Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi dan Praktik Pembuatan Ovitrap Atraktan Air Daun Kering sebagai Upaya Pemberantasan Nyamuk DBD Abdussalam, Muhammad Umar; Zilda, Malika; Athallah, Muhamad Alaf; Husna, Aisyah Mardiatul; Noverina, Dea Putri; Ramayanti, Indri
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pemberantasan DBD melalui fogging dinilai kurang efektif. Salah satu cara alternatif untuk pemberantasan angka penyebaran nyamuk adalah menggunakan ovitrap. Kabupaten Ogan ilir menyumbang angka kejadian DBD di Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya berasal dari Kecamatan Tanjung Raja. Kelurahan yang termasuk dalam tiga kelurahan dengan kejadian DBD tertinggi di Tanjung Raja adalah Kelurahan Tanjung Raja Utara. Hal ini juga didukung dengan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pemberantasan nyamuk DBD. Oleh karena itu diperlukan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pelatihan pembuatan ovitrap dari botol air mineral bekas dan atraktan dengan memanfaatkan daun kering yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai DBD, 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang, tambahan melakukan pencegahan sarang nyamuk), dan keterampilan membuat ovitrap. Salah satu pilihan atraktan yang alami dan mudah digunakan adalah menggunakan bahan daun kering yang mempunyai senyawa CO2 dan aroma yang dapat menarik nyamuk untuk meletakkan telur. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian materi dengan ceramah, pre-test dan post-test, demonstrasi ovitrap, pembuatan atraktan daun kering, serta praktik secara langsung. Hasil dari pelatihan ini diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan, dilihat dari hasil pre-test sebesar 64% dan post test menjadi sebesar 94%, serta peserta memiliki keterampilan dalam membuat ovitrap dan atraktan daun kering. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan mengenai DBD, 3M Plus, dan melalui ovitrap atraktan daun kering dapat mengurangi populasi perkembangan nyamuk di Kelurahan Tanjung Raja Utara.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Potensi Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Herbal Medicine di Kenten Laut Sumatera Selatan: Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Potensi Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Herbal Medicine di Kenten Laut Sumatera Selatan Kaswijan, Siti Rohani; Trisnawati; Astri, Yesi; Zilda, Malika; Melianti, Agnes
DHARMA RAFLESIA Vol 22 No 2 (2024): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v22i2.35000

Abstract

Pemanfaatan rosella sebagai herbal medicine telah banyak dilakukan dalam beberapa dekade ini. Penggunaan rosella telah diteliti sebagai antioksidan, antibakteri, dan lainnya. Pemahaman masyarakat dalam penggunaan rosella sebagai herbal medicine perlu dilakukan sebagai tindakan mengedukasi potensi dan peluang budidaya rosella, salah satunya melalui sosialisasi. Sosialisasi telah dilakukan di desa Kenten Laut, Sumatera Selatan terkait potensi, pengolahan, pemanfaatan dan pengembangan rosella sebagai herbal medicine. Hasil kegiatan dievaluasi dari responden terhadap capaian nilai berdasarkan pretest dan posttest. Menggunakan pendekatan statistik, didapatkan peningkatan nilai pemahaman responden tentang rosella sebagai herbal medicine. Hasil analisis didapatkan 25 orang responden, sebanyak 64% memiliki nilai posttest lebih besar daripada pretest. Hasil uji wilcoxon signed rank test dari nilai negative ranks menunjukkan perbedaan hasil setelah dilakukan penyuluhan dengan nilai asymp.sig. (2-tailed) pada angka 0,001. Nilai Zscore dari wilcoxon signed rank test menunjukan nilai Z (-3,300) < Ztabel(60) (P=0,05), terdapat korelasi peningkatan pengetahuan responden setelah sosialisasi. Sosialisasi lanjutan diperlukan untuk membangun kapabilitas masyarakat dalam pemanfaatan rosella sebagai herbal medicine pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara komersial.
Spectroscopic characterization of rosella flower extract (Hibiscus sabdariffa L.) and its antibacterial activity against Enterobacter aerogenes in suspected typhoid cases Rohani, Siti; Martha, Fadhil Rizki; Mundijo, Trisnawati; Yesi Astri; Zilda, Malika; Melianti, Agnes
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 7 No 1 (2025): Advances in biomarkers, therapeutics, and probiotics: Recent updates in medical l
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v7i1.5577

Abstract

Typhoid, a serious bacterial disease, has spurred research into natural products like rosella (Hibiscus sabdariffa L.) for potential treatments. This study investigates the chemical components found in Rosella extract using spectroscopy approximation, assisted by Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) and Gas chromatography–mass spectrometry (GC–MS). The antibacterial activity of rosella extract on bacteria from stool cultures of suspected typhoid cases continues to be evaluated. The antibacterial experimental employed a post-test-only control group design, using 30 μg Chloramphenicol as a positive control, sterile distilled water as the negative control, rosella extract at concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100% as the observed variable. Stool samples from typhoid patients were identified, and Enterobacter aerogenes were detected using VITEK®2 testing. Cultivated bacteria from the samples were tested to determine the antibacterial activity of the rosella extract. Phytochemical studies confirmed the presence of tannins, alkaloids, flavonoids, and saponins in the rosella extract. Additionally, the spectroscopic evaluation from FTIR and GC-MS showed the presence of chemical groups, including esters, aldehydes, and aromatics. Further clinical tests demonstrated antibacterial activity at the minimum inhibitory concentration. The results showed an increasing inhibition zone of bacterial growth, correlating with the increase in rosella extract concentration. Although the antibacterial activity of rosella extract was lower compared to commercial Chloramphenicol, this natural product has demonstrated antibacterial activity and shows potential as a candidate for future herbal medicine development.
Edukasi Penyakit Infeksi Pada Anak Dan Demonstrasi Pengolahan Jahe Dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Masyarakat Di Kelurahan 13 Ulu Palembang Rohani, Siti; Kesuma, Putri Zalika Laila Mardiah; Al Farizi, Ahmad Bayu; Zilda, Malika; Umar, Muhammad
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023586

Abstract

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh patogen berupa virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak serta orang dewasa. Salah satu upaya pencegahan penyakit infeksi dengan cara memanfaatkan tanaman herbal yaitu jahe. Jahe berfungsi sebagai antioksidan, antipiretik, anti-inflamasi, antimikroba maupun antivirus. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di Kelurahan 13 Ulu Palembang. Melalui kegiatan ini diharapkan para ibu yang memiliki anak balita mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit infeksi dan upaya pencegahannya.  Kegiatan ini berupa penyuluhan secara langsung mengenai penyakit infeksi pada anak, jenis- jenis penyakit infeksi, serta upaya pencegahannya yang kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan olahan herbal jahe dalam bentuk makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Pengukuran tingkat pengetahuan peserta dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuisioner yang terkait dengan materi penyuluhan dan demonstrasi kepada 22 orang peserta. Hasil pengukuran didapatkan peningkatan pengetahuan peserta dari 22,7 % menjadi 72,7%. Peserta antusias mengikuti kegiatan serta aktif pada sesi diskusi. Seluruh peserta mengikuti proses penyuluhan dan demonstrasi hingga selesai. Selain itu minuman dan makanan yang dibuat pada sesi demonstrasi telah dicoba dan dapat diterima karena rasanya enak. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit infeksi dan pencegahannya menggunakan jahe.