalensi yang tinggi yaitu 53%. Salah satu penyebab pengemudi angkutan umum terkena gangguan low back pain yaitu indeks massa tubuh yang berlebih. Indeks massa tubuh yang berlebih menyebabkan tonus otot abdomen lemah, sehingga pusat gravitasi seseorang akan terdorong  ke depan dan menyebabkan lordosis lumbalis akan bertambah yang kemudian menimbulkan kelelahan pada otot paravertebra. Indeks massa tubuh yang berlebih juga mempengaruhi tekanan kompresi pada tulang belakang yang dapat berefek pada lumbal yang berpengaruh pada keluhan low back pain. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh terhadap kejadian low back pain pada pengemudi feeder batik solo trans Kota Surakarta. Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel secara Purposive Sampling dengan jumlah sampel 32 orang dan di uji korelasi menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan uji korelasi Chi-Square didapatkan hasil nilai sig.0,000 yang menunjukan bawah nilai sig lebih kecil dari (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian low back pain pada pengemudi feeder batik solo trans Kota Surakarta. Dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara indeks massa tubuh terhadap kejadian low back pain pada pengemudi feeder batik solo trans Kota Surakarta.
Prevalence and determinants associated with adolescent idiopathic scoliosis: results of screening in Surakarta, Indonesia Ramadhani, Alinda Nur; Romadhoni, Dea Linia; Awanis, Almas
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.23884

Abstract

Scoliosis is defined as a vertebral deformity characterized by a lateral deviation of at least 10° with vertebral rotation. Adolescent idiopathic scoliosis is generally found in children aged 10-18 years. Changes in the scoliosis curve are influenced by various etiologic factors including age, sex, growth factors, curve location and biomechanical factors. The study was conducted to determine the prevalence of adolescent iidophatic scoliosis in school students aged 12-15 years in Surakarta city. Physical examination using Adam's forward bending test, scoliometer and risk factor questionnaire. The research subjects were 325 people with an age range of 12-15 years. Research subjects are included in the adolescent idiopathic scoliosis category if the Adam's forward bending test is positive and the scoliometer value is >10°. The highest prevalence of adolescent idiopathic scoliosis was found in school children aged 14 years. The prevalence of adolescent idiopathic scoliosis is higher in female (3.4%) than male students (0.3%). Determining factors that might influence the onset of adolescent idiopathic scoliosis including age, gender, biomechanical factors, habits or lifestyles factors and physical activity.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN SENAM IRAMA Maria Febyana Boan; Awanis, Almas; Lilik Ariyanti
Physio Journal Vol. 4 No. 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v4i2.1534

Abstract

Latar Belakang: Diketahui kurang dari 80% dari jumlah anak yang memiliki gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh.Pengaturan keseimbangan tubuh diperlukan anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih sulit dan kompleks. Kegiatan diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dinamis anak usia 5-6 tahun. aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan dinamis anak adalah senam irama. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam irama terhadap keseimbangan anak usia 5-6 tahun Di TK indria Jaya Joyosuran Surakarta. Metode: Penelitian pre eksperimental dengan metode one grup pretest-posttest. Pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling. Hasil uji bivariate membuktikan bahwa terdapat pengaruh senam irama terhadap keseimbangan dinamis anak usia 5- 6 tahun (p value=0,000). Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara senam irama dengan keseimbangan dinamis anak usia 5 – 6 Tahun Di Tk Indria Jaya Joyosuran, Surakarta.
Deteksi Perkembangan Anak Prasekolah di TK Tawang 02 Awanis, Almas; Estu, Emil; Retno, Nabila; Larasati, Nandang; Dien, Saka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.12673

Abstract

Penilaian perkembangan pada anak pra sekolah sangatlah penting, mengingat masa pra-sekolah merupakan masa persiapan sebelum anak mendapat pendidikan formal ke tingkat Sekolah Dasar (SD). Apabila ditemukan kecurigaan penyimpangan dapat segera dilakukan stimulasi dan intervensi dini sebelum kelainan terjadi. Upaya pencegahan sedini mungkin perlu dilakukan untuk mengurangi masalah perkembangan dengan melakukan deteksi dini. Salah satu instrument yang bisa digunakan untuk mengukur perkembangan anak adalah Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP). KPSP merupakan instrumen yang berguna untuk mengetahui perkembangan anak normal atau anak mengalam penyimpangan. Dengan mengetahui sejak dini penyimpangan yang terjadi pada anak, maka orang tua bisa memberikan pengobatan atau intervensi sedini mungkin. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 2 hari, yakni 2 – 3 Mei 2024. Sampel yang digunakan ialah anak dengan usia 4-6 tahun di TK Tawang 02 sebanyak 11 anak,  instrumen yang dipakai pada pengabdian ini adalah KPSP. Hasil screening didapatkan bahwa 82% anak di TK Tawang 02 memepunyai tumbuh kembang normal namun terdapat pula 18% anak yang mengalami perkembangan yang meragukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anak prasekolah yang sedang bersekolah di TK Tawang 02 memiliki perkembangan yang sesuai dengan usianya.Kata Kunci: Perkembangan, Anak, Pra-sekolahDevelopmental assessment in pre-school children is very important, considering that the pre-school period is a preparatory period before children receive formal education to the elementary school level. If there is a suspicion of deviation, early stimulation and intervention can be done before abnormalities occur. Prevention efforts as early as possible need to be made to reduce developmental problems by conducting early detection. One of the instruments that can be used to measure child development is the Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP). KPSP is a useful instrument to determine the development of normal children or children experiencing deviations. The sample used was children aged 4-6 years at TK Tawang 02 as many as 11 children, the instrument used in this service was KPSP. The screening results showed that 82% of children in Tawang 02 Kindergarten had normal growth and development but there were also 18% of children who experienced questionable development. Thus, it can be concluded that preschool children who are currently attending Tawang 02 Kindergarten have age-appropriate development.
Growth and Development Education on Parents' Understanding Level of Gross Motor Development in Children Aged 0-6 Months Naufal, Adnan Faris; Nabila, Aulia Safa; Susilo, Taufik Eko; Fatmarizka, Tiara; Awanis, Almas; Yuliani, Diki Retno
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2023: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growth and development of children aged 0-6 months is an important stage to achieve optimal quality of life. Parents have an important role in stimulating child growth and development early on in child growth and development. Problems that occur in children of this age, one of which is gross motor development due to parents' lack of understanding of child development. Education in the form of health literacy discusses growth and development and how to stimulate according to age so that parents can apply what has been taught. The aim is to determine changes in the level of understanding of parents when given growth and development education about gross motor development of children aged 0-6 months. This study used a quantitative research design with a type of quay experimental research, a one- group pre-test-post-test approach. The number of samples was 44 respondents with the purposive sampling method. The variables of this study are independent, namely parents' understanding of child growth and development measured by questionnaires, and dependent variables, namely gross motor development of children aged 0-6 months measured by ASQ (Ages and stages questionnaire). Data analysis techniques used were univariate test, normality test, and effect test. The effect test using Wilcoxon showed the sig result (2-tailed) was 0.000 <0.05, meaning there is a significant effect. It can be concluded that there is an effect of growth and development education on parents' level of understanding about the gross motor development of children aged 0-6 months.
Determinants of Flat Foot Incidence on Early Childhood Posture Awanis, Almas; Nur Ramadhani, Alinda; Ines Prabandari, Fatchurrohmah
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 6 No. 1 (2025): Physiotherapy in Management and Prevention
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v6i1.7138

Abstract

Scoliosis is a structural deformity of the spine in the lateral direction with a curvature of ≥10° in the coronal plane. The occurrence of posture disorders towards scoliosis is often only realised in adolescence, namely with an age range of 10-16 years. If you only realise it at this age, then it is too late, because other health problems can arise that affect your future life. Therefore, the existence of this study is expected to be able to make an instrument for the early detection of postural developmental disorders in preschool children against the incidence of scoliosis. From the examination that has been carried out on 94 students, it has been found that 74% of children have normal posture with a degree range of 10 to 40, and 25% of children have been detected with intermediate scoliosis (50 to 70). The next measurement that the researcher made was to measure the degree of arch of the child's foot. Measurements of normal categories of foot, flat foot and cavus foot use Clarke's angle. Clarke's angle is obtained from the meshing angle of the tangent formed by the first line connecting the medial edge of the first metatarsal caput and the heel and the second line connecting the first metatarsal caput with the crest of the medial longitudinal arch. Data was obtained that most children experience flat feet as much as 77%, which is dominated by male children.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELINCAHAN (AGILITY) PADA PEMAIN BASKET ANAK USIA 9 – 12 TAHUN Maria Dakosta, Sisilia; Awanis, Almas; Ariyanti, Lilik
Physio Journal Vol. 5 No. 1 (2025): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v5i1.1551

Abstract

Latar Belakang: Kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan  merupakan salah satu faktor yang penting dalam olahraga basket, dalam menghindari pemain lawan agar tidak terjadi benturan yang dapat menyebabkan terjadinya cedera. Pemain basket anak usia 9-12 tahun memerlukan asupan gizi, karena pemain yang masih dalam massa pertumbuhan dan dapat membantu perkembangan massa otot, akan tetapi asupan gizi yang tidak seimbangan dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan kelincahan karena adanya beban ekstra atau kekurangan gizi yang dapat membuat pemain mengalami kesulitan bergerak atau mudah mengalami kelelahan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan indeks massa tubuh dengan kelincahan pemain basket anak usia 9-12 tahun. Metode Penelitian: Jenis penelitian dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengukuran status gizi menggunakan rumus IMT/U dan untuk  kelincahan menggunakan Illinois agility run test.  Hasil Penelitian: Berdasrkan uji Chi Square  Menunjukkan bahwa hasil p = 0,049 (< 0,05)  yang menunjukkan terdapat hubungan terhadap status gizi dengan kelincahan pemain basket. Kesimpulan: terdapat hubungan antara status gizi dengan kelincahan pemain basket usia 9-12 tahun
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA Mariska, Vionna; Awanis, Almas; Anjari Dyah Kusumaning Ayu, Warih
Physio Journal Vol. 5 No. 1 (2025): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v5i1.1565

Abstract

Latar Belakang : Menstruasi merupakan proses meluruhnya endometrium yang menyebabkan keluarnya darah dari vagina akibat sel telur yang tidak dibuahi. Sebagian wanita merasakan nyeri saat menstruasi. Rasa sakit atau biasa disebut dismenore disebabkan oleh berlebihnya prostaglandin yang keluar sehingga menyebabkan vasokontriksi dan kontraksi rahim yang menimbulkan rasa sakit. IMT adalah faktor yang relevan karena kelebihan lemak dapat meningkatkan produksi prostaglandin yang merupakan penyebab dismenore. Tujuan Penelitian: Untuk melihat apakah ada hubungan IMT dengan derajat dismenore. Metode Penelitian: Studi ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebelumnya, peneliti sudah mengajukan ethical clearance dan disetujui serta layak etik dengan nomor 100/EC/KEPK/VI/2024. Populasi penelitian ini sebanyak 565 orang dan sampel sebanyak 203 mahasiswa berdasarkan kriteria inklusi eksklusi, dengan cara membagikan kuesioner WaLLID Score. Selanjutnya mengukur TB dan BB untuk mengetahui IMT. Pengolahan data menggunakan SPSS 25 yaitu Chi Square. Hasil Penelitian: Sebagian besar mahasiswa dengan IMT normal mencapai 47,3%, sedangkan yang mengalami dismenore sedang sebesar 27,6%. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan nilai p-value = 0,000, yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan tingkat keparahan dismenore pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara indeks massa tubuh (IMT) dan tingkat keparahan dismenore pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional.
Effectiveness of Providing Brain Gym on Gross Motor Development in Preschool Children Adzani, Nursalimah Agistina; Awanis, Almas; Ariyanti, Lilik
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 5 No. 1 (2024): Physiotherapy New Era
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v5i1.2239

Abstract

Introduction: The golden period is the early life of a child where at the age of 0-5 years there is a very rapid brain development that affects motor development. The importance of motor development stimulation can improve and optimize growth and development, one of the stimulations that can be given is brain gym: The golden period is the early life of a child where at the age of 0-5 years there is a very rapid brain development that affects motor development. The importance of stimulating motor development can improve and optimize growth and development, one of the stimulations that can be given is brain gym. To analyze the effectiveness of brain gym on gross motor development of preschool children. Methods: This research design is a pretest-posttest group design with a control group. The sample was preschool children aged 4-6 years totaling 34 people consisting of intervention group (15 people) and control group (19 people). The gross motor measurement instrument used the Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) technique. Brain gym was given 2 times per week for 4 weeks. Results: The mean TGMD-2 score of the intervention group increased after being given brain gym by 1.17 points. The mean TGMD-2 score of the control group also increased by 0.16 points. The Man Whitney analysis results showed a p-value of 0.00 (value <0.05). Conclusion: Brain gym is effective in improving the gross motor development of preschool children.