Penelitian ini dilatar belakangi adanya implementasi teori behavioristik menurut Edward lee thorndike dalam pembelajaran PAI di SDIT Asmaul Husna kepahiang. Fokus penelitian ini adalah pada Implementasi yaitu, penerapan atau pelaksanaan teori behavioristik dalam pembelajaran PAI. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Pertama, Bagaimana Implementasi teori belajar behavioristik Edward lee Thorndike dalam pembelajaran PAI Asmaul Husna Kepahiang. Kedua, Bagaimana kendala dan dampak dari teori belajar behavioristik dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menganalisis bagaimana implementasi teori belajar behavioristik menurut Edward Lee Thorndike dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan dalam perilaku atau sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan teori behavioristic di SDIT Asmaul Husna Kepahiang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan ( field research). Sedangkan pendekatan penelitian adalah kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama islam dan siswa di SDIT Asmaul Husna kepahiang. Teknik pengumpulan meliputi observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakan teori miles and huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini; a) implementasi teori belajar behavioristik menurut sudah berjalan dengan cukup baik hal ini bisa dilihat adanya stimulus yang diberikan guru saat proses pembelajaran salah satunya pada materi percaya diri dan saling menghargai.serta adanya respon yang diberikan oleh siswa dalam materi pembelajaran b) Dampak pembelajaran behavioristik menurut dapat dilihat adanya perubahan sikap siswa SDIT Asmaul Husna salah satunya pada materi PAI sebelum dan sesudah pembelajaran itu dilaksanakan, terutama dapat dilihat bagaimana perilaku siswa saat di kelas maupun di lingkuangan sekolah yang meliputi siswa mulai menunjukkan keberanian mencoba, aktif yang sebelumnya tidak berani atau kurang percaya diri saat tampil di depan dan mulai bisa menghargai perbedaan pendapat sesama saat di dalam maupun di luar kelas.