Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Musculoskeletal Disorders Mapping among Workers of Community Health Center Prastowo, Bayu; Baruna, Arys Hasta; Nurfani, Marinda Yustia; Watini, Wawat
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): July-December 2023
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v4i2.78

Abstract

Background: The second most common work-related disease has been identified as musculoskeletal disorders (MSDs). That affect muscles, tendons, ligaments, joints, peripheral nerves, and supporting structures are inflammatory and degenerative conditions. This study identified the job activity of community health centers with the risk of MSDs. Methods: The Nordic musculoskeletal questionnaire (NMQ) was identified as a non-professional way of determining MSDs risk with modifications from statistical investigation models. The study was conducted with fifty-seven respondents of workers at a community health center (CHC). Results: The majority of respondents were female (82%) and showed obesity categories I and II. The correlation between age and work experience is 0.9. A prevalence of MSDs at the hand and wrist of 49% was found. Conclusion: Workers at CHC experienced the mild category of MSDs in the hand and wrist regions. Age and work experience are risk factors for MSDs in CHCs.
Edukasi Balance Exercise Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Lansia di Posyandu Desa Kalirejo Kabupaten Malang Putri, Ghina Mufidah Yuna; Baruna, Arys Hasta; Hati, Kusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1555

Abstract

Lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 dan umumnya lansia memiliki banyak penurunan pada fisiologis tubuh, terutama yang berpengaruh pada pengontrol keseimbangan seperti penurunan kekuatan otot, perubahan posture, kadar lemak yang menumpuk pada daerah tertentu, penurunan propioseption, penurunan visual. jika hal tersebut terjadi akan terjadi kontrol keseimbangan yang kurang baik bagi lansia sehingga dapat meningkatkan resiko jatuh pada lansia. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada lansia mengenai keseimbangan dan factor risiko yang dapat terjadi saat keseimbangan menurun serta bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan. Metode yang diaplikasikan berupa penyuluhan menggunakan media poster yang berisikan pengertian, faktor risiko penurunan keseimbangan dan pendampingan latihan keseimbangan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang keseimbangan.
Penyuluhan Fisioterapi dan Edukasi Penanganan Penyakit Osteoarthritis pada Lansia di Posyandu Lawang Pahlevi, Reza; Baruna, Arys Hasta; Hati, Kusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1560

Abstract

Lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya memerlukan kesehatan tubuh yang baik, namun seiring bertambahnya usia kondisi kesehatan tubuh mengalami penurunan yang rentan akan terjadinya masalahmasalah salahsatunya adalah osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan suatu kelainan pada kartilago yang ditandai dengan adanya degenerasi pada tulang rawan dan suatu sendi yang akhirnya menyebabkan kekakuan pada sendi, pembengkakan, nyeri, dan keterbatasan mobilitas. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada lansia mengenai faktor-faktor penyebab dan indikasi yang dapat dihindari serta  bentuk-bentuk latihan  yang  dapat  dilakukan untuk  memperbaiki dan  mengurangi efek samping yang ditimbulkan. Metode yang diaplikasikan berupa konsultasi area nyeri yang dirasakan , penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan poster faktor-faktor risiko dan pendampingan praktik latihan streaching.
Penyuluhan Dan Senam Diabetes Dalam Pengendalian Gula Darah Pada Prolanis Di UPTD Puskesmas Lawang Laksitarini, Zhena; Baruna, Arys Hasta; Hati, Kusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1563

Abstract

Diabetes militus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar gula darah dalam tubuh yang disebabkan terjadinya gangguan hormone insulin yang memiliki fungsi. menjaga homeostasis tubuh dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah. penyakit diabetes merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya terus meningkat setiap tahun. Pengetahuan tentang penyakit, pola makan, dan pola hidup merupakan faktor penyebab peningkatannya.Pengendalian Diabetes mellitus dapat dilakukan dengan melaksanakan 4 pilar meliputi kebiasaan makan, kebiasaan aktivitas fisik/olahraga, konsumi obat dan edukasi,Penyuluhan dilakukan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anggota prolanis di aula UPTD Puskesmas Lawang terkait dengan definisi ,penyebab , cara pencegahan ,terapi fisik yang bisa dilakukan umtuk penderita diabetes.
Edukasi Program Latihan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain di Home Industry Konveksi Jeans Kedungwuni Pekalongan Jawa Tengah Khikmah , Kholifatul; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 5 (2025): Maret
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/01y43r13

Abstract

Latar belakang: Indonesia mengalami kemajuan dibidang industri formal maupun informal dibeberapa tahun terakhir ini. Industri informal merupakan bidang usaha yang tidak teratur atau kurang terorganisir. Sedangkan industri atau sektor formal lebih terorganisir. Salah satu contoh industri informal yaitu konveksi yang memproduksi pakaian jadi seperti jaket, celana jeans, kemeja atau barang sesuai permintaan pasar. Pekerja konveksi merupakan pekerjaan yang beresiko terkena Low Back Pain (LBP). Faktor-faktor yang berhubungan dengan LBP pada pekerja konveksi antara lain postur dan posisi tubuh, beban kerja, frekuensi kerja, dan lama kerja. Peran fisioterapi yaitu dengan memberikan edukasi, dan Latihan fisipterapi yang dapat mencegah dan mengatasi masalah LBP pada penjahit. Metode: Kegiatan ini menggunakan metode berupa pemberian penyuluhan berupa edukasi dalam bentuk promosi kesehatan kepada pekerja konveksi Jeans Pekalongan tentang Program Latihan Fisioterapi pada Kasus LBP dengan menggunakan leaflet sebagai media penyuluhan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil evaluasi akhir pada perbandingan pretest dan posttest kegiatan penyuluhan ini berhasil meningkatkan pengetahuan pekerja konveksi jeans Pekalongan terkait Program Latihan fisioterapi pada kasus LBP.
Edukasi Posisi Duduk Ergonomis untuk Mencegah Nyeri Punggung Bawah Pada Pegawai Keuangan dan Administrasi RSUD Dr. Soedono Madiun Kiswati, Cempaka Indah; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i1.2179

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi akibat postur duduk yang tidak ergonomis, terutama pada pekerja kantoran yang menghabiskan waktu lama dalam posisi statis. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, ketidakhadiran kerja, serta gangguan kesehatan jangka panjang, edukasi ergonomi menjadi langkah preventif yang penting untuk meningkatkan kesadaran pekerja mengenai posisi duduk yang benar guna mencegah risiko nyeri punggung bawah.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan intervensi edukasi ergonomi dan demonstrasi William Flexion Exercise. Sampel terdiri dari 24 pegawai keuangan dan administrasi RSUD Dr. Soedono Madiun. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman posisi duduk sebelum dan sesudah edukasi,  Hasil pretest menunjukkan bahwa 79,1% responden tidak memahami posisi duduk ergonomis, sementara hanya 20,9% yang memiliki pemahaman baik. Setelah diberikan edukasi, terjadi peningkatan pemahaman secara signifikan, di mana 91,7% responden memahami posisi duduk yang benar. Edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran pegawai terhadap pentingnya ergonomi, yang diharapkan dapat mengurangi risiko gangguan muskuloskeletal.  Edukasi ergonomi dan latihan fisik seperti William Flexion Exercise efektif dalam meningkatkan pemahaman pegawai mengenai posisi duduk yang benar. Implementasi edukasi secara berkala dan dukungan fasilitas ergonomis direkomendasikan untuk mencegah nyeri punggung bawah dan meningkatkan produktivitas kerja
Penyuluhan Postur Kerja Ergonomis Bagi Pekerja Dalam Mengatasi Nyeri Punggung Bawah Miogenik Di Puskesmas Paron Permana, Helmi Widya; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i1.2185

Abstract

Nyeri punggung bawah salah satu masalah ergonomi yang sering ditemukan dalam implementasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas pekerja. Nyeri punggung bawah miogenik merupakan nyeri pada punggung bawah tanpa adanya kelainan neurologis yang terjadi akibat kerusakan jaringan pada tendon. faktor pencetus nyeri punggung bawah antara lain pekerjaan yang membutuhkan lebih banyak kekuatan atau pengulangan, gerakan yang berlebihan, posisi yang tidak nyaman yang menyebabkan peregangan yang berlebihan, posisi bekerja yang statis dalam jangka waktu lama. Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dimulai dengan memberika pre test dan post test serta menggunakan media promosi berupa leaflet. Sampel terdiri dari 20 pegawai poli rawat jalan puskesmas paron. Hasil post test ditemukan adanya peningkatan pemahaman karyawan poli rawat jalan puskesmas paron sebanyak 100% terkait materi yang disampaikan. Fisioterapi dapat memberikan latihan seperti mc kenzie exercise dalam mengurangi keluhan nyeri punggung bawah dan diharapkan karyawan mampu untuk menerapkan pada saat peregangan sebelum aktivitas dirumah atau bekerja, serta dapat menerapkan postur tubuh yang ergonomis pada saat bekerja.
Edukasi Terkait Pencegahan Cervical Root Syndrome Pada Guru SD 01 Maguan Kabupaten Malang Iwans, Rahmadhaniar Bunga Ayu; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i1.2186

Abstract

Cervical Root Syndrome (CRS) adalah keadaan medis yang muncul karena adanya tekanan pada akar saraf di daerah leher. Faktor penyebab terjadinya nyeri cervical adalah proses inflamasi, trauma, osteoarthritis, spasme, gangguan nyeri myofascial dan gangguan motorik, ataupun gangguan sensorik seperti parestesia yang dipicu oleh postur yang buruk atau gerakan leher yang tiba-tiba. Tujuan dari penyuluhan ini untuk memberikan edukasi kepada guru-guru di SD 01 Maguan Kab. Malang tentang Penyukuhan dan Pendampingan Penanganan Gangguan Gerak akibat Cervical Root Syndrome mengenai definisi, tanda dan gejala, faktor risiko, sikap ergonomi dalam bekerja serta penanganan cedera. Metode yang digunakan dengan memberikan Penyuluhan dan Pendampingan Penanganan Gangguan Gerak Akibat Cervical Root Syndrome dengan media poster dan pelaksanaan pre-test dan postest berupa pertanyaan kepada para pekerja mengenai kesehatan dan keselalamatan kerja pada sikap posisi tubuh yang baik ketika bekerja dan cara peregangan ketika terjadinya nyeri leher akibat cervical root syndrome
Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Peningkatan Forced Expiratory Volume In One Second (FEV1) Pada Mahasiswa Perokok Aktif Di Kota Malang Apliana Rambu Dulu Mosa; Multazam, Ali; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok dapat berdampak pada penurunan fungsi paru. Forced expiratory In One Second merupakan parameter penting dalam pengukuran fungsi paru-paru karna mengukur volume udara yang bisa dikeluarkan secara paksa dalam 1 detik pertama. Salah satu cara untuk meningkatkan Forced Expiratory In One Second adalah dengan Diaphragmathic breathing exercise. Diaphragmathic breathing exercise adalah teknik pernapasan yang melibatkan kontraksi otot diafragma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh diafragma breathing exercise terhadap forced expiratory volume in one second (FEV₁) pada perokok aktif di kota malang. Metode penelitian ini merupakan Quasi Eksperimental menggunakan desain one group pre-test-post-test. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa perokok aktif di komunitas hipma solapora malang yang memenuhi kriteria sebanyak 76 orang. Pengumpulan data dilakukan pengukuran FEV₁ dengan menggunakan Spirometer dan analisis statistik menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini, nilai signifikan yang diperoleh menggunakan uji wilcoxon signed rank test 0, 000 ini kurang dari p<0,05 yang berarti hipotesis adanya pengaruh pemberian Diaphragmathic breathing exercise terhadap FEV₁ pada mahasiswa perokok aktif di komunitas hipma solapora malang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Diaphragmathic breathing exercise terhadap peningkatan Forced expiratory In One Second (FEV1)
Edukasi Fisioterapi Posisi Ergonomis dengan Tema Proper Body Mekanik dalam Pencegahan Resiko MSDS (Musculoskeletal Disorder) di Pekerja Germen Kota Malang Permadi, Jepri; Baruna, Arys Hasta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2244

Abstract

Pekerjaan garmen menjadi lahan bidang penelitian ini memiliki beberapa kegiatan diantaranya bagian cutting (mengangkat kain, memotong kain, membuat pola), bagian produksi (menjahit), dan finishing (setrika uap dan membungkus). Dengan pembagian tugas 5 orang di bagian cutting, 30 orang bagian produksi dan bagian 13 orang bagian finishing. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi keluhan yang dirasakan pada anggota tubuh pekerja. Berdasarkan wawancara dengan pekerja garmen diketahui adanya keluhan rasa nyeri dibagian punggung, pinggang dan kaki, hal ini dapat mengganggu aktifitas pekerja. Kegiatan ini pendekatan edukasi yang mengintegrasikan teori akademik dengan praktik fisioterapi dalam Kegiatan kepada Masyarakat (PkM), dengan teknik penelitian observasi secara langsung proses bekerja garmen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat aktivitas pekerja, selanjutnya dilakukan penentuan sudut dari posisi bagian tubuh pekerja tersebut. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) dan NBM (Nordic Body Map). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada proses cutting pada garmen disimpulkan bahwa berdasarkan hasil NBM terhadap proses pekerja garmen diantaranya bidang cutting, bidang produksi dan bagian finishing. Di dapat pekerja bagian cutting sering mengalami keluhan musculoskeletal disorder dengan score 58. Score Reba pada proses bagian cutting diperoleh angka 7 yang berarti berisiko tinggi mengalami cedera / gangguan otot dan harus segera diterapkan perubahan untuk perbaikan. didapatkan skor reba sebesar 7 , yang memiliki level risiko sedang. Dengan memiliki level tindakan di angka 2 dari 0-4 yang artinya perlu tindakan tersebut perlu secepatnya dievaluasi lebih lanjut