Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap kesalahan berbahasa di kalangan Generasi Z. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi Generasi Z yang tumbuh dalam era digital. Penggunaan bahasa di media sosial cenderung lebih fleksibel dan informal, sehingga mempengaruhi kebiasaan berbahasa mereka. Dengan menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner dan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa mayoritas responden sering menggunakan bahasa tidak baku, termasuk bahasa gaul, singkatan, dan campuran bahasa asing dalam komunikasi mereka. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi fenomena ini antara lain penggunaan bahasa gaul sebagai identitas kelompok, kebiasaan komunikasi informal yang menyebabkan kesalahan linguistik, serta kurangnya pemahaman terhadap struktur bahasa baku akibat paparan media sosial yang masif. Selain itu, kebiasaan menggunakan singkatan dan campuran bahasa dalam interaksi digital juga berdampak pada menurunnya keterampilan menulis formal. Meskipun media sosial dapat meningkatkan kreativitas dalam berbahasa, diperlukan kesadaran dalam penggunaannya agar tidak berdampak negatif terhadap penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kaidah bahasa baku perlu terus ditingkatkan agar keseimbangan antara kreativitas dan ketepatan berbahasa tetap terjaga.