Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Program REDD+ di Kalimantan Timur Syafitri, Indriana; Tanjung, Nurul Fitralaila; Purbaningrum, Dini Gandini
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.5819

Abstract

The efforts made by Indonesia in overcoming the problem of deforestation and forest degradation is the REDD+ Program. REDD+ is implemented to reduce the rate of deforestation and reduce emissions and sustainable economic growth. The implementation of REDD+ in East Kalimantan has its own strengths and weaknesses. This study aims to determine the implementation of the REDD+ Program in East Kalimantan. This research uses a library research method with a qualitative approach. In answering questions about the problems of REDD+ implementation in East Kalimantan, this research uses SWOT analysis theory. The results show that the strengths of the REDD+ program are the strong commitment of the East Kalimantan local government, and the initiation of various programs. The weaknesses of the REDD+ program are the lack of long-term funding and conflicts over land ownership. The opportunity of REDD+ program is the increasing economic growth of local communities in East Kalimantan. The threat of REDD+ program is the supervision of law enforcement that has not been fair for all communities in East Kalimantan.
Pelaksanaan Program REDD+ di Kalimantan Timur Syafitri, Indriana; Tanjung, Nurul Fitralaila; Purbaningrum, Dini Gandini
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 5 No. 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.5819

Abstract

The efforts made by Indonesia in overcoming the problem of deforestation and forest degradation is the REDD+ Program. REDD+ is implemented to reduce the rate of deforestation and reduce emissions and sustainable economic growth. The implementation of REDD+ in East Kalimantan has its own strengths and weaknesses. This study aims to determine the implementation of the REDD+ Program in East Kalimantan. This research uses a library research method with a qualitative approach. In answering questions about the problems of REDD+ implementation in East Kalimantan, this research uses SWOT analysis theory. The results show that the strengths of the REDD+ program are the strong commitment of the East Kalimantan local government, and the initiation of various programs. The weaknesses of the REDD+ program are the lack of long-term funding and conflicts over land ownership. The opportunity of REDD+ program is the increasing economic growth of local communities in East Kalimantan. The threat of REDD+ program is the supervision of law enforcement that has not been fair for all communities in East Kalimantan.
Implementasi Kebijakan Siak Hijau melalui Program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) di Kabupaten Siak Provinsi Riau Syafitri, Indriana; Handayani, Nida
Almufi Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3: November (2025)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63821/ash.v2i3.514

Abstract

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan masih menjadi isu lingkungan yang krusial di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Siak. Upaya penanganan sering kali terhambat karena keterbatasan anggaran dan kapasitas sumber daya manusia di bidang lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis implementasi Kebijakan Siak Hijau melalui Program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Adalah kualitatif deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kebijakan Siak Hijau melalui program TAKE dalam aspek standar dan tujuan kebijakan sudah sesuai dengan tujuan kebijakan, namun OPD yang bertugas masih ditemukan kurangnya kapasitas dalam bidang lingkungan hidup. Pada aspek Sumber Daya anggaran bahwa anggaran yang diberikan belum cukup berkomitmen dalam prinsip perlindungan lingkungan. Pada aspek komunikasi antar organisasi masyarakat masih memiliki keterbatasan informasi dalam penyusunan proposal self assessment. Terakhir, Pada aspek lingkungan ekonomi, sosial, dan politik, masyarakat Kabupaten Siak masih mengandalkan sawit sebagai mata pencaharian utama. Secara umum, implementasi kebijakan siak hijau melalui program TAKE belum berjalan optimal, perlunya pelatihan kapasitas OPD dalam bidang lingkungan dan pendampingan khusus terdahap Masyarakat dalam penyusunan proposal self assessment agar menciptakan Masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan.