ABSTRAKPenelitian ini menganalisis dinamika keterwakilan perempuan dalam Partai Golkar, dengan fokus pada peran dan strategi organisasi sayap Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Meski telah ada kebijakan afirmatif berupa kuota 30% bagi perempuan dalam pencalonan legislatif, implementasinya dalam struktur internal partai belum sepenuhnya optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi literatur dengan teori representasi politik Hanna Pitkin dan teori politik kehadiran Anne Phillips. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KPPG memainkan peran penting dalam kaderisasi, pendidikan politik, advokasi internal, dan pembentukan jaringan strategis untuk memperkuat posisi perempuan dalam Partai Golkar. Strategi-strategi KPPG seperti pelatihan kepemimpinan, mentoring, serta advokasi kuota gender telah menghasilkan peningkatan jumlah anggota legislatif perempuan dari partai ini. Namun, tantangan signifikan masih dihadapi, antara lain budaya patriarki, dominasi elite laki-laki, keterbatasan akses sumber daya politik dan finansial, serta resistensi terhadap perubahan internal. Studi ini menekankan bahwa keterwakilan perempuan tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas dan posisi strategis dalam pengambilan keputusan politik. Oleh karena itu, KPPG perlu terus memperkuat basis kelembagaan dan memperluas strategi advokasinya agar dapat mewujudkan representasi perempuan yang substantif dalam tubuh Partai Golkar. Kata Kunci: Golkar, Keterwakilan, KPPG, Perempuan ABSTRACT This study analyzes the dynamics of women's representation in the Golkar Party, focusing on the role and strategy of the Golkar Party Women's Unity (KPPG) wing organization. Although there has been an affirmative policy in the form of a 30% quota for women in legislative nominations, its implementation in the party's internal structure has not been fully optimal. This study uses a qualitative descriptive approach based on literature studies with Hanna Pitkin's theory of political representation and Anne Phillips' theory of political presence. The results of this study indicate that KPPG plays an important role in cadre formation, political education, internal advocacy, and the formation of strategic networks to strengthen women's positions in the Golkar Party. KPPG's strategies such as leadership training, mentoring, and gender quota advocacy have resulted in an increase in the number of female legislators from this party. However, significant challenges are still faced, including patriarchal culture, male elite dominance, limited access to political and financial resources, and resistance to internal change. This study emphasizes that women's representation is not only about quantity, but also quality and strategic position in political decision-making. Therefore, KPPG needs to continue to strengthen its institutional base and expand its advocacy strategy in order to realize substantive women's representation in the Golkar Party. Keywords: Golkar, Representation, KPPG, Women