Ghaisani, Kayla Rossita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA Febrianti, Eka; Viani, Theresia Patria; Priscilia, Lidwina; Senjani, Dita Permata; Ghaisani, Kayla Rossita; Tumanggor, Raja Oloan
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 7 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v7i3.7166

Abstract

Pancasila has an important role in forming the basis of social and state life in Indonesia and is the main foundation for all citizens in life in Indonesia. As a way of life, Pancasila also has an important role in shaping the character and personality of the Indonesian people. Every Indonesian citizen is obliged to understand and apply all the values contained in Pancasila. Through Pancasila Education, it is hoped that educational institutions can become a forum for applying the values contained in Pancasila. Both in the educational environment and social life, educational institutions must play an active role in instilling and practicing these values. In addition, as a citizen, it is important to have the character of state defense, namely the attitudes and actions of citizens based on a sense of love for the country, awareness of nation and state, belief in Pancasila as the state ideology. State defense has the aim of improving welfare, educating the life of the nation and state, carrying out order based on peace and social justice which are the functions and goals of the nation. Of course, in this case Pancasila plays an important role in shaping a new generation with a national outlook and character by applying the attitude of state defense and incorporating moral values into everyday life so that by applying Pancasila education is very important and there is no doubt because it teaches individuals the value of applying Pancasila principles in social interactions and equips individuals with virtues to face global challenges as good citizens. Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk dasar kehidupan bermasyarakat serta bernegara di Indonesia dan menjadi landasan utama bagi seluruh warga negara dalam kehidupan di Indonesia. Sebagai pedoman hidup, Pancasila juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter serta kepribadian bangsa Indonesia. Setiap warga negara Indonesia berkewajiban untuk memahami serta menerapkan seluruh nilai yang terkandung dalam Pancasila. Melalui Pendidikan Pancasila, diharapkan lembaga pendidikan dapat menjadi wadah dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Baik dalam lingkungan pendidikan maupun kehidupan sosial, lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai tersebut. Selain itu sebagai warga negara, penting memiliki karakter bela negara yaitu sikap dan tindakan warga negara yang didasari oleh rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara. Bela negara memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, menjalankan ketertiban berdasarkan pada perdamaian serta keadilan sosial yang merupakan fungsi dan tujuan bangsa. Tentunya dalam hal ini Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk generasi baru yang berwawasan kebangsaan dan berkarakter dengan menerapkan sikap bela negara serta memasukkan nilai-nilai moral ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga dengan menerapkan pendidikan Pancasila sangat penting dan tidak perlu diragukan lagi karena mengajarkan individu pada nilai penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam interaksi sosial dan membekali individu dengan kebajikan untuk menghadapi tantangan global sebagai warga negara yang baik.
PENERAPAN NILAI SILA KETIGA DALAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN Febrianti, Eka; Viani, Theresia Patria; Priscilia, Lidwina; Senjani, Dita Permata; Ghaisani, Kayla Rossita; Tumanggor, Raja Oloan
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 7 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v7i3.7232

Abstract

Penerapan nilai sila ketiga yaitu kesatuan dalam lingkungan pendidikan merupakan hal yang harus dilaksanakan oleh siswa maupun guru di lingkup pendidikan. Hal ini berhubungan dengan Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menyimpan keberagaman dalam bentuk budaya, etnis, dan agama. Persatuan Indonesia bukan hanya soal mengatasi perbedaan yang ada, tetapi juga tentang merayakan keragaman itu sebagai kekuatan. Komunikasi terbuka dan sikap toleransi perlu dikembangkan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang rukun. Untuk itu, sila ketiga dalam Pancasila hadir untuk mengikat keragaman tersebut. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam materi pembelajaran menjadikan langkah yang baik oleh pemerintah untuk mendukung masyarakat Indonesia. Pancasila secara tegas menempatkan persatuan sebagai salah satu prinsip nilai yang fundamental dalam ideologi dasar bagi Bangsa Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Melalui sila persatuan, Bangsa Indonesia memiliki pedoman mengenai persatuan dan kesatuan merupakan suatu hal yang tidak boleh dilewatkan untuk tetap menjaga keharmonisan antara sesama manusia dan Bangsa Indonesia dapat menjadi negara maju dan bermartabat. Seluruh masyarakat memiliki kewajiban untuk menjaga kesatuan wilayah Bangsa Indonesia, apabila persatuan serta keutuhan telah tercapai maka hal ini dapat dijadikan sebagai kekuatan bagi Bangsa Indonesia. The application of the third principle of unity in the educational environment is something that must be implemented by students and teachers in the scope of education. This is related to Indonesia as an archipelago spread from Sabang to Merauke that holds diversity in the form of culture, ethnicity and religion. Indonesian unity is not only about overcoming differences, but also about celebrating diversity as a strength. Open communication and tolerance need to be developed to create a harmonious society. For this reason, the third principle of Pancasila is present to bind the diversity. Integrating the values of Pancasila into learning materials is a good step by the government to support Indonesian society. Pancasila firmly places unity as one of the fundamental value principles in the basic ideology for the Indonesian people, as stated in the third principle, namely Indonesian Unity. Through the precepts of unity, the Indonesian people have guidelines regarding unity and integrity is something that should not be missed to maintain harmony between fellow human beings and the Indonesian nation can become a developed and dignified country. The whole community has an obligation to maintain the territorial unity of the Indonesian nation, if unity and integrity have been achieved then this can be used as a strength for the Indonesian nation.