Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

A COMPARATIVE STUDY OF THE INDONESIAN AND ENGLISH VERSIONS OF 'LAUT BERCERITA Aulia Tsabita Fathiya; Sabrina Faiza Putri; Nesha Atria Navyra; Fairuz Rania Widamulya; Fanya Grace Tahulending; Rina Saraswati S.S, M.Hum.; Pujo Sakti Nur Cahyo S.Hum., M.Hum.
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 5 No. 2 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v5i2.8580

Abstract

Leila S. Chudori's Laut Bercerita explores collective trauma and political oppression in Indonesia, focusing on enforced disappearances during the New Order. This comparative study examines how the Indonesian and English versions convey themes of memory, identity, and justice. Both versions highlight the characters' inner conflicts and the symbolism of the sea and melarung ritual, though these elements carry different cultural nuances. A psychoanalytic analysis reveals how trauma and identity suppression are addressed, with the English version broadening the interpretation to universal psychological themes. Ultimately, the study shows how both versions preserve the core message of resistance while offering distinct cultural perspectives.
A COMPARATIVE STUDY OF THE INDONESIAN AND ENGLISH VERSIONS OF 'LAUT BERCERITA Aulia Tsabita Fathiya; Sabrina Faiza Putri; Nesha Atria Navyra; Fairuz Rania Widamulya; Fanya Grace Tahulending; Rina Saraswati S.S, M.Hum.; Pujo Sakti Nur Cahyo S.Hum., M.Hum.
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 5 No. 2 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v5i2.8580

Abstract

Leila S. Chudori's Laut Bercerita explores collective trauma and political oppression in Indonesia, focusing on enforced disappearances during the New Order. This comparative study examines how the Indonesian and English versions convey themes of memory, identity, and justice. Both versions highlight the characters' inner conflicts and the symbolism of the sea and melarung ritual, though these elements carry different cultural nuances. A psychoanalytic analysis reveals how trauma and identity suppression are addressed, with the English version broadening the interpretation to universal psychological themes. Ultimately, the study shows how both versions preserve the core message of resistance while offering distinct cultural perspectives.
Evaluasi Penetapan Barang Bukti Dalam Perkara ITE: Kajian Normatif Atas Putusan PN Jakarta Utara Nomor 438/PID.SUS/2020 Fairuz Rania Widamulya; Evi Retno Wulan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7463

Abstract

Hukum pembuktian berperan penting dalam sistem peradilan pidana, khususnya dalam konteks barang bukti elektronik yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Artikel ini menganalisis Putusan PN Jakarta Utara Nomor 438/Pid.Sus/2020 yang melibatkan barang bukti elektronik berupa voice note dengan muatan ancaman. Penelitian normatif ini bertujuan mengevaluasi ratio decidendi dalam menimbang barang bukti elektronik dengan mengacu pada prinsip legalitas, keadilan, dan kepastian hukum. Hasil analisis menunjukkan terdapat kelemahan dalam autentikasi barang bukti elektronik, kurangnya analisis terhadap muatan bukti, dan ketidakkonsistenan ratio decidendi dengan asas kepastian hukum. Kajian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi hakim dalam memahami teknologi informasi, penerapan standar forensik digital yang ketat, analisis yang lebih holistik terhadap barang bukti elektronik, serta sinkronisasi antara UU ITE dan KUHAP. Dengan memperbaiki aspek-aspek tersebut, diharapkan sistem peradilan pidana dapat menjamin keadilan substantif dan meningkatkan kepercayaan publik.