Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Reformasi Pendidikan: Integrasi Nilai-Nilai Tradisionalisme dan Modernisme dalam Pendidikan Islam Muhammad Arroyan
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 15 No. 02 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find common ground on Islamic education reform that combines traditionalism (religious knowledge, morals, exemplary teachers) and modernism (technology, critical thinking, 21st century skills) through a balanced curriculum, varied methods, conducive environment to produce superior generations who are able to answer challenges. This research was conducted by analysing literature related to traditionalism, modernism and Islamic education. Data were collected from relevant articles, books and scientific journals. Descriptive-qualitative analysis was conducted to find the principles of modernism and traditionalism that can be incorporated into Islamic education. The results show that the principles of traditionalism, such as understanding of religious sciences, morality, and teacher personality, can be integrated with the principles of modernism, such as technological capabilities, critical thinking, and modern skills. With a balanced curriculum, varied learning approaches and a conducive learning environment, this integration can be achieved. The study concludes that by combining the values of modernism and traditionalism, Islamic education reform can produce human beings who have a balance between religious and general knowledge and are able to compete in the modern era. This is important to answer the challenges of the times and produce a generation that excels intellectually, religiously and socially.
Reformasi Pendidikan: Integrasi Nilai-Nilai Tradisionalisme dan Modernisme dalam Pendidikan Islam Muhammad Arroyan
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 15 No. 02 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find common ground on Islamic education reform that combines traditionalism (religious knowledge, morals, exemplary teachers) and modernism (technology, critical thinking, 21st century skills) through a balanced curriculum, varied methods, conducive environment to produce superior generations who are able to answer challenges. This research was conducted by analysing literature related to traditionalism, modernism and Islamic education. Data were collected from relevant articles, books and scientific journals. Descriptive-qualitative analysis was conducted to find the principles of modernism and traditionalism that can be incorporated into Islamic education. The results show that the principles of traditionalism, such as understanding of religious sciences, morality, and teacher personality, can be integrated with the principles of modernism, such as technological capabilities, critical thinking, and modern skills. With a balanced curriculum, varied learning approaches and a conducive learning environment, this integration can be achieved. The study concludes that by combining the values of modernism and traditionalism, Islamic education reform can produce human beings who have a balance between religious and general knowledge and are able to compete in the modern era. This is important to answer the challenges of the times and produce a generation that excels intellectually, religiously and socially.
Konsep Pendidikan Keluarga Berbasis Spiritual Quotient (SQ) dalam Perspektif Islam Muhammad Arroyan
Madaniyah Vol 13 No 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/madaniyah.v13i2.743

Abstract

Keluarga merupakan pendidikan pertama yang meletakkan landasan bagi tumbuh kembang seorang anak. Ia mempunyai peran sentral dalam menjaga fitrah dan membangun kecerdasan. Kecerdasan tersebut diantaranya adalah kecerdasan spiritual yang berfungsi sebagai penyeimbang dua kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan ini merupakan benteng pertahanan terhadap krisis multidimensi di era modern. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis peran keluarga terhadap pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) anak, (2) menganalisis materi pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) dalam keluarga, dan (3) menganalisis konsep kecerdasan spiritual (SQ) pendidikan dalam Islam. Menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dan analisis dengan teknik reduksi data, data disajikan dalam bentuk uraian singkat, dan diakhiri dengan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Keluarga mempunyai peran sentral dalam pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) anak (2) materi pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) meliputi: pendidikan syukur, pendidikan tauhid, pendidikan birul walidan, pendidikan al-wara wal-bala, tanggung jawab pendidikan, pendidikan syariah, dan pendidikan sosial kemasyarakatan. (3) konsep pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) dalam perspektif Islam, yaitu, (a) keteladanan (b) nasehat yang baik, melalui internalisasi nilai-nilai Islam.
Evaluasi Pembelajaran Moderasi Beragama Dalam Menilai Sikap Toleransi Beragama Santri Di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al Fatah Pekalongan Muhammad Arroyan
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan harmoni sosial, terutama dalam konteks perbedaan agama. Konsep moderasi beragama menjadi krusial dan diterapkan dalam pendidikan di pesantren untuk membangun sikap toleransi serta mencegah munculnya radikalisme. Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al Fatah di Pekalongan berperan aktif dalam menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada para santri, dengan tujuan menanamkan sikap toleran dalam kehidupan sehari-hari mereka Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi santri di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al Fatah Pekalongan. Menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, berfokus pada studi kasus di pesantren tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan model analisis data yang dikembangkan oleh Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran moderasi beragama di pesantren ini berhasil meningkatkan sikap toleransi santri, yang ditandai dengan pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama dan kemampuan untuk berinteraksi secara positif dalam masyarakat yang beragam. Meskipun demikian, terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan sarana dan prasarana serta tantangan sosio-kultural yang mempengaruhi efektivitas program. Karenanya, diperlukan strategi khusus untuk mengatasi hambatan ini, termasuk penyesuaian kurikulum dan pelatihan bagi pengajar, agar tujuan moderasi beragama dapat tercapai secara optimal. Pesantren Al-Fatah berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati melalui pendidikan yang menekankan nilai-nilai moderasi dan toleransi.
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK MENURUT AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muhammad Arroyan; M. Ali Ghufron
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Character education is a process of developing human nature that is based on and flavoured by the values of Islamic teachings. Moral education is a tool that provides clear instructions on how he should live and act according to his nature. Luqman Al-Hakim is a figure that the Qur'an uses as an example in moral education. Luqman provides guidance to parents and educators regarding the concept of moral education that must be taught to children. This research aims to: (1) to know the concept of children's moral education according to Surah Luqman verses 12-19, (2) to know how the relevance of the concept of children's moral education according to Surah Luqman verses 12-19 with Islamic religious education. Using qualitative research methods with the type of library research (library reseach). Analysed using the tafsir method, namely the tahlili (analytical) tafsir method. In this technical analysis, researchers tried to analyse books related to children's moral education in the family and the interpretation of the text of the books of interpretation of Surah Luqman verses 12-19. The results showed that, (1) the concept of children's moral education in Surah Luqman verses 12-19 contains three aspects, first, creed education contains aspects of monotheism which contains the prohibition of shirk. Second, sharia education contains aspects of worship, namely prayer. Third, social morals education includes, doing good to parents, charity ma'ruf nahi munkar, prohibition of being arrogant, haughty and the command to walk politely and speak softly. (2) its relevance to Islamic religious education, first, the curriculum, namely: (a) orientated to the development of students, social environment and the development of science and technology. The second aspect of the material, relevant to the subject of akidah, the third aspect of the goal, the purpose of moral education in Surah Luqman verses 12-19 is to form a human being with noble character towards God, self, and society. Keywords: Moral Education, Parents, Luqman Al-Haki m
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN MASA DEPAN PONDOK PESANTREN DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Muhammad Arroyan; Muhlisin Muhlisin; Moh. Nasrudin
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional memiliki peran penting dalam mendidik generasi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan terkait peran pesantren dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dari berbagai sumber tertulis, antara lain buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Analisis data dilakukan dengan reduksi dan penyajian data dalam bentuk uraian singkat dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren perlu mengadaptasi kurikulum dengan memasukkan keterampilan abad ke-21, seperti teknologi informasi dan kewirausahaan, untuk meningkatkan daya saing lulusan. Selain itu, integrasi teknologi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar santri. Namun demikian, tantangan aksesibilitas teknologi dan kebutuhan untuk mempertahankan nilai-nilai luhur pesantren tetap menjadi perhatian utama. Kesimpulannya, pesantren harus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya, sehingga dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pendidikan yang inklusif dan berkualitas di Indonesia.