Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Penetasan Penyu Hijau di Pulau Pandan Kawasan Konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat Hanif, Andriyatno; Damanhuri, Harfiandri; Suparno, Suparno; Rusli, Mohd Uzair
Akuatiklestari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i1.4696

Abstract

Kajian penelitian tingkat penetasan penyu dilakukan di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh. Tujuan kajian untuk melihat faktor mempengaruhi keberhasilan penetasan sarang semi alami, dan melihat capaian optimal tingkat penetasan. Penelitian dilaksanakan bulan Januari – Juni 2022 dengan mengkoleksi data jumlah telur, morfometrik, kedalaman sarang, dan lama waktu inkubasi, serta data sekunder. Metode penelitian secara kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda untuk melihat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis korelasi antara jumlah telur dengan panjang karapas didapati hubungan positif dengan kategori rendah (r=0,215, t=2,253, df=26, p=0,033), sedangkan jumlah telur dengan kedalaman sarang memiliki hubungan negatif dengan kategori sangat rendah (r=0,154, t=1,684, df=26, p=0,104), sementara pengaruh panjang karapas, kedalaman sarang secara bersamaan terhadap jumlah telur didapati nilai R2 = 29,2%. penyu hijau memiliki telur tebanyak; 131 butir, dan jumlah telur sedikit; 29 butir, dengan rata-rata jumlah telur; 93,86 butir. Korelasi tingkat penetasan dengan kedalaman sarang didapati hubungan positif (r=0,019, t=2,324, df=367, p=0,021), tingkat penetasan dengan masa inkubasi hubungan posistif dengan kategori sangat rendah (r = 0,021, t=2,520, df=367, p=0,012), dan pengaruh bersamaan didapati nilai R2 = 3,6%. Tingkat penetasan telur penyu berada pada kondisi optimum ditemukan angka rata-rata; 86,67%, penyu mendarat dan bertelur dominan ukuran dewasa dengan nilai rata-rata panjang karapas; 97,10 cm, serta lama inkubasi pada rentang; 45-58 hari.
Sebaran dan Kesesuaian Habitat Pendaratan Penyu di Pulau Pandan Kawasan Konservasi Pulau Pieh Hanif, Andriyatno; Damanhuri, Harfiandri; Suparno, Suparno; Jasilah, Nur; Rusli, Mohd Uzair
Akuatiklestari Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i1.6828

Abstract

Penelitian sebaran dan kesesuaian pendaratan penyu Pulau Pandan dilakukan pada Kawasan Konservasi Pulau Pieh, Sumatera Barat. Tujuan penelitian melihat kondisi sebaran pendaratan penyu dan kesesuaian habitat dengan pendekatan ekologi yang terdiri dari faktor fisik dan non fisik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2022 dengan pengambilan data sebaran pendaratan, suhu, kelembaban, substrat, dan kemiringan pantai, serta diperkuat dengan data sekunder. Metode yang digunakan adalah spasial dengan Sistem Informasi Geospasial untuk menginterpolasi 6 aspek data penelitian. Hasil analisis sebaran pendaratan penyu pada empat stasiun penelitian Pulau Pandan frekuensi tinggi pada stasiun 1 dengan jumlah 38 dan 2 sebanyak 30, kategori sedang pada stasiun 4 sebanyak 22, sementara terendah stasiun 3 yaitu 6. Kesesuaian habitat pendaratan penyu Pulau Pandan kategori sangat sesuai seluas 0,24 ha, sesuai 1,59 ha, dan kurang sesuai 0,005 ha. Pengelolaan konservasi jenis penyu secara optimal dapat dilakukan dengan menerapkan hasil penelitian sebaran dan kesesuaian habitat pendaratan penyu dengan kriteria sangat sesuai sebagai zona inti perlindungan penyu untuk menyeimbangkan fungsi keberlanjutan dan peningkatan pemanfaatan di kawasan konservasi.
Analisis Morfometrik Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) dan Kesesuaian Habitat Peneluran di Pantai Buggei Siata Desa Betumonga, Kabupaten Kepulauan Mentawai Zamri, Nela Abdika; Damanhuri, Harfiandri; Suparno, Suparno; Rusli, Mohd Uzair; Simanungkalit, Donopan
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 4 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i4.3996

Abstract

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) merupakan spesies yang kini terancam punah akibat tingkat keberhasilan penetasan yang rendah dan degradasi habitat, termasuk di kawasan konservasi Pantai Buggei Siata, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam upaya konservasi adalah kurangnya pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi morfometrik tukik yang berhasil menetas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah telur, diameter telur, dan lama masa inkubasi terhadap karakteristik morfometrik tukik penyu belimbing. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, pengukuran morfometrik menggunakan jangka sorong digital, dan dokumentasi data suhu serta masa inkubasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda melalui SPSS versi 25 untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan penetasan rata-rata sebesar 72%, dengan diameter telur dan lama inkubasi berpengaruh signifikan terhadap panjang karapas, lebar karapas, dan berat tukik. Sementara itu, jumlah telur tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Implikasi penelitian ini memberikan dasar ilmiah bagi pengelolaan konservasi berbasis data, khususnya dalam mengoptimalkan teknik relokasi sarang dan manajemen inkubasi untuk meningkatkan kualitas tukik yang dihasilkan di habitat semi-alami.