Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Keyakinan Diri dengan Kualitas Hidup pada Pasien Pasca Stroke Permadi, Jepri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 7 No. 2 (2024): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - December 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v7i2.35182

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan kelainan neurologis yang kemampuan mengganggu kemampuan motorik secara tiba-tiba akibat terganggunya sebagian atau seluruh fungsi otak. Pasien stroke mengalami gangguan fungsional seperti masalah motorik dan kognitif. Gangguan motorik dan kognitif membatasi atau menghilangkan kemandirian dan mobilitas pasien stroke, sehingga menurunkan kualitas hidup mereka. Tujuan: Diketahuinya hubungan antara kepercayaan diri pasien pasca stroke dengan kualitas hidup merupakan tujuan studi ini. Metode: Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2024 di Klinik Akupunktur Dr. Lenny Tandya Kota Malang. Penelitian ini melibatkan 36 pasien stroke yaitu 26 pria dan 10 wanita. Terlihat penggunaan observasional analitik dari metode penelitian ini dengan desain studi cross-sectional. Dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur berupa  Stroke Self-Efficacy Questionnaire (SSEQ) dan Stroke Spesific Quality of Life (SS-QOL). Hasil: Penelitian menemukan adanya korelasi yang signifikan (p-value <0,05) antara kepercayaan diri dan kualitas hidup pada pasien pasca stroke, dengan kekuatan korelasi sebesar 0,776. Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan rasa percaya diri dapat meningkatkan kualitas hidup pasien stroke secara signifikan. Penelitian ini penting sebagai sumber daya bagi fisioterapis, pasien, dan keluarga mereka yang berupaya meningkatkan kualitas hidup pasien stroke. 
Edukasi Fisioterapi Komunitas Dengan Tema Proper Body Mekanik Dalam Pencegahan Resiko MSDs (Musculoskeletal Disorder) Di Pekerja Taman Kota Malang Permadi, Jepri; Rahmanto, Safun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1660

Abstract

Pekerja taman yang menjadi lahan bidang penelitian ini memiliki beberapa kegiatan diantaranya yaitu kegiatan memotong rumput, memotong tanaman, dan menyiram tanaman. Taman seluas kurang lebih 1500 meter persegi ini terdapat 3 orang yang bertugas melakukan pekerjaan di taman, selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi postur petugas pekerja taman. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik penelitian observasi secara langsung proses bekerja di taman. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat aktivitas pekerja, selanjutnya dilakukan penentuan sudut dari posisi bagian tubuh pekerja tersebut. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) dan NBM (Nordic Body Map). Didapat score pekerja pada proses pemangkasan bunga sebesar 56, selanjutnya merupakan rekapitulasi hasil NBM pada proses pemotongan tanaman didapatkan skor pekerja proses pemotongan rumput sebesar 53, selanjutnya rekapitulasi hasil NBM pada proses penyiraman tanaman skor pekerja pada proses penyiraman sebesar 37 , setelah skor dari masing-masing bagian otot muskuloskeletal didapatkan dan dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat resiko selanjutnya diperoleh hasil rekapitulasi bobot tingkat resiko untuk bekerja mereka bertoleransi total skor NBM seluruh pekerja. Setelah dilakukan perhitungan skor REBA pada proses pemotongan rumput maka didapatkan skor sebesar 6 , yang memiliki level risiko sedang dengan memiliki level tindakan di angka 3 dari 0-4 yang artinya perlu tindakan tersebut dievaluasi lebih lanjut Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada proses pemotongan rumput di taman disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan hasil NBM terhadap proses pekerja taman yang diantaranya posisi memotong rumput, posisi memotong tanaman, dan posisi menyiram tanaman yang mempunyai resiko tinggi adalah posisi memotong rumput dengan SKOR 56. 2. Dari skor REBA pada proses pemotongan rumput diperoleh nilai 6 yang berarti level resiko sedang mengalami cedera/ gangguan otot dan perlu tindakan perbaikan
Edukasi Fisioterapi Posisi Ergonomis dengan Tema Proper Body Mekanik dalam Pencegahan Resiko MSDS (Musculoskeletal Disorder) di Pekerja Germen Kota Malang Permadi, Jepri; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2244

Abstract

Pekerjaan garmen menjadi lahan bidang penelitian ini memiliki beberapa kegiatan diantaranya bagian cutting (mengangkat kain, memotong kain, membuat pola), bagian produksi (menjahit), dan finishing (setrika uap dan membungkus). Dengan pembagian tugas 5 orang di bagian cutting, 30 orang bagian produksi dan bagian 13 orang bagian finishing. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi keluhan yang dirasakan pada anggota tubuh pekerja. Berdasarkan wawancara dengan pekerja garmen diketahui adanya keluhan rasa nyeri dibagian punggung, pinggang dan kaki, hal ini dapat mengganggu aktifitas pekerja. Kegiatan ini pendekatan edukasi yang mengintegrasikan teori akademik dengan praktik fisioterapi dalam Kegiatan kepada Masyarakat (PkM), dengan teknik penelitian observasi secara langsung proses bekerja garmen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat aktivitas pekerja, selanjutnya dilakukan penentuan sudut dari posisi bagian tubuh pekerja tersebut. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) dan NBM (Nordic Body Map). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada proses cutting pada garmen disimpulkan bahwa berdasarkan hasil NBM terhadap proses pekerja garmen diantaranya bidang cutting, bidang produksi dan bagian finishing. Di dapat pekerja bagian cutting sering mengalami keluhan musculoskeletal disorder dengan score 58. Score Reba pada proses bagian cutting diperoleh angka 7 yang berarti berisiko tinggi mengalami cedera / gangguan otot dan harus segera diterapkan perubahan untuk perbaikan. didapatkan skor reba sebesar 7 , yang memiliki level risiko sedang. Dengan memiliki level tindakan di angka 2 dari 0-4 yang artinya perlu tindakan tersebut perlu secepatnya dievaluasi lebih lanjut