Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kabuyutan: Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal

KESENIAN ANGKLUNG DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA PEMERTAHANAN BUDAYA LOKAL Purnama Dewi, Anggraeni; Juniarti, Nita
KABUYUTAN Vol 3 No 3 (2024): Kabuyutan, Nopember 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i3.285

Abstract

Secara umum diketahui bahwa angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu, dan akan mengeluarkan bunyi ketika digoyangkan. Kesenian angklung sendiri sampai saat ini masih banyak terlihat, khususnya di sekolah-sekolah sebagai bagian dari ekstrakurikuler yang ditawarkan pihak sekolah kepada siswanya. Tentu saja hal ini menjadi sangat baik, karena angklung sebagai warisan budaya dapat dipertahankan eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana kepedulian dan minat anak-anak usia sekolah dasar terhadap kesenian angklung, serta untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi anak-anak dalam mempelajari alat musik angklung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara terhadap pihak sekolah dan 10 siswa-siswi Sekolah Dasar Bintang Madani. Adapun data sekunder diambil dari berbagai literatur terkait seni dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh siswa-siswi tersebut memiliki kepedulian dan minat yang besar terhadap alat musik angklung. Adapun kendala yang dihadapi siswa-siswi tersebut adalah terkait pengaturan waktu, karena kegiatan ekstrakurikuler angklung dilakukan setelah jam kepulangan sekolah, sehingga rasa lelah seringkali menjadi hambatan mereka dalam mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu, adanya gadget yang menawarkan berbagai fitur menarik, turut menjadi pertimbangan siswa dalam menentukan sikap untuk mengisi waktunya dengan kegiatan ekstrakurikuler angklung.
REPRESENTASI PARIWISATA BALI MELALUI KOMODIFIKASI TARI KECAK DI PURA LUHUR ULUWATU : REPRESENTATION OF BALI TOURISM THROUGH COMMODIFICATION OF KECAK DANCE AT PURA LUHUR ULUWATU Purnama Dewi, Anggraeni; Fazri, Syarah Nurul
KABUYUTAN Vol 4 No 1 (2025): Kabuyutan, Maret 2025
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v4i1.314

Abstract

The development of tourism has a considerable influence on the performing arts in Bali, and the Kecak Dance at Uluwatu Temple is no exception. The title of this article is “Representation of Bali Torism Through Commodification of Kecak Dance at Pura Luhur Uluwatu”. This article reveals how the relationship between the traditional performing arts of a religious nature that was originally only offered for religious rituals, but now becoming commercially valuable tourism industry, that can be displayed freely to the tourists. This is based on the fact that the Bali island often becomes the main purpose of the tourists, both local and foreign tourist, so that Balinese artists are highly demanded to have creativity to package the traditional art into commercially valuable tourism art. The method used in this research is a qualitative method with descriptive presentation. The researcher get data based on study literature and observation. The results show that there has been a change in the function of the Kecak Dance at Pura Luhur Uluwatu, which was originally religious and sacred, has now changed the function to commercial value after going through commodification to support the tourism industry.
FENOMENA GEGAR BUDAYA PADA WISATAWAN RUSIA YANG TINGGAL DI PULAU BALI: FENOMENA GEGAR BUDAYA PADA WISATAWAN RUSIA YANG TINGGAL DI PULAU BALI Purnama Dewi, Anggraeni; Barkati, Laila Nur
KABUYUTAN Vol 3 No 1 (2024): Kabuyutan, Maret 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i1.223

Abstract

Gegar budaya atau yang dikenal dengan culture shock merupakan fenomena umum yang biasa dialami oleh masyarakat luar yang mendatangi suatu daerah dan menetap dalam jangka waktu cukup lama di daerah tersebut. Salah satu contoh dari fenomena tersebut adalah gegar budaya yang terjadi pada wisatawan Rusia yang tinggal di Pulau Bali. Pada awalnya sebagian besar wisatawan Rusia datang ke Pulau Bali untuk berwisata. Mereka mengetahui informasi tentang Bali dari berbagai referensi dan informasi. Keindahan Bali yang begitu menarik perhatian, menjadikan wisatawan Rusia memutuskan untuk mengunjungi Bali yang pada akhirnya tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata tersebut. Tentu banyak sekali proses adaptasi yang harus dijalani oleh wisatawan Rusia ketika menetap di Bali, terlebih Bali diketahui sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki nilai budaya cukup kuat dan religius. Hal ini sangat bertolak belakang dengan karakter wisatawan Rusia secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi yang dilakukan oleh wisatawan Rusia dan mengetahui kendala yang dihadapinya dalam melakukan adaptasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara terhadap 5 wisatawan Rusia yang tinggal di Bali, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima wisatawan Rusia mengalami lima tahap adaptasi budaya, yaitu fase perencanaan, bulan madu, frustasi, penyesuaian, dan resolusi. Kelima wisatawan Rusia memiliki proses adaptasi yang berbeda, diantaranya meliputi bahasa, rasa makanan, kondisi alam/ cuaca, biaya hidup, dan gaya hidup.