Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP KEBUTUHAN AKUN INSTAGRAM @uinsu_official DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI Alsha Nazwa; Jihan Syalwa; Nafirah Yasmin; Muhammad Hanif Muzhaffar; M. Rifqi Adrya; Nursapia Harahap
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 8 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i8.9826

Abstract

A B S T R A K Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terhadap akun Instagram resmi kampus, @uinsu_official, dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei deskriptif yang melibatkan 20 mahasiswa semester 7 sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap akun tersebut, terutama dalam aspek aksesibilitas dan relevansi informasi, dengan skor rata-rata berada pada kategori baik hingga sangat baik. Namun, beberapa aspek seperti kelengkapan informasi, daya tarik konten, dan kecepatan penyampaian informasi memerlukan peningkatan. Temuan ini memberikan rekomendasi bagi pengelola akun untuk lebih responsif terhadap kebutuhan mahasiswa dengan memperbaiki kualitas konten dan mempercepat publikasi informasi mendesak. A B S T R A C T This study aims to analyze the perceptions of Communication Science students at the State Islamic University of North Sumatra regarding the university's official Instagram account, @uinsu_official, in fulfilling their information needs. The research employed a quantitative method with a descriptive survey approach involving 20 seventh-semester students as respondents. The findings reveal that students have a positive perception of the account, particularly in terms of accessibility and information relevance, with average scores categorized as good to excellent. However, aspects such as information completeness, content attractiveness, and information delivery speed require improvement. These findings provide recommendations for account managers to be more responsive to student needs by enhancing content quality and expediting the dissemination of urgent information.
STRATEGI KOMUNIKASI PDAM TIRTANADI DALAM PROGRAM PELAYANAN AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT KOTA MEDAN Afraina Nuraini; Izkal Dwifa Juarsa; Jihan Syalwa; M Rifqi Adrya; Muhammad Yusuf; Sahrul Ramadhan; Hasan Sazali
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 6 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i6.11397

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah urban seperti Kota Medan. PDAM Tirtanadi sebagai penyedia layanan air bersih menghadapi tantangan dalam menjamin distribusi yang merata dan responsif. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi PDAM Tirtanadi dalam meningkatkan efektivitas program pelayanan air bersih. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap 15 informan (manajer, staf, pelanggan, dan perwakilan komunitas), observasi partisipatif, serta analisis dokumen internal PDAM. Hasil penelitian menunjukkan tiga strategi utama: (1) komunikasi interpersonal melalui kunjungan lapangan untuk menjangkau kelompok lansia, (2) pemanfaatan media digital (aplikasi pengaduan, media sosial) untuk generasi muda, dan (3) sosialisasi langsung berbasis komunitas. Namun, implementasi strategi ini terkendala oleh keterbatasan infrastruktur internet di 40% wilayah suburban, birokrasi hierarkis yang memperlambat respons, serta partisipasi masyarakat yang belum inklusif. Temuan lain mengungkap disparitas kepuasan pelanggan antara wilayah pusat (85% resolusi keluhan) dan suburban (60%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan strategi komunikasi PDAM Tirtanadi memerlukan integrasi pendekatan high-touch (interpersonal) dan high-tech (digital), didukung transformasi kelembagaan holistik. Rekomendasi mencakup peningkatan alokasi anggaran untuk program sosialisasi, pelatihan SDM berbasis digital, serta kolaborasi multistakeholder untuk pemerataan infrastruktur.