ABSTRAK Penyakit degeneratif menjadi masalah kesehatan global utama yang menuntut pendekatan preventif yang lebih efektif. Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan adalah melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga seperti daun kelor (Moringa oleifera) dan kunyit (Curcuma longa Linn.) yang dikenal memiliki kandungan senyawa bioaktif yang berpotensi untuk membantu mengatasi penyakit degeneratif. Mengimplementasikan pengolahan daun kelor (Moringa oleifera) dan kunyit (Curcuma longa Linn.) sebagai minuman herbal pada masyarakat Desa Selong Belanak, NTB, dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terhadap risiko penyakit degeneratif dan memberdayakan potensi lokal. Sosialisasi dan pelatihan di Desa Selong Belanak, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilakukan dengan media edukasi berupa leaflet informatif mengenai potensi, manfaat, dan pengolahan daun kelor (Moringa oleifera) dan kunyit (Curcuma longa Linn) sebagai tanaman herbal. Pelatihan dilaksanakan melalui demonstrasi langsung proses pengolahan tanaman herbal, mulai dari persiapan bahan segar hingga produksi, pengemasan serbuk simplisia, serta penyeduhan minuman herbal. Data dikumpulkan melalui tanya jawab dan dokumentasi visual, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui reduksi data, klasifikasi informasi, interpretasi konteks, dan penarikan kesimpulan. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah tanaman herbal secara mandiri dalam meningkatkan kesadaran kesehatan sekaligus memberdayakan potensi local. Kata Kunci: Daun Kelor, Kunyit, Simplisia, Minuman Herbal, Megabiodiversitas ABSTRACT Degenerative diseases have become a major global health issue that requires more effective preventive approaches. One preventive effort that can be implemented is the utilization of family medicinal plants (TOGA). Family medicinal plants such as moringa leaves (Moringa oleifera) and turmeric (Curcuma longa Linn.) are known to contain bioactive compounds with potential benefits in addressing degenerative diseases. To implement the processing of moringa leaves (Moringa oleifera) and turmeric (Curcuma longa Linn.) into herbal drinks for the community of Selong Belanak Village, West Nusa Tenggara, as an effort to improve public health against the risk of degenerative diseases and to empower local potential. The program was conducted through socialization and training in Selong Belanak Village, West Nusa Tenggara. Educational media in the form of informative leaflets were provided, covering the potential, benefits, and processing methods of moringa leaves (Moringa oleifera) and turmeric (Curcuma longa Linn.) as herbal plants. The training included direct demonstrations of herbal processing, from preparing fresh materials to producing and packaging simplicia powder, as well as brewing herbal drinks. Data were collected through discussions and visual documentation, and analyzed descriptively using data reduction, information classification, contextual interpretation, and conclusion drawing. The program resulted in an increase in community knowledge and skills in independently processing herbal plants, thereby enhancing health awareness while simultaneously empowering local potential. Keywords: Moringa Oleifera, Curcuma Longa, Simplicia, Herbal Drink, Megabiodiversity.