Daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) secara tradisional digunakan sebagai obat, untuk mengurangi nyeri rematik dan rematik gout. Sirih Cina memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan steroid. Terdapat senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal dan dapa menstabilkan radikal bebas. Antioksidan bekerja dengan melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Senyawa antioksidan alami sering terdapat dari bagian-bagian tanaman seperti daun, bunga, dan buah. Metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat adalah metode uji dengan menggunakan radikal DPPH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan esktrak etanol, dan fraksi polar, semi polar dan nonpolar daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) dengan metode Dpph. Penelitian ini meliputi daun sirih cina dilakukan maserasi dengan methanol 96% selama 5 hari dan remaserasi 2 hari. Ekstrak kental dilakukan fraksinasi dengan pelarut air, n-heksan dan etil asetat .Uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl) Dengan mengukur aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas Dpph secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari uji aktifitas antioksidan fraksi daun sirih cina dengan metode dpph memilki kategori yang sangat kuat dengan aktivitas nilai IC50 pada fraksi air sebesar40,71525µg/ml, fraksi etil asetat memiliki kekuatan sangat kuat dengan kategorisebesar 6,17085µg/ml, dan fraksi n-Heksan memiliki kekuatan sangat kuat dengan kategori sebesar 23,8421 µg/ml. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) yang berasal dari kecamatan kota medan adalan flavonoid,alkaloid, saponin, tanin, glikosida dan steroid/terpenoid.