Andriani, Finna
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : LINGUISTIK : Jurnal Bahasa dan Sastra

KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SIFAT“JIU”DAN “LAO” PADA MAHASISWA STBA-PIA SEMESTER IV T.A. 2017/2018 Andriani, Finna
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i2.291-302

Abstract

ABSTRAKDalam bahasa Mandarin, terdapat banyak kata yang memiliki arti yang hampir sama, tetapi memiliki penggunaan  yang berbeda, sehingga sering terjadi kesalahan ketika penggunnaan. “jiu” dan “lao” adalah kata sifat yang memiliki arti yang hampir sama. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa STBA-PIA semester IV dalam menggunakan kata keterangan waktu “jiu” dan “lao”.Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini memiliki sampel 30 orang yang diambil dengan metode snowball sampling. Penelitian ini menggunakan teknik elisitasi dan wawancara untuk menemukan jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan.Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa kesalahan pemilihan dilakukan oleh 18 responden sebanyak 42 kalimat. Faktor penyebab munculnya kesalahan penggunaan kata sifat “jiu” dan “lao” dikarenakan faktor antarbahasa (interlingual) sebanyak 12 orang dan faktor intrabahasa (intralingual) sebanyak 6 orang.  ABSTRACTIn Mandarin, there are many words that have almost the same meaning, but have different uses, so mistakes often occur when using them. “jiu” and “lao” are adjectives that have almost the same meaning. Based on this background, this research aims to explain the types of errors and factors that cause errors made by IV semester STBA-PIA students in using the adverbs of time "jiu" and "lao".To achieve this goal, researchers used descriptive qualitative research methods. This study had a sample of 30 people taken using the snowball sampling method. This research uses elicitation and interview techniques to find types of errors and factors that cause errors.From the results of data analysis, it was found that 18 respondents made selection errors in 42 sentences. The factors causing errors in the use of the adjectives "jiu" and "lao" were due to interlingual factors as many as 12 people and intralingual factors as many as 6 people.
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA “TILIANG” DAN “YUANLIANG” PADA MAHASISWA TINGKAT III STBA-PIA Andriani, Finna; -, Karina; Wijaya, Kesumawaty; Susanto, Cindy
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 4 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i4.783-792

Abstract

ABSTRAKTujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menjelaskan jenis-jenis kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa tingkat tiga program studi Sastra China di STBA Persahabatan Internasional Asia dalam menggunakan kata kerja bahasa Mandarin "Tiliang" dan "Yuanliang", serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut ketika menggunakan kata kerja ini dalam kalimat bahasa Mandarin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif, yang mencakup deskripsi dan penjelasan kalimat kesalahan, pengelompokan jenis-jenis kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa tingkat tiga, serta identifikasi faktor-faktor yang mendasari kesalahan-kesalahan tersebut dalam penggunaan kedua kata kerja tersebut. Selain itu, penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mengumpulkan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap dan melibatkan 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu jenis kesalahan, yaitu kesalahan penggantian. Penelitian ini lebih lanjut mengungkapkan dua faktor utama yang menyebabkan kesalahan tersebut: faktor antarbahasa  dan faktor dalam bahasa itu sendiri. Temuan ini menekankan perlunya pemahaman yang lebih baik dan perbedaan yang jelas antara kedua kata kerja ini, terutama karena kedua kata tersebut dapat membingungkan bagi pembelajar bahasa Mandarin. Berdasarkan hasil ini, penelitian ini merekomendasikan metode pengajaran yang lebih terarah untuk mengatasi kesalahan-kesalahan spesifik ini, serta peningkatan paparan terhadap penggunaan bahasa yang autentik untuk membantu mahasiswa lebih baik dalam membedakan antara "Tiliang" dan "Yuanliang."  ABSTRACTThe main objective of this study is to understand and explain the types of errors made by third-year students of the Chinese Literature program at the International Asia Friendship University in using the Mandarin verbs "Tiliang" (体谅) and "Yuanliang" (原谅), as well as to identify the factors that cause these errors when using these verbs in Mandarin sentences. This study adopts a descriptive qualitative research design, which involves describing and explaining the error sentences, categorizing the types of errors made by third-year students, and identifying the underlying factors behind these errors when using the two verbs. Additionally, this study uses both questionnaires and interviews to collect data. The sampling method applied in this research is snowball sampling. The study was conducted in three stages and involved 30 respondents.The research findings indicate that there is only one type of error, which is substitution errors (misuse). The study further reveals two main factors causing these errors: interlingual factors (interference from the students' native language) and intralingual factors (errors that arise from within the language itself, such as misunderstanding of the meaning or usage of the words). The findings emphasize the need for better understanding and distinction between these two verbs, especially since both words can be confusing for learners of Mandarin. Based on these results, the study recommends targeted teaching methods to address these specific errors, along with increased exposure to authentic language use to help students better differentiate between "Tiliang" and "Yuanliang."
KEMAMPUAN PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN WADAH BAHASA MANDARIN PADA SISWA SMA 1 KALAM KUDUS MEDAN Andriani, Finna
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 8, No 4 (2023): LINGUISTIK: JURNAL BAHASA & SASTRA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v8i4.774-780

Abstract

AbstractThe aim of this research is to describe the level of application ability and understanding of students at SMA 1 Kalam Kudus Medan regarding the use of Mandarin auxiliary words for container numbers. To achieve this goal, researchers used a quantitative descriptive research design with random sampling techniques with 113 students of SMA 1 Kalam Kudus as the population in this study. The total sample in this study was 46 people. The instrument and data collection technique used was to give test questions in the form of 15 complete questions to students at SMA 1 Kalam Kudus Medan to measure their ability to use Mandarin auxiliary words for container numbers. The instrument reliability coefficient obtained in this study using the KR-20 formula is 1, which means the instrument used in this study has a very high reliability coefficient. The average value of students in using the container number auxiliary word "杯" (bēi/a glass) is 50.87, the average student value in using the container number auxiliary word "盒 "(hé/a box) is 52.61 and the average students' use of the container number auxiliary word "碗" (wǎn/a bowl) was 51.30. The test results showed that students at SMA 1 Kalam Kudus Medan in using Mandarin number auxiliary words were categorized as having an unsatisfactory level of understanding and application ability.  AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana tingkat kemampuan penerapan dan pemahaman siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan terhadap penggunaan kata bantu bilangan wadah bahasa Mandarin. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik random sampling dengan 113 orang siswa SMA 1 Kalam Kudus sebagai populasi dalam penelitian ini. Total sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memberikan soal tes yang berupa 15 butir soal mengisi kepada siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan untuk mengukur kemampuan mereka terhadap penggunaan kata bantu bilangan wadah bahasa Mandarin. Koefisien reliabilitas instrumen yang diperoleh dalam penelitian ini dengan rumus KR-20 adalah 1, yang berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien reliabilitas yang sangat tinggi. Nilai rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah “杯” (bēi/segelas) adalah 50,87, rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah“盒 ” (hé/sekotak)  adalah 52,61 dan rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah “碗”(wǎn/semangkuk) adalah 51,30.Hasil tes menunjukkan bahwa siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan dalam menggunakan kata bantu bilangan bahasa Mandarin dikategorikan memiliki tingkat kemampuan pemahaman dan penerapan yang tidak memuaskan. 
Perbandingan Makna Kata “Tangan” pada Peribahasa Indonesia dan Mandarin Nurvalentin, Nurvalentin; Karina, Karina; Andriani, Finna
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 10, No 2 (2025): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v10i2.214-227

Abstract

This thesis is to show and to describe the similarity and difference of the meaning “Tangan” and “ ” between Mandarin and Indonesian language sentences. Using qualitative descriptive research method to describe and analysis the word between Mandarin and Indonesian languages. While research, using documentation technical to collect data in Mandarin and Indonesian both language. Primary data outcome from both language idiom dictionary and books contain those words. While obtaining and summerizing data that is quoted and written from the data in Indonesian and Mandarin, there are 8 types of pragmatic similar meanings in indonesian word “Tangan” and mandarin “ ? ”in two languages, such as brother sisters or family; doing things/job/to shop; to recieve or get; available or expertise in/good in; have a power to do. There are five meanings in indonesian but not available in mandarin, such as to describe me mysel; to take; income; to obey; to influence. There are 5 meanings also in Mandarin but not available in Indonesian, such as to describe easiness, to attack, chance, body and authority.
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SIFAT“JIU”DAN “LAO” PADA MAHASISWA STBA-PIA SEMESTER IV T.A. 2017/2018 Andriani, Finna
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2024): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v9i2.291-302

Abstract

ABSTRAKDalam bahasa Mandarin, terdapat banyak kata yang memiliki arti yang hampir sama, tetapi memiliki penggunaan  yang berbeda, sehingga sering terjadi kesalahan ketika penggunnaan. “jiu” dan “lao” adalah kata sifat yang memiliki arti yang hampir sama. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa STBA-PIA semester IV dalam menggunakan kata keterangan waktu “jiu” dan “lao”.Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini memiliki sampel 30 orang yang diambil dengan metode snowball sampling. Penelitian ini menggunakan teknik elisitasi dan wawancara untuk menemukan jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan.Dari hasil analisis data, ditemukan bahwa kesalahan pemilihan dilakukan oleh 18 responden sebanyak 42 kalimat. Faktor penyebab munculnya kesalahan penggunaan kata sifat “jiu” dan “lao” dikarenakan faktor antarbahasa (interlingual) sebanyak 12 orang dan faktor intrabahasa (intralingual) sebanyak 6 orang.  ABSTRACTIn Mandarin, there are many words that have almost the same meaning, but have different uses, so mistakes often occur when using them. “jiu” and “lao” are adjectives that have almost the same meaning. Based on this background, this research aims to explain the types of errors and factors that cause errors made by IV semester STBA-PIA students in using the adverbs of time "jiu" and "lao".To achieve this goal, researchers used descriptive qualitative research methods. This study had a sample of 30 people taken using the snowball sampling method. This research uses elicitation and interview techniques to find types of errors and factors that cause errors.From the results of data analysis, it was found that 18 respondents made selection errors in 42 sentences. The factors causing errors in the use of the adjectives "jiu" and "lao" were due to interlingual factors as many as 12 people and intralingual factors as many as 6 people.
KEMAMPUAN PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN WADAH BAHASA MANDARIN PADA SISWA SMA 1 KALAM KUDUS MEDAN Andriani, Finna
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 8, No 4 (2023): LINGUISTIK: JURNAL BAHASA & SASTRA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v8i4.774-780

Abstract

AbstractThe aim of this research is to describe the level of application ability and understanding of students at SMA 1 Kalam Kudus Medan regarding the use of Mandarin auxiliary words for container numbers. To achieve this goal, researchers used a quantitative descriptive research design with random sampling techniques with 113 students of SMA 1 Kalam Kudus as the population in this study. The total sample in this study was 46 people. The instrument and data collection technique used was to give test questions in the form of 15 complete questions to students at SMA 1 Kalam Kudus Medan to measure their ability to use Mandarin auxiliary words for container numbers. The instrument reliability coefficient obtained in this study using the KR-20 formula is 1, which means the instrument used in this study has a very high reliability coefficient. The average value of students in using the container number auxiliary word "杯" (bÄ“i/a glass) is 50.87, the average student value in using the container number auxiliary word "ç›’ "(hé/a box) is 52.61 and the average students' use of the container number auxiliary word "碗" (wÇŽn/a bowl) was 51.30. The test results showed that students at SMA 1 Kalam Kudus Medan in using Mandarin number auxiliary words were categorized as having an unsatisfactory level of understanding and application ability.  AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana tingkat kemampuan penerapan dan pemahaman siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan terhadap penggunaan kata bantu bilangan wadah bahasa Mandarin. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik random sampling dengan 113 orang siswa SMA 1 Kalam Kudus sebagai populasi dalam penelitian ini. Total sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memberikan soal tes yang berupa 15 butir soal mengisi kepada siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan untuk mengukur kemampuan mereka terhadap penggunaan kata bantu bilangan wadah bahasa Mandarin. Koefisien reliabilitas instrumen yang diperoleh dalam penelitian ini dengan rumus KR-20 adalah 1, yang berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien reliabilitas yang sangat tinggi. Nilai rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah “杯” (bÄ“i/segelas) adalah 50,87, rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah“盒 ” (hé/sekotak)  adalah 52,61 dan rata-rata siswa dalam menggunakan kata bantu bilangan wadah “碗”(wÇŽn/semangkuk) adalah 51,30.Hasil tes menunjukkan bahwa siswa SMA 1 Kalam Kudus Medan dalam menggunakan kata bantu bilangan bahasa Mandarin dikategorikan memiliki tingkat kemampuan pemahaman dan penerapan yang tidak memuaskan.Â