Kemampuan kolaborasi menjadi salah satu keterampilan penting abad ke-21 yang perlu dikembangkan sejak pendidikan dasar, namun kenyataannya masih banyak siswa yang menunjukkan rendahnya keterampilan ini, terutama dalam konteks kerja kelompok di kelas. Kondisi tersebut dijumpai pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Mindahan, di mana dari 35 siswa (24 laki-laki dan 11 perempuan), sebagian besar belum mampu bekerja sama secara efektif, ditandai dengan dominasi individu dalam kelompok, kurangnya pembagian tugas, serta minimnya komunikasi produktif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Penelitian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan instrumen penilaian keterampilan kolaborasi. Hasil penelitian mengindikasikan adanya kemajuan kemampuan kolaborasi siswa antara pra-siklus ke siklus II. Nilai rata-rata mengalami peningkatan dari 73 menjadi 81, nilai median dari 69 menjadi 78, dan modus dari 67 menjadi 75. Siswa menunjukkan peningkatan dalam berbagi peran, saling membantu, serta komunikasi antaranggota kelompok selama pelaksanaan proyek seperti pembuatan wayang baju adat dan poster jejak karbon. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model PjBL efektif diterapkan untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa melalui kegiatan pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan berorientasi pada kerja tim. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwasanya PjBL dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran untuk membentuk karakter kolaboratif siswa secara sistematis dan berkelanjutan.