Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi perawat D3 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 keperawatan Indrawati, Endah; Puspita, Nita; Arofah, Mutiara Citra
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1458

Abstract

Latar Belakang: Sesuai dengan standar profesi keperawatan sebagai pemberi asuhan keperawatan yang professional, sebagian besar perawat di RSUD Karawang dalam kondisi ini belum sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh hasil munas PPNI (2021), yang dimana perawat wajib bergelar sarjana keperawatan.Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Besaran sampel yang digunakan berjumlah 90 responden dengan latar belakang perawat D3 diruang rawat inap RSUD Karawang, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil: Hasil analisis menggunakan Chi Square terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga p : 0,032 < 0,05 dan dukungan atasan p : 0,047 < 0,05 dengan motivasi perawat D3 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 Keperawatan sebesar 53,8%.Kesimpulan: Penelitian ini merekomendasikan agar manajemen melakukan pembenahan kebijakan terkait pemerataan perawat yang melanjutkan pendidikan serta upaya untuk memotivasi perawat dalam peningkatan kualitas sumber daya keperawatan.
Hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat pelaksana Puspita, Nita; Indrawati, Endah; Saroh, Siti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1460

Abstract

Latar Belakang: Keberhasilan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh partisipasi perawat yang merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Faktor-faktor yang mempengaruhi caring perawat salah satunya adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang berkenaan dengan hati nurani dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku sosial manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring pelaksana di ruang rawat inap rsud karawang tahun 2023.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode crosssectional dengan jumlah sampel sebanyak 70 perawat pelaksana menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrument penelitian SISRI-24 (The Spiritual Inteligence Self Report Inventory) dan CBI-42 (Caring Behavior Inventory-42.Hasil: Penelitian didapatkan  bahwa terdapat hubungan  yang signifikan  antara  kecerdasan  spiritual  dengan perilaku caring perawat p value 0,001 α <  0,05, dengan nilai OR 19.478 (95% CI : 2.389-158.795).Kesimpulan: terdapat hubungan  yang signifikan  antara  kecerdasan  spiritual dengan perilaku caring perawat.
Factors Predicting the Length of Hospital Stay in Infants with Bronchitis at Bethesda Hospital, Yogyakarta Puspita, Nita; Purnajati, Oscar Gilang; Nugroho, Daniel Chriswinanto Adityo; Martelina, Yiska
Jurnal Respirasi Vol. 11 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jr.v11-I.3.2025.216-222

Abstract

Introduction: Bronchitis is a primary cause of hospitalization in toddlers due to acute respiratory infections (ARI). Hospitalization is particularly necessary in this age group because their immature immune systems render them highly vulnerable to complications such as respiratory failure and secondary infections. Elevated, inflammatory responses reflected by increased leukocyte counts necessitate close clinical monitoring and intensive care to prevent deterioration. Therefore, inpatient care plays a crucial role in ensuring the clinical stability and effective recovery of toddlers with bronchitis. This study analyzed the predictive factors influencing the length of hospital stay in toddlers with bronchitis treated at Bethesda Hospital, Yogyakarta. Methods: This study employed a quantitative approach using an observational analytic method with a cross-sectional design. Data were collected from 90 medical records of 105 hospitalized toddlers aged 1-59 months due to bronchitis in 2023. Age, sex, nutritional status, hemoglobin (Hb) levels, and leukocyte count were the analyzed variables. The data were analyzed using Chi-square and logistic regression. Results: Age and leukocyte count were significantly associated with the length of hospital stay (p<0.05). Younger toddlers were more likely to experience prolonged hospitalization (adjusted odds ratio/OR=0.242), while an increased leukocyte count (leukocytosis) elevated the risk of a longer hospital stay (adjusted OR=4.137). Other variables, including sex, nutritional status, and Hb levels, did not significantly influence prolonged hospitalization. Conclusion: Age and leukocyte count were predictive factors for the length of hospital stay in toddlers with bronchitis at Bethesda Hospital, Yogyakarta, in 2023.
Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi Komoditas Teh di Ciwidey Kota Bandung (1870-1874) Qolby, Wulan Lainul; Samatinusari, Ai; Ramdani, Ilham; Puspita, Nita; Simbolon, Pernandos; Nissa, Rahma Raudotun; Lattar, Muhammad Rido Dzikri
ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Vol. 19 No. 2 (2023): ISTORIA Edisi September 2023, Vol. 19. No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/istoria.v19i2.68394

Abstract

Artikel ini menganalisis dampak sosial dan ekonomi komoditas teh di Ciwidey, Kota Bandung, pada periode 1870-1874. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan, penulis mengevaluasi sumber daya pustaka yang relevan untuk menyusun artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan komoditas teh menciptakan transformasi signifikan dalam struktur sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Fokus utama adalah pada Perkebunan Teh Rancabali di Ciwidey, yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan menjadi perkebunan teh terkemuka. Dampak sosial mencakup perubahan dalam struktur pekerjaan, interaksi antar kelompok masyarakat, dan dampak lingkungan pada ekosistem lokal. Di sisi ekonomi, kehadiran komoditas teh memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal, dengan adanya pabrik teh yang menciptakan pasar untuk berbagai barang dan jasa.
Risiko jatuh lansia berbasis aktivitas harian dan machine learning: Previous Predictive Models for Fall Risk Indrawati, Endah; Lilyanti, Henny; Puspita, Nita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 9 (2025): Volume 19 Nomor 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i9.1614

Abstract

Background: Falls are a major health problem in older adults, with serious physical and psychological consequences. Identifying fall risk factors is crucial to support prevention efforts, particularly for older adults in nursing homes. Purpose: To analyze fall risk scores for older adults based on daily activities and machine learning. Methods: The study used a mixed methods design with 31 elderly respondents in nursing homes. Quantitative analysis was conducted using logistic regression, ROC, and Spearman Rank correlation. Qualitative data were obtained through in-depth interviews and analyzed thematically. Results: Logistic regression analysis showed that the Timed Up and Go Test (TUGT) was a significant predictor of fall risk (p = 0.012; Exp(B) = 0.202), with an AUC of 0.75 and an accuracy of 73%. Qualitative findings identified six main themes: fall experience, feelings after a fall, daily activities, use of walking aids, fear of activities, and ways to prevent falls. Integration of the results demonstrated consistency between objective mobility limitations (TUGT) and the subjective experiences of older adults, who tend to limit activities due to fear of falling. Based on these findings, a simple risk score prototype was developed using the TUGT (Triggered Daily Activity Score), daily step count, activity calories, and cognitive status (MMSE) as indicators. A total score of 4 or greater is categorized as high risk for falls. Conclusion: The TUGT has been shown to be an important indicator of fall risk in older adults, but subjective experience suggests that psychological factors also play a significant role in limiting activity. The developed daily activity-based risk score has the potential to be a rapid screening tool in nursing homes, although external validation in a broader population is still needed. Suggestion: Healthcare workers and nursing home managers are advised to use this risk score as an initial screening tool and to provide preventive interventions for high-risk seniors. Future researchers are encouraged to conduct prospective validation with a larger sample size and consider integrating the risk score into wearable technology or digital applications for rapid screening and ongoing monitoring.   Keywords: Daily Activity; Fall Risk; Machine Learning; Older Adults.   Pendahuluan: Jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lansia yang dapat menimbulkan dampak serius, baik fisik maupun psikologis. Identifikasi faktor risiko jatuh menjadi penting untuk mendukung upaya pencegahan, terutama pada lansia di panti werdha. Tujuan: Untuk menganalisis skor risiko jatuh lansia berbasis aktivitas harian dan machine learning. Metode: Penelitian menggunakan desain mixed methods dengan 31 responden lansia di Panti Werdha. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan uji regresi logistik, ROC, serta korelasi Spearman Rank. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan dianalisis tematik. Hasil: Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa Timed Up and Go Test (TUGT) merupakan prediktor signifikan risiko jatuh (p = 0.012; Exp(B) = 0.202), dengan AUC sebesar 0.75 dan akurasi 73%. Temuan kualitatif mengidentifikasi enam tema utama, yaitu pengalaman jatuh, perasaan setelah jatuh, aktivitas sehari-hari, penggunaan alat bantu jalan, rasa takut beraktivitas, dan cara mencegah jatuh. Integrasi hasil menunjukkan konsistensi antara keterbatasan mobilitas objektif (TUGT) dengan pengalaman subjektif lansia yang cenderung membatasi aktivitas karena takut jatuh. Berdasarkan temuan ini, dikembangkan prototipe skor risiko sederhana dengan indikator TUGT, jumlah langkah harian, kalori aktivitas, dan status kognitif (MMSE). Skor total ≥ 4 dikategorikan risiko tinggi jatuh. Simpulan: TUGT terbukti sebagai indikator penting risiko jatuh pada lansia, namun pengalaman subjektif memperlihatkan bahwa faktor psikologis juga berperan besar dalam pembatasan aktivitas. Skor risiko berbasis aktivitas harian yang dikembangkan berpotensi menjadi alat skrining cepat di panti werdha, meskipun masih memerlukan validasi eksternal pada populasi yang lebih luas. Saran: Bagi tenaga kesehatan dan pengelola panti, disarankan untuk menggunakan skor risiko ini sebagai alat skrining awal serta memberikan intervensi preventif bagi lansia berisiko tinggi. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan melakukan validasi prospektif dengan sampel lebih besar dan mempertimbangkan integrasi skor risiko ke dalam teknologi wearable atau aplikasi digital untuk skrining cepat dan pemantauan berkelanjutan.   Kata Kunci: Aktivitas Harian; Lansia; Machine Learning; Risiko Jatuh.