p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sain Veteriner
Prastiwi, Artina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prolapsus Rektum Pada Domba Dorper (Case Report: Rectal Prolapses in Dorper Sheep) Prastiwi, Artina; Adji, Dhirgo; Anggraeni, Rr. Devita; Purnomo, Agus; Ramadhani, Mungky Emma
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 3 (2024): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.95250

Abstract

Prolaps rektum merupakan tonjolan jaringan rektal di luar anus. Faktor penyebab prolaps rektum pada hewan muda dan tua meliputi konstipasi, endoparasit, diare, faktor keturunan, kehilangan daya spinchter ani dan pelonggaran selaput lendir rektum. Hewan kasus adalah tiga ekor domba Dorper berasal dari Wonosari, Gunungkidul dengan keluhan prolaps rektum selama 3-4 hari, nafsu makan menurun dan domba masih aktif. Domba pertama betina 50 kg berusia 2.5 tahun, domba kedua betina 30 kg berusia 5 bulan, dan domba ketiga jantan 35 kg berusia 5 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan gejala klinis primer prolapsus rektum berupa massa silindris memanjang yang menonjol melalui lubang anus, bagian proksimal rectum berwarna merah muda sedangkan bagian distal berwarna merah, serta terdapat peradangan pada mukosa rektum. Tindakan operasi dilakukan untuk reposisi rektum. Premedikasi menggunakan Acepromazine, dilanjutkan injeksi anestesi epidural menggunakan Lidocaine. Anestesi lokal Lidocaine line block diinjeksikan di sekitar anus. Rektum dimasukkan perlahan secara manual, kemudian dilakukan penjahitan di sekeliling anus dengan pola purse string agar rektum tidak kembali prolaps. Terapi post operatif diberikan injeksi antibiotik broad spectrum Amoxicillin dengan sediaan 150 mg/ml (1 ml/10kg BB) dan injeksi antiinflamasi (NSAIDs) Flunixin Meglumine 50 mg/ml (0,02-0,04 ml/kg BB; q12h). Domba Dorper jantan dipotong karena mengalami prolaps rektum berulang dan lemah. 
TINGKAT EFEKTIVITAS GLOVES STERIL INTRAOPERASI DAN PASCAOPERASI LAPAROTOMI Prastiwi, Artina; Adji, Dhirgo; Anggraeni, Devita; Purnomo, Agus; Ramadhani, Mungky Ema
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.105484

Abstract

Penggunaan glove bedah steril untuk tindakan laparotomi dilakukan untuk membatasi kontaminasi lokasi pembedahan oleh bakteri di tangan operator bedah dan dengan demikian mengurangi kemungkinan infeksi pascaoperasi. Pada prakteknya pergantian gloves steril selama proses operasi di kalangan praktisi dokter hewan jarang bahkan tidak pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat efektifitas penggunaan gloves steril selama proses operasi (intraoperasi) dan post operasi ovariohisterektomi dengan melihat total kuantitas bakteri yang didapatkan pada sampel gloves steril. Dua belas sampel dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampel. Kelompok 1 adalah kontrol, swab pada gloves steril dilakukan sebelum operasi dimulai. Kelompok 2 adalah swab pada gloves steril yang dilakukan pada menit ke 30 setelah operasi dimulai. Variabel 3 adalah swab pada gloves steril yang diambil pada menit ke 60 (post operasi). Durasi operasi ovariohisterektomi yang dilakukan berlangsung selama 48 menit. Swab dilakukan dengan menggunakan sterile swabs yang sudah dibasahi menggunakan NaCl steril, kemudian permukaan gloves dengan luas sekitar 5 cm x 5 cm diusab dan sampel direndam dalam konikel berisi NaCl steril. Sampel kemudian dikirim ke Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH UGM untuk pengujian Total Plate Count (TPC). Data yang diperoleh selanjutnya diuji statistik menggunakan one way ANOVA. Hasil pemeriksaan TPC menggunkan analisis statistik one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CFU/ml glove control (4550±5193,9), glove pada menit ke-30 operasi (10075±14747,5) dan glove setelah 60 menit operasi (27000±48764,7). Kesimpulan, tingkat efektifitas glove steril pada menit ke-0, ke-30 dan ke-60 operasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan (P>0.05) terhadap jumlah bakteri. Dengan demikian, tidak adanya perubahan signifikan jumlah koloni bakteri selama 48 menit selama operasi berlangsung dan post operasi (menit ke-60), maka penggunaan glove steril tidak perlu diganti dengan syarat tidak terdapat robekan, perforasi mikros atau tusukan pada glove steril.