Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Di Pesantren LDII Millenium Alfiena Nganjuk Moh. Ashif Fuadi; Yunus Sulthonul Khakim
Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol. 6 No. 1 (2022): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/asketik.v6i1.186

Abstract

This research discusses the existence of pesantren LDII Millennium Alfiena and its contributions. Based on existing problems, the author uses historical research methods that start by selecting topics, collecting historical sources, verifying sources, interpretations, and writing history. This writing focuses on primary sources in the form of documents or pesantren books, interviews, photos and support for previous research. This research concluded that Pesantren LDII Millenium Alfiena is an Islamic educational institution pioneered in 1996 by K.H. Seger Afandi Al-Khoir. The condition of pesantren in 1998 has given rise to the public's trust and the government to permit the establishment. So that pesantren LDII Millennium Alfiena and LDII in Lengkong can develop and gain social legitimacy with good praise. Social empowerment and cooperation with the government such as giving space to the community to sell in pesantren, village clean service work, normalization of residents' rivers, holding Forpimcam to establish friendship between the government and pesantren, planting trees with the Regent, and implementing the PPKM program as an implementation of government programs.
”GEJOLAK SINGGASANA SANG ADIPATI” Dinamika Suksesi Mangkunegara IX Tahun 1987-1993 Aryadito Fathurrohman; Latif Kusairi; Aly Mashar; Moh. Ashif Fuadi
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 6 No. 01 (2025): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v6i01.12196

Abstract

Penelitian ini membahas dinamika suksesi di Pura Mangkunegaran, khususnya dalam pergantian kepemimpinan dari K.G.P.A.A. Mangkunegara VIII ke K.G.P.A.A. Mangkunegara IX pada periode 1987-1993. Pura Mangkunegaran memiliki sistem suksesi yang unik karena berada dalam struktur politik tradisional yang tetap bertahan di era modern. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan deskriptif-analitis melalui tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber utama diperoleh dari dokumen arsip, literatur akademik, dan sumber primer terkait Pura Mangkunegaran, Monumen Pers Nasional Surakarta, dan Perpustakaan Reksa Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suksesi Mangkunegara IX tidak berlangsung secara sederhana, melainkan melibatkan berbagai dinamika politik dan sosial yang berakar dari sejarah panjang Pura Mangkunegaran. Konflik internal dan perbedaan pandangan di antara anggota keluarga kerajaan menjadi faktor utama yang mempengaruhi jalannya transisi kepemimpinan. Selain itu, beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Mangkunegara IX dianggap kontroversial oleh sebagian pihak sehingga menimbulkan ketegangan dalam lingkup internal keraton. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai kompleksitas sistem suksesi di Pura Mangkunegaran serta bagaimana tradisi kerajaan tetap bertahan di tengah perubahan zaman. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kajian sejarah, khususnya dalam memahami mekanisme suksesi dalam lingkungan politik tradisional di Indonesia. Kata Kunci: Suksesi; Pura Mangkunegaran; Mangkunegara IX.
The Historicity of Ratib Al-Haddad Tradition and Its Relevance of Priority In The Covid-19 Pandemic Moh. Ashif Fuadi
Islamic Studies Journal for Social Transformation Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/isjoust.v5i2.12035

Abstract

One of the most popular wirid in Indonesia is Ratib al-Haddad. The practice is a collection of prayers arrangedby Abdullah ibn Alawi al-Haddad taken of the Qur'an and hadith. In a pandemic situation, the practicebecomes one that is recommended by some circles to be beread so that the pandemic outbreak immediately subsides.But many of the practitioners are not yet aware of its history and virtues, especially during the pandemic. Thispaper intends to study the history of the wirid from the beginning of writing and its virtues. Through the historicalapproach, the method literature review, and observation of the practice of the ratiban tradition, this paper willexplain the historical studies and benefits of practicing wirid Ratib al-Haddad, which is sourced from thedescription of the book of syarah (explanatory) of the Ulama. The wirid was compiled by al-Haddad to avoid thechaos of akidah there was that time. In addition, there are eight virtues implied in the text wirid one of whichavoids the outbreak so that no doubt if the practice is widely recommended and practiced in the current situation ofthe Covid-19 pandemic. The influence of ratib al-Haddad practice can also be seen through the congregation of theMajelis Jum'at Pagi (MJP) Al-Khoirot, who stated more peace of mind after practicing the wirid so as to increaseimmunity.
RELASI INTELEKTUAL KASUNANAN SURAKARTA DENGAN PESANTREN GEBANG TINATAR TEGALSARI, JETIS, PONOROGO TAHUN 1800-1862 Dewa Alfaquin Faturangga; Moh. Ashif Fuadi; Hamdan Maghribi; Aly Mashar
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 5 No. 01 (2024): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v5i01.9624

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang sejarah terbentuknya relasi itelektual antara Kasunanan Surakarta dengan Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dimulai dari pemilhan topik, pengumpulan sumber, memverifikasi sumber, interpretasi atau penafsiran dan penulisan sejarah. Penulis mendapatkan manuskrip berupa kitab Ihya’ Ulumuddin di Masjid Agung Surakarta, Kitab Primbon Jawa milik Ahmad Wahyu Sudrajat, Kitab Sittin Adliyah, Kitab Bahjatul Ulum fi Syarh Aqidatul Ushul, dan arsip kolonial, buku, dan wawancara. Metode penelitian sejarah yang dimulai dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, memverifikasi sumber, interpretasi atau penafsiran dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber-sumber primer dan sekunder berupa manuskrip kitab Ihya’ Ulumuddin di Masjid Agung Surakarta, Kitab Primbon Jawa milik Ahmad Wahyu Sudrajat, Kitab Sittin, Kitab Bahjatul Ulum fi Syarh Aqidatul Ushul, Arsip Kolonial, buku, artikel, dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dengan adanya relasi intelektual ini mampu mengembangkan khazanah sejarah islam mengenai jaringan ulama yang berdasarkan sanad keilmuan bukan hanya nasab keluarga saja. Terbukti dengan munculnya beberapa tokoh yang berpengaruh berasal dari sanad keilmuan ini. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca guna mengembangkan kembali sejarah dari jaringan keulamaan di wilayah masing-masing terutama di bidang sanad keilmuan. Kata Kunci: Relasi Intelektual; Kasunanan Surakarta; Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari