Articles
Relevansi Eklesiologi Communio Konsili Vatikan II Terhadap Hukum Kanonik 1983
Yohanes Wilson Bei Lena Meo
Studia Philosophica et Theologica Vol 20 No 2 (2020)
Publisher : Litbang STFT Widya Sasana Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35312/spet.v20i2.210
Communion, as expressed fully in Eucharist, for its bond with salvation, is the first and foremost obligation of every member of the faithful. This obligation arises from baptism, as a sacrament which incorporates the faithful into the mystical body of Christ and accompanies the faithful in all their action: the sacramental life, of faith and of relationship with ecclesiastical authority. The Second Vatican Council has placed communion as one of the important ecclesiological paradigms. The process of revision of Code of Canon Law itself is carried out in harmony with the ecclesiological paradigm of the Second Vatican Council. Counted among the visible elements of communion, Canon Law has tried also to translate the conception of communion into juridical language, which contains the rights and obligations of the faithful to endeavor and maintain it. This article has its purpose as an effort to see the relevance of the concept of communion in the Second Vatican Council to the Code of Canon Law promulgated in 1983.
Anggota Tarekat Hidup Bakti dan Kegiatan Misioner: Perspektif Hukum Gereja
Yohanes Wilson B. Lena Meo
Seri Filsafat Teologi Vol. 32 No. 31 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Anggota-anggota tarekat hidup bakti, berdasarkan panggilannya yang khas, diundang untuk berpartisipasi dalam karya misi Gereja di tengah dunia ini. Undangan untuk berpartisipasi dalam karya misi ini berlandaskan pada persembahan diri mereka untuk pelayanan terhadap Allah dan seluruh Gereja. Dimensi misioner adalah salah satu dimensi dalam hakikat hidup bakti itu sendiri, terutama melalui pembaktian diri. Kitab Hukum Kanonik 1983 menegaskan tentang pastisipasi anggota-anggota hidup bakti dalam kegiatan misioner di dalam kan. 783. Artikel ini bertujuan mendalami pernyataan kanon ini dan untuk memperjelas tempat serta kontribusi yang dapat diberikan oleh anggota-anggota tarekat hidup bakti dalam kegiatan misioner Gereja dalam konteks zaman ini.
Canon Law as the Universal Law of the Catholic Church and the Proper Laws of Institutes of Consecrated Life
Yohanes Wilson Bei Lena Meo
Forum Vol 52 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia dan Filsafat Widya Sasana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35312/forum.v52i1.541
The course on particular law concerning the specification, complement and adaptation of universal law, has as its objective to show the importance of particular law through the specificity of ecclesial law both in its theological foundations and in its application in various juridical fields. One of the topics discussed in the course is about the relationship between universal and the particular law of the institutes of consecrated life. The aim of this paper is to considered the topic. This article will be divided into sections covering the important principles in relating universal law to the particular law of consecrated life.
SEJARAH AGAMA KATOLIK MASA RENAISSANCE DAN REVOLUSI PRANCIS: SUATU REFLEKSI FILOSOFIS PERGULATAN IMAN MELAWAN NALAR
Cosmas Buru;
Yohanes Wilson Bei Lena Meo
Jurnal Reinha Vol 15 No 1 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56358/ejr.v15i1.285
Fokus tulisan mengali sejarah perkembangan Gereja zaman renaisance dan revolusi Prancis. Kedua periode tersebut dikenal zaman pencerahan, abad pencarian kodrat manusia. Masa agama kekristenan mengalami tantangan hebat karena arogansi zaman yang sangat mendewakan akal budi manusia. Mendorong kebebasan berpikir, merupakan cikal bakal lahirnya sekularisasi. Artikel ini bertujuan untuk embuka pencerahan cakrawala ilmu pengetahuan dalam terang iman. Penulis menggunakan metode kualitatif berupa pengumpulan data, studi literatur, literatur review. Temuan artikel ini bahwa antara iman dan akal budi, tidak berbeda haluan namun saling berhubungan. Iman dan akal budi tidak hanya sepasang sayap namun sangat penting bagi satu dengan yang lain. Iman tanpa akal budi, ia beragumen, akan menjurus pada takhayul. Akal budi tanpa iman akan mengarah pada paham nihilisme dan relativisme. Kekhasan tulisan ini iman Katolik mengalami perkembangan hebat, melakukan pembaharuan signifikan setelah mengalami situasi sulit. Sumbangan tulisan ini menyoroti implikasi luas pertalian ratio-iman dalam pembaharuan hidup konkret komunitas-komunitas beriman umat manusia.
KHK 1983 Kanon 663 §1 dan Implementasinya dalam Pemaknaan dan Penghayatan Kontemplasi dalam Konstitusi Ordo Karmel
Tandautama, Kevin Hendrarto;
Sinaga, Andreas Marison;
Endi, Yohanes;
Wilson B. Lena Meo, Yohanes
Jurnal Teologi Praktika Vol 4, No 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51465/jtp.v4i2.87
KHK 1983 Kanon 663 §1 dan Implementasinya dalam Pemaknaan dan Penghayatan Kontemplasi dalam Konstitusi Ordo Karmel. Tulisan ini berfokus pada implementasi KHK 1983 Kanon 663 §1 dalam pemaknaan dan penghayatan kontemplasi dalam Konstitusi Ordo Karmel sebagai tarekat hidup bakti. Metode yang digunakan ialah studi literasi dari berbagai sumber. Alur pembahasan tulisan ini ialah membahas hubungan antara hukum universal Gereja dan hukum partikular atau tarekat; tafsiran atas Kanon 663 §1 kedudukan dan konteksnya; kemudian melihat implementasinya dalam Konstitusi Ordo Karmel sebagai tarekat religius. Dari hasil penelitian dapat ditemukan beberapa hal sebagai berikut. Tujuan utama lembaga hidup bakti adalah mengikuti Yesus Kristus sebagaimana diwujudkan dalam penghayatan nasihat injil. Karisma-karisma masing-masing tarekat yang menjiwai cara hidupnya merupakan karya Roh Kudus yang menjadi misi Gereja. Hukum Gereja sebagai hukum universal berusaha agar karisma-karisma ini dapat dihayati sesuai Tradisi dan ajaran Magisterium. Dalam perwujudan hak dan kewajibannya, kontemplasi dan persatuan dengan Allah dalam doa adalah tugas utama dan pertama bagi terutama bagi semua religius. Hal ini dapat dilihat dari pemaknaan dan penghayatan kontemplasi dalam konstitusi Ordo Karmel tahun 2019.
Makna Keterlibatan Frater Kongregasi SMM dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Perkembangan Imam Mahasiswa Katolik UNITRI Malang Melalui Katekese Marial
Yohanes Wilson B. Lena Meo;
Kristoforus Juliano Ilham;
Nur Oktavianus Yeval;
Yulianus Lihong Nasar
Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral Vol. 3 No. 1 (2024): Juni : Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral
Publisher : Publisher STPKat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55606/lumen.v3i1.329
Marial catechesis is a branch of contextual catechesis that is very popular today. The reason cannot be separated from the importance of the presence of Our Lady in the Church. Mother Mary has become an important figure recognized by the Church with various titles, even with her attitude and virtues she has been able to become an example for the lives of the faithful. Various groups pay homage to Our Lady, either through prayer, devotion, involvement in categorical groups, or participating in marial catechesis activities themselves. One of these groups is the Catholic students of Tribhuwana Tunggadewi University (UNITRI) Malang who have actively participated in marial catechesis activities facilitated by brothers from the Montfortan Marian Union (SMM) congregation. Therefore, this research aims to explore the meaning of the involvement of the brothers of the SMM congregation in enhancing the growth and development of the faith of UNITRI students through marial catechesis activities. Using qualitative descriptive methods, this research examines six meanings of the involvement of the brothers of the SMM congregation in increasing the growth and development of the faith of UNITRI Catholic students through marial catechesis activities.
Pengembangan Iman Kaum Muda Katolik Melalui Keterlibatan Dalam Victory Voice di Paroki St. Andreas Tidar Dalam Terang Christus Vivit
Londar, Mathias;
Kolo, Anselmus Elson;
Tae, Jonibertus;
Meo, Yohanes Wilson Bena Lena
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 4 No. 6 (2024): Juni
Publisher : Actual Insight
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56393/intheos.v4i6.2190
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengembangan iman kaum muda Katolik melalui keterlibatan dalam kelompok "Victory Voice" di Paroki St. Andreas Tidar Malang. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi pengalaman, persepsi, dan dampak partisipasi dalam kelompok ini terhadap pertumbuhan iman para anggotanya. Metode penelitian yang digunakan mencakup observasi partisipatif dan analisis konten terhadap materi yang dihasilkan oleh kelompok ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dalam kelompok Victory Voice, memiliki peran penting dalam pengembangan iman kaum muda Katolik. Partisipasi dalam kelompok ini juga memberikan platform bagi para anggota untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama dalam iman. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwasannya Victory Voice merupakan aktualisasi dari pesan dokumen Christus Vivit terhadap orang muda. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang kaum muda adalah Gereja masa kini bukan besok atau di masa yang akan datang demi mengembangkan iman dalam konteks gereja orang muda saat ini.
Peran Suster Alma Dalam Berkatekese Bagi Penyandang Disabilitas di Komunitas Bhakti Luhur
Hamat, Yulianus Evantus;
Meo, Yohanes Wilson B. Lena;
Handoko, Petrus Maria
Jurnal Masalah Pastoral Vol 12 No 1 (2024): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.60011/jumpa.v12i1.163
The main focus of this paper is to describe the role of the Alma nuns in providing religious instruction to children with disabilities. The purpose of this paper is to explore the ways and strategies used by the Alma nuns in providing catechesis to children with special needs. The method used is qualitative, namely literature study and direct interviews with the Alma nuns and nurses working in the Bhakti Luhur community. This method helped the author in knowing and understanding the concrete steps taken by the Alma nuns as well as the challenges they experience in providing religious instruction. The study found that the Alma nuns truly dedicate themselves and their energy in caring for, nurturing and teaching religious education to children with disabilities. The methods they use in helping the children to grasp the teaching given are using sign language, communication through photos and videos, combining the senses of sight, hearing, smell, taste and various positive stimuli that help children to grasp the learning given. It is hoped that this article will provide readers with new insights into the role of the Alma nuns in helping children with disabilities understand their religion and faith as children of God. This article seeks to answer the question; What is the role of the Alma nuns in providing catechesis to people with disabilities?
PENGARUH KATEKESE BULAN MARIA BERSAMA SISWA-SISWI SMPK MARSUDI TERHADAP SEMANGAT BERDEVOSI KEPADA BUNDA MARIA
Lafdy, Valentino;
Rohid, Stefanus;
Guko, Kamilus;
Meo, Yohanes Wilson B Lena
Aggiornamento Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Aggiornamento
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.69678/aggiornamento5126-37
SMPK Marsudi Siwi rutin menyelenggarakan katekese bulan Maria sebagai kegiatan untuk memperdalam pemahaman siswa-siswi tentang Bunda Maria dan meningkatkan semangat berdevosi. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis statistik untuk mengukur pengaruh katekese tersebut. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada seluruh siswa-siswi kelas VII sampai IX. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur aspek pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan devosi kepada Bunda Maria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katekese bulan Maria berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat berdevosi siswa-siswi. Skor kuesioner pada siswa yang mengikuti katekese secara rutin menunjukkan peningkatan yang berarti dibandingkan dengan siswa yang tidak rutin mengikuti. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami peran katekese bulan Maria dalam pendidikan agama Katolik. Temuan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi sekolah lain untuk mengembangkan program katekese yang efektif untuk meningkatkan semangat berdevosi siswa-siswi kepada Bunda Maria. Selain itu, penelitian ini juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai metode katekese yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Dampak Belis Terhadap Penundaan Perkawinan Dan Hidup Bersama Tanpa Ikatan Resmi : Perspektif Familaris Consortio
Dete, Maria Erdila;
Odi, Martalian;
Jawa, Genoveva;
Meo, Yohanes Wilson B Lena
Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora Vol. 5 No. 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Actual Insight
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56393/rhizome.v5i1.2651
Penelitian ini mengkaji dampak Belis mahal terhadap penundaan perkawinan dan praktik hidup bersama tanpa ikatan resmi dengan menggunakan perspektif Familiaris Consortio sebagai kerangka analisis. Dalam banyak budaya, Belis dianggap sebagai simbol status dan penghormatan, namun biaya yang tinggi sering kali memaksa pasangan untuk menunda perkawinan atau memilih hidup bersama tanpa ikatan resmi. Situasi ini berpotensi merusak struktur keluarga dan prinsip Gereja Katolik yang menempatkan perkawinan sebagai sakramen fundamental bagi kehidupan keluarga dan masyarakat. Familiaris Consortio menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang makna dan nilai perkawinan untuk membangun hubungan yang sah dan berkelanjutan. Penelitian ini juga mengungkapkan perlunya pendekatan pastoral yang lebih inklusif dan solutif dalam menghadapi tantangan budaya dan ekonomi yang memengaruhi institusi perkawinan. Selain itu, studi ini menawarkan wawasan bagi pembuat kebijakan dan komunitas religius untuk mendorong dialog yang lebih aktif antara tradisi budaya dan ajaran keagamaan. Dengan temuan ini, diharapkan dapat dikembangkan upaya untuk mengurangi jumlah pasangan yang hidup bersama tanpa ikatan resmi, sekaligus memperkuat institusi perkawinan sebagai fondasi keluarga dan masyarakat.