Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transforming Heritage: Analyzing Cultural Capital and Value Shifts in Indonesia's Ngunjung Buyut Tradition Arief, Dwi; Komariah, Siti; Wulandari, Puspita
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/z10ewc27

Abstract

Social change and modernization have impacted various traditions in Indonesia, including Ngunjung Buyut, an ancestral homage tradition that holds significant meaning for the Indramayu community, West Java. In the context of changing times, this tradition has undergone a shift in values. This research employs a qualitative approach with a case study method conducted in Penganjang Village, Indramayu Regency. Data collection was carried out through in-depth interviews and participatory observation involving informants from both older and younger generations. Data analysis focuses on identifying forms of cultural capital that have emerged within the Ngunjung Buyut tradition in the contemporary era. Findings indicate that objectified cultural capital, such as ngarak processions and artistic performances, has become the primary attraction for younger participants, shifting the focus away from religious activities like communal prayer. While these supporting activities have successfully increased youth engagement, this shift poses a risk to the internalization of religious values. Additionally, this transformation has created a new dynamic in social solidarity, where recreational aspects now overshadow the tradition’s original spiritual significance. Perubahan sosial dan modernisasi telah memengaruhi berbagai tradisi di Indonesia, termasuk Ngunjung Buyut, tradisi penghormatan leluhur yang penting bagi masyarakat Indramayu, Jawa Barat. Dalam konteks perkembangan zaman, tradisi ini mengalami pergeseran nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Desa Penganjang, Kabupaten Indramayu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif yang melibatkan informan dari golongan tua dan muda. Analisis data berfokus pada identifikasi bentuk modal budaya yang terbentuk dalam tradisi Ngunjung Buyut di era sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objectified cultural capital, seperti kegiatan ngarak dan pertunjukan seni, kini menjadi daya tarik utama bagi generasi muda, menggeser fokus dari kegiatan religius seperti doa bersama. Meskipun kegiatan pendukung berhasil meningkatkan partisipasi generasi muda, pergeseran ini menimbulkan risiko berkurangnya internalisasi nilai keagamaan. Selain itu, perubahan ini juga menciptakan dinamika baru dalam solidaritas sosial, di mana aspek rekreatif lebih menonjol dibandingkan dengan makna spiritual awal tradisi.
SPIRITUAL TRANSFORMATION: A RELIGIOUS PERSPECTIVE FOR ADDRESSING GANGSTERISM THROUGH THE PRACTICES OF PADEPOKAN SAPU JAGAT EAST JAVA Fadillah, Annisa; Arief, Dwi; Trianti, Rani; Pradana, Dhiyaa Rifqi; Azis, Abdul
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v18i1.2955

Abstract

The prevention and management of social issues that are considered normal are addressed using legal methods, such as implementing social penalties and legal-formal penalties through the court system. This study aims to propose a religious perspective as a means of addressing gangsterism. The research aims to elucidate the application of spiritual principles by the social institution, Padepokan Sapu Jagat, to those who have previously engaged in thuggery. This study employs a qualitative approach through the use of a case study methodology. Data gathering strategies were carried out in three ways, namely: 1) Firstly. The methods employed include the utilization of visual media such as photographs and movies, as well as direct observation at Padepokan Sapu Jagat Sukabumi. Conducted semi-structured interviews with 5 administrators of hermitages and 9 individuals who were previously involved in acts of thuggery. The findings indicated that Padepokan Sapu Jagad used the practice of pencak silat, which encompasses spiritual principles, as a method of exerting social influence over former delinquents. The spiritual ideals are derived from the Qur'an and Hadith, aiming to facilitate a constant transformation in the social conduct of former criminals.Pencegahan dan penanganan masalah sosial normatif dilakukan melalui pendekatan hukum, seperti pemberian sanksi sosial dan sanksi legal-formal melalui proses lembaga peradilan. Penelitian ini bermaksud menawarkan pendekatan relijius sebagai salah satu upaya untuk menangani premanisme. Fokus dari studi adalah mendeskripsikan bagaimana institusi sosial yakni Padepokan Sapu Jagat menerapkan nilai-nilai spiritual kepada mantan pelaku premanisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1). Dokumentasi dalam bentuk foto dan video; 2) observasi ke Padepokan Sapu Jagat Sukabumi; dan 3). Wawancara semi terstruktur ke 5 pengurus padepokan dan 9 mantan pelaku aksi premanisme. Hasil penelitian menunjukan bahwa Padepokan Sapu Jagad menggunakan pencak silat yang memiliki muatan nilai-nilai spiritual sebagai sarana kontrol sosial para mantan preman. Nilai-nilai spiritual ini diambilkan dari teks Al Quran dan Hadist (perkataan Nabi Muhammad) dengan tujuan agar mantan preman dapat secara konsisten merubah perilaku sosial mereka.
Nalar Kritis dan Minat Baca di Era Disrupsi Pada Mahasiswa Arief, Dwi; Khoirunnisa, Syifa
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 8 No 2 (2025): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v8i2.3572

Abstract

Hadirnya perkembangan teknologi digital di kehidupan masyarakat menyebabkan perubahan secara fundamental terjadi. Perubahan tersebut dikenal dengan istilah era disrupsi yang bukan hanya membawa dampak positif saja, melainkan dampak negatif juga. Salah satu dampak negatifnya alah beredar berita hoax yang dapat menimbulkan suatu pertentangan. Untuk mengatasi dampak negatif yang dimaksudkan maka memerlukan suatu kemampuan, yaitu kemampuan nalar kritis. Kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh seseorang seringkali berkaitan dengan minat baca. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengindetifikasi keterkaitan antara minat baca dengan nalar kritis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data statistic deskriptif dan inferensial melalui regresi linear sederhana. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Aktif Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rhitung sebesar 4,015 > ttabel sebesar 1,984. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa minat baca dapat memengaruhi kemampuan nalar kritis seseorang mahasiswa.