Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENANGANAN PENEGAKAN HUKUM TERPADU DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG DI INDONESIA Puanandini, Dewi Asri; Oktaviani, Nabilla; Setyani, Nurul Endah
Public Sphere: Jurnal Sosial Politik, Pemerintahan dan Hukum Vol 2, No 1 (2023): (JPS) Jurnal Sosial Politik, Pemerintahan dan Hukum
Publisher : CV Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jps.v3i3.1038

Abstract

This journal explores the effectiveness of integrated law enforcement in eradicating criminal acts of corruption and money laundering in Indonesia. Corruption and money laundering are two crimes that are interrelated and have a detrimental impact on the economy and public trust. Integrated law enforcement, which involves collaboration between various law enforcement agencies, government, and civil society, is expected to increase effectiveness in dealing with these two types of crime. In this analysis, we identified various challenges faced in law enforcement, including weak monitoring systems, lack of coordination between institutions, as well as a culture of corruption that is still entrenched. The latest release of the Corruption Perception Index (IPK) shows that Indonesia is still facing serious challenges in eradicating corruption, with many cases going unsolved and perpetrators not being fairly punished. In addition, money laundering is often carried out in sophisticated ways, taking advantage of gaps in existing regulations and financial systems. This journal also discusses various strategies that have been implemented at the global level and how these strategies can be adapted for the Indonesian context. Through a comprehensive and collaborative approach, it is hoped that integrated law enforcement can provide better results in eradicating criminal acts of corruption and money laundering. This journal concludes that the success of law enforcement does not only depend on legal aspects, but also on active community participation and strong political commitment to create an environment free from corruption. Thus, integrated law enforcement can be the key to creating social justice and encouraging sustainable development in Indonesia.ABSTRAKJurnal ini mengeksplorasi efektivitas penanganan penegakan hukum terpadu dalam memberantas tindak pidana korupsi dan pencucian uang di Indonesia. Tindak pidana korupsi dan pencucian uang merupakan dua kejahatan yang saling terkait dan memiliki dampak yang merugikan terhadap perekonomian dan kepercayaan publik. Penegakan hukum terpadu, yang melibatkan kolaborasi antara berbagai lembaga penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat sipil, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam menangani kedua jenis kejahatan ini. Dalam analisis ini, kami mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam penegakan hukum, termasuk lemahnya sistem pengawasan, kurangnya koordinasi antar lembaga, serta budaya korupsi yang masih mengakar. Hasil rilis terbaru dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam memberantas korupsi, dengan banyak kasus yang tidak terungkap dan pelaku yang tidak dihukum secara adil. Selain itu, pencucian uang sering kali dilakukan dengan cara yang canggih, memanfaatkan celah dalam regulasi dan sistem keuangan yang ada. Jurnal ini juga membahas berbagai strategi yang telah diterapkan di tingkat global dan bagaimana strategi tersebut dapat diadaptasi untuk konteks Indonesia. Melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan penegakan hukum terpadu dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam memberantas tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Jurnal ini menyimpulkan bahwa keberhasilan penegakan hukum tidak hanya bergantung pada aspek hukum, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dan komitmen politik yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi. Dengan demikian, penegakan hukum terpadu dapat menjadi kunci dalam menciptakan keadilan sosial dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Banjarsari Melalui Edukasi Apoteker Cilik, Skrining Kesehatan, Dan Pemanfaatan Tanaman Herbal Untuk Mewujudkan Desa Sehat Latief, Mutawalli Sjahid; Kurniawan, David; Mardikayasa, I Ketut; Oktaviani, Nabilla
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jgv78p87

Abstract

The level of health education in rural communities, particularly regarding the use of medication and the utilization of herbal remedies, remains relatively low. Children, as the next generation, play a strategic role in disseminating health information within their families. This Community Service Program (KKN) was carried out over three days, from December 12 to 14, 2024, in Banjarsari Village, Ciawi Subdistrict, Bogor Regency. The program aimed to enhance health education for elementary school students through the Junior Pharmacist program, as well as for the general public through health screenings and herbal juice preparation training as an alternative to promote a healthy lifestyle. The methods included interactive educational sessions with pre- and post-tests, blood pressure, blood glucose, and cholesterol screenings, as well as practical training in herbal processing. The results showed a significant increase in students’ understanding of the pharmacist profession, rising from 40% to 90% after the intervention. Health screenings identified previously undiagnosed cases of hypertension and hypercholesterolemia. In addition, the herbal juice training featuring garlic, lemon, ginger, honey, and apple cider vinegar received positive feedback from residents as an alternative health solution. This activity not only improved knowledge but also raised community awareness regarding the importance of a healthy lifestyle and rational use of medicine. Community-based education and empowerment proved effective in fostering health awareness from an early age.