Louis, Johannes
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membela yang Tersingkir : Studi Pendampingan Anak Jalanan di Malang Siddarta, Reginald; Abi, Maksimus; Louis, Johannes; ., Kardy; I Wayan Marianta, Yohanes
Seri Filsafat Teologi Vol. 34 No. 33 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v34i33.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh pengurus jaringan kemanusiaan Jawa Timur yang telah sukses dalam melakukan penggembangan nilai-nilai agar dapat diterapkan secara sukses dalam hidup Kami. Penelitian ini akan mengeksplorasi nilai-nilai utama yang dijunjung tinggi oleh Pengurus JKJT. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana nilai-nilai tersebut didefinisikan, dipahami, dan diimplementasikan oleh Pengurus JKJT dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dinamika yang terjadi di JKJT dalam memperjuangkan nilai-nilai kehidupan. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif berdasarkan wawancara dan studi kepustakaan melalui beberapa artikel-artikel jurnal yang berhubungan dengan nilai-nilai kehidupan. Kemanusiaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, tanpa kemanusiaan yang baik dan benar maka pada akhirnya setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia hanya semata-mata show dan tanpa makna.Beberapa temuan dalam penelitian ini adalah bagaimana perjuangan seorang Pak Tedja yang mampu memberikan hidup kepada banyak orang dengan mengandalkan Iman. Penulis merekomendasikan sebuah nilai hidup yang penting yang didapat dari JKJT yaitu semua memiliki pandangan yang sama bahwa setiap orang di mata Tuhan adalah sama yang membedakan hanyalah kesempatan.
Hubungan Antara Kitab Hukum Kanonik 1983 dan Konsili Vatikan II: Perspektif Teologi Pastoral Ranubaya, Fransesco Agnes; Reginald, Reginald; Louis, Johannes; Dendri, Dendri; Meo, Yohanes Wilson B. Lena; Endi, Yohanes
Jurnal Masalah Pastoral Vol 13 No 1 (2025): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v13i1.193

Abstract

This study examines the relationship between the 1983 Code of Canon Law and the Second Vatican Council from a pastoral theological perspective. The 1983 Code of Canon Law represents a significant reform in the Catholic Church’s legal structure, shifting from a juridical to a pastoral approach, largely influenced by the theological renewal of the Second Vatican Council. This research aims to analyze the continuity and transformation of canonical norms, particularly in their application within the Church's pastoral life. Using a qualitative method with a textual analysis approach, this study reviews official Church documents, including the 1983 Code of Canon Law and the decrees of the Second Vatican Council, applying hermeneutical and theological reflections. The findings reveal that the 1983 Code of Canon Law integrates key elements of Vatican II’s ecclesiology, emphasizing the communal nature of the Church and the active participation of the laity. Furthermore, the study highlights the pastoral dimension of canonical law, particularly in its flexibility and responsiveness to contemporary pastoral needs. The study concludes that the reforms brought by the 1983 Code of Canon Law reflect a deeper alignment with Vatican II’s vision, reinforcing the Church’s mission in a more inclusive and adaptive manner. These insights provide theological and pastoral implications for Church leaders and scholars in applying canonical norms effectively within pastoral contexts.
Manusia dalam Pemanfaatan AI Generative Menurut Filsafat Eksistensialisme Heidegger Ranubaya, Fransesco Agnes; Pan , Alpinus; Louis, Johannes; Mariano , Andreas; Kalistus Rangga , Werenfridus
Seri Filsafat Teologi Vol. 35 No. 34 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v35i34.275

Abstract

Penelitian ini mengkaji relevansi konsep Das Sein dalam pemikiran Martin Heidegger untuk memahami eksistensi manusia di era AI generatif. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana Das Sein dapat digunakan untuk menafsirkan keberadaan manusia dalam interaksi dengan teknologi AI generatif, sejauh mana teknologi ini memengaruhi keterlemparan (Geworfenheit) manusia, serta apakah AI generatif menjadi ancaman atau justru memperluas dimensi eksistensial manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif filosofis terhadap hubungan manusia dan teknologi dalam era digital yang semakin kompleks. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan filosofis-hermeneutis. Analisis dilakukan terhadap konsep Das Sein dalam pemikiran Heidegger, dengan menelaah relevansinya dalam konteks pemanfaatan AI generatif. Studi ini bersifat eksploratif dan interpretatif terhadap teks-teks utama Heidegger, serta refleksi atas penerapannya dalam perkembangan teknologi saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI generatif dapat menjadi medium bagi manusia dalam mengungkapkan eksistensinya, tetapi juga berpotensi mengarah pada keterasingan jika manusia kehilangan kesadaran eksistensialnya. Oleh karena itu, pemahaman baru tentang hubungan manusia dan teknologi perlu dirumuskan dengan menekankan kesadaran akan keberadaan yang autentik agar AI generatif tidak hanya menjadi alat, tetapi juga ruang bagi manusia untuk memperdalam makna keberadaannya.