Performa basis data MySQL merupakan salah satu aspek krusial dalam pengelolaan aplikasi berbasis web, terutama ketika diimplementasikan pada lingkungan virtualisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan performa MySQL yang dijalankan pada dua distribusi Linux, yaitu Debian dan Ubuntu dengan menggunakan web server Nginx. Pengujian dilakukan dalam lingkungan virtualisasi untuk mensimulasikan meliputi pengukuran throughput, latency, dan konsumsi sumber daya sistem seperti CPU dan Memori. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan dalam performa MySQL pada kedua sistem operasi tersebut, dimana Debian cenderung lebih stabil dalam menangani beban berat, sementara Ubuntu memberikan respons yang lebih cepat pada skenario beban ringan hingga sedang. Studi ini memberikan wawasan bagi pengembang dan administrator sistem dalam memilih platform yang optimal untuk penerapan MySQL di lingkungan virtualisasi berbagss Nginx. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Linux Debian unggul dalam throughput sebesar 464,02 request per detik dibandingkan Ubuntu dengan 361,85 request per detik. Response time Debian tercatat lebih cepat (11 ms) dibandingkan Ubuntu (28 ms). Penggunaan sumber daya Debian lebih efisien, dengan pemakaian CPU 47,93% dan RAM 2,75%, dibandingkan Ubuntu yang memerlukan CPU 80,7% dan RAM 11,4%. Namun, Ubuntu memiliki kecepatan Disk I/O lebih tinggi sebesar 10.940 KB/s dibandingkan Debian yang hanya mencapai 3.317,48 KB/s.