Artikel ini membahas penerapan kurikulum Al-Qur’an bersanad sebagai fondasi utama dalam proses pendidikan santri di Rumah Tahfizh Kawan M77. Kurikulum ini menekankan pentingnya transmisi keilmuan yang autentik dan berkesinambungan hingga Rasulullah ﷺ melalui jalur sanad. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum bersanad diterapkan melalui proses talaqqi, setoran hafalan, dan pembinaan karakter berbasis nilai-nilai Qur’ani. Kurikulum ini tidak hanya menekankan pada hafalan semata, tetapi juga pada pembentukan adab dan tanggung jawab spiritual santri. Meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan guru bersanad, penerapan kurikulum ini terbukti efektif dalam membentuk santri yang tidak hanya hafal, tetapi juga memahami dan menjaga kemuliaan Al-Qur’an secara utuh.