Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

International Collaboration Virtual Seminar 2023 : Digital Transformation with Aptikom & Founder Institute. Tiawan, Tiawan; Muhamad Soleh Fajari; Mawarseh; Retno Novarini; Ahmad Karim Harahap; Muhammad Taufik Syastra; Akbar Khaerullah; Rifky Kurniawan; Elfina Maulid; Yulia Irfayanti; Sutrisno; Elisabeth Kurnia Wijayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i4.10810

Abstract

Transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di Indonesia, mengubah lanskap bisnis, organisasi, dan interaksi masyarakat dengan teknologi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan konektivitas digital, Indonesia menyaksikan pergeseran signifikan dari ekonomi konvensional ke era digital. Inisiatif pemerintah, dukungan sektor swasta, dan adopsi teknologi oleh masyarakat membentuk landasan untuk percepatan transformasi digital di berbagai sektor. Peningkatan akses internet dan penetrasi perangkat digital membuka peluang bagi inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Organisasi bisnis, dari skala besar hingga UMKM dan Startup, terus mencari cara untuk memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi operasional dan beradaptasi dengan perubahan tren konsumen. Namun, seiring dengan peluang, muncul pula tantangan seperti keamanan informasi, kesenjangan digital, dan kerangka regulasi yang perlu dikelola secara hati-hati. Melalui kerjasama antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat, Indonesia berada pada tahap penting dalam membentuk fondasi digital yang kokoh. Abstrak ini merangkum dinamika transformasi digital di Indonesia, menggambarkan perjalanan negara ini dalam memahami dan merespon perubahan teknologi untuk mencapai potensi penuhnya di era digital dalamĀ  sharing bersama Founder Institute
Strategi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menjadi Inovatif dengan Menggunakan Teknologi Smartphone Muhammad Taufik Syastra; Amrizal Amrizal
Prosiding Vol 2 (2019): SNISTEK
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangannya, UMKM mengalami kendala yang datang dari internal dan eksternal. Kendala internal adalah (1) 60-70% UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan; (2) Kurangnya pengetahuan mengenai teknologi produksi terbaru; (3) Pemasaran produk masih cara sederhana; (4) Mayoritas belum memiliki badan hukum; (5) Mayoritas belum memiliki sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik. Sedangkan kendala dari eksternal adalah (1) Koordinasi antar stakeholder belum padu; (2) Kebanyakan UMKM menggunakan teknologi yang masih sederhana; (3) Keterbatasan akses terhadap bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, UMKM perlu melakukan inovasi terhadap produk/jasa yang ditawarkan. Inovasi tentu melibatkan teknologi atau disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuan penelitian adalah (1) Menguraikan strategi UMKM menggunakan Teknologi Smartphone dalam menjalankan usaha secara inovatif; (2) Menerapkan strategi menjalankan usaha secara inovatif pada Usaha Mikro. Jenis dari penelitian ini adalah kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Jumlah usaha yang dijadikan sumber data (informan) adalah sebanyak 11 (sebelas) usaha mikro pada sektor kuliner. Sumber data lainnya menggunakan hasil-hasil penelitian terdahulu dan pengamatan pada media sosial. Strategi yang dirumuskan diterapkan pada 1 (satu) usaha yang bersedia untuk dibimbing dalam menghasilkan inovasi produk. Kesimpulan penelitian adalah (1) Strategi usaha mikro dan kecil menjadi inovatif adalah dengan menggunakan aplikasi media sosial: Pinterest, Instagram, Youtube untuk mencari informasi tentang produk-produk inovatif, serta memanfaatkan layanan on demand service (GoFood/Grab Food) untuk memasarkan/menjual produk; (2) Strategi usaha mikro dan kecil menjadi inovatif telah diterapkan pada 1 (satu) usaha dan telah menghasilkan 2 (dua) menu baru.
Strategi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menjadi Inovatif dengan Menggunakan Teknologi Smartphone Muhammad Taufik Syastra; Amrizal Amrizal
Prosiding Vol 2 (2019): SNISTEK
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangannya, UMKM mengalami kendala yang datang dari internal dan eksternal. Kendala internal adalah (1) 60-70% UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan; (2) Kurangnya pengetahuan mengenai teknologi produksi terbaru; (3) Pemasaran produk masih cara sederhana; (4) Mayoritas belum memiliki badan hukum; (5) Mayoritas belum memiliki sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik. Sedangkan kendala dari eksternal adalah (1) Koordinasi antar stakeholder belum padu; (2) Kebanyakan UMKM menggunakan teknologi yang masih sederhana; (3) Keterbatasan akses terhadap bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, UMKM perlu melakukan inovasi terhadap produk/jasa yang ditawarkan. Inovasi tentu melibatkan teknologi atau disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuan penelitian adalah (1) Menguraikan strategi UMKM menggunakan Teknologi Smartphone dalam menjalankan usaha secara inovatif; (2) Menerapkan strategi menjalankan usaha secara inovatif pada Usaha Mikro. Jenis dari penelitian ini adalah kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis SWOT. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Jumlah usaha yang dijadikan sumber data (informan) adalah sebanyak 11 (sebelas) usaha mikro pada sektor kuliner. Sumber data lainnya menggunakan hasil-hasil penelitian terdahulu dan pengamatan pada media sosial. Strategi yang dirumuskan diterapkan pada 1 (satu) usaha yang bersedia untuk dibimbing dalam menghasilkan inovasi produk. Kesimpulan penelitian adalah (1) Strategi usaha mikro dan kecil menjadi inovatif adalah dengan menggunakan aplikasi media sosial: Pinterest, Instagram, Youtube untuk mencari informasi tentang produk-produk inovatif, serta memanfaatkan layanan on demand service (GoFood/Grab Food) untuk memasarkan/menjual produk; (2) Strategi usaha mikro dan kecil menjadi inovatif telah diterapkan pada 1 (satu) usaha dan telah menghasilkan 2 (dua) menu baru.