Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGKAJI KETEPATAN UCAPAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR Intan Nuraeni, Andi; Hamzah, Rahma Ashari; Wajdi, Ahmad Farid; Inartiani
Masokan Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/misp.v4i2.136

Abstract

Speaking skills are one of the main components in effective communication and play a crucial role in everyday life. In the context of education, these skills are not only needed to convey ideas and information, but also to build positive social interactions among students, teachers and the community. Good speaking skills help individuals to express thoughts, share experiences, and influence and convince others. This study aims to examine the accuracy of learners' speech in order to communicate orally well in conveying an idea or opinion. With this research, it is expected that learning speaking skills so that students can practice their speaking skills to be able to communicate with others so that the objectives of this research can be achieved. This research was conducted through qualitative research methods with the type of library research used in the form of books, articles and journals. The results of this study indicate that the development of elementary school students' speaking skills is influenced by several factors ranging from the environment, teacher teaching methods, and opportunities provided to speak such as group discussions, role-playing and teachers also have an important role in directing and providing constructive feedback which shows that teachers can provide positive encouragement and create a supportive environment that can increase students' confidence in speaking. Keterampilan berbicara adalah salah satu komponen utama dalam komunikasi yang efektif dan memainkan peran krusial dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pendidikan, keterampilan ini tidak hanya diperlukan untuk menyampaikan ide dan informasi, tetapi juga untuk membangun interaksi sosial yang positif di antara siswa, guru, dan masyarakat. Kemampuan berbicara yang baik membantu individu untuk mengekspresikan pemikiran, berbagi pengalaman, serta memengaruhi dan meyakinkan orang lain. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketepatan ucapan peserta didik agar dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik dalam menyampaikan suatu gagasan atau pendapat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pembelajaran keterampilan berbicara agar peserta didik dapat melatih keterampilan berbicaranya untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain agar tujuan penelitian ini dapat tercapai. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lembaga pustaka (Library Research) yang digunakan berupa buku, artikel dan jurnal. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari lingkungan, metode pengajaran guru, dan kesempatan yang di berikan untuk berbicara seperti diskusi kelompok, role-playing dan guru juga memiliki peran penting dalam mengarahkan dan memberikan umpan balik yang konstruktif yang menunjukkan bahwa guru dapat memberikan dorongan positif dan menciptakan lingkungan yang suportif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara.
Genealogy, Symbolic Capital, and Power Reproduction in the Bani Qomaruddin Pesantren Community Wajdi, Ahmad Farid; Khabibullah, Muttaqin
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/13mn9259

Abstract

Genealogical documentation has long been a central tradition in Javanese pesantren communities, serving not only to trace lineage but also to preserve spiritual authority and cultural continuity. In Bani Qomaruddin, genealogy plays a significant role in shaping social relations, moral legitimacy, and institutional leadership. This research aims to examine how genealogical practice is capitalized as symbolic capital in socio-religious, economic, and political domains. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews with key figures across sub-lineages, selected via purposive and snowball sampling. The data were analyzed using Miles, Huberman, and Saldaña’s interactive model, with Bourdieu’s theory of capital and field serving as the theoretical framework. Findings show that genealogy in Bani Qomaruddin operates as a dynamic field where various forms of capital—social, symbolic, economic, and political—are produced, converted, and contested. It also reveals that genealogical legitimacy functions as both a spiritual ethos and a mechanism for structuring authority and resource distribution. The implication of this study is that genealogical practice serves as a key instrument in the reproduction of power, solidarity, and identity within Indonesian Muslim society. Tradisi pencatatan silsilah telah lama menjadi bagian penting dalam masyarakat pesantren Jawa, tidak hanya untuk melacak garis keturunan, tetapi juga menjaga otoritas spiritual dan kesinambungan budaya. Di komunitas Bani Qomaruddin, praktik genealogis berperan besar dalam membentuk hubungan sosial, legitimasi moral, dan kepemimpinan kelembagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana praktik genealogis dikapitalisasi sebagai modal simbolik dalam ranah sosial-religius, ekonomi, dan politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh kunci yang dipilih dengan teknik purposive dan snowball sampling. Data dianalisis dengan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldaña, dan menggunakan teori modal dan ranah dari Pierre Bourdieu sebagai kerangka teoritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genealogis di Bani Qomaruddin merupakan arena dinamis tempat berbagai bentuk modal diproduksi, dikonversi, dan diperebutkan. Legitimasi genealogis juga berfungsi sebagai etos spiritual sekaligus mekanisme dalam pengelolaan otoritas dan distribusi sumber daya. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa praktik genealogis menjadi instrumen penting dalam reproduksi kekuasaan, solidaritas, dan identitas dalam masyarakat Muslim Indonesia.
KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Zahira, Aisyah; Hamzah, Rahma Ashari; Putri, Rizkyanti; Hikaya, Nabila; Safar, Nur Anugrah; Wajdi, Ahmad Farid
Reduplikasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2025): (Desember 2025)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/rjppbi.v5i2.3006

Abstract

Kajian ini menelusuri secara komprehensif komponen-komponen utama dalam sistem pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, mencakup aspek tujuan, peserta didik, peran guru, materi, metode, media, serta evaluasi. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana keterpaduan setiap elemen tersebut dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan hasil analisis literatur, diperoleh pemahaman bahwa keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh hubungan sinergis antara guru yang kreatif dan inovatif sebagai fasilitator, materi pembelajaran yang relevan dengan konteks kehidupan siswa, serta penggunaan metode dan media yang bervariasi. Selain itu, sistem evaluasi yang berkesinambungan juga menjadi faktor penting dalam menilai perkembangan kemampuan siswa secara menyeluruh. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menguasai aspek kebahasaan, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, literasi, dan kreativitas. Oleh karena itu, guru diharapkan menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa serta memanfaatkan teknologi digital guna menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menarik. Dengan penerapan prinsip-prinsip tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dapat menjadi sarana efektif dalam membentuk peserta didik yang cerdas, adaptif, dan berdaya saing.