p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal THE COMMERCIUM
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERAKSI SIMBOLIK TRADISI GUMBREGAN SEBAGAI MEDIA TRADISIONAL DI ERA MODERN BAGI MASYARAKAT DESA TUNGGUNJAGIR KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN Sutrisno; Awang Dharmawan
The Commercium Vol. 9 No. 1 (2025): The Commercium
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i1.64556

Abstract

Gumbregan is a tradition carried out in Tunggunjagir Village, Mantup District, Lamongan Regency. The gumbregan tradition is an expression of people's gratitude for the good fortune that has been given by Almighty God. The gumbregan tradition is a community ritual communication medium in preserving traditional culture that still survives in today's modern era. The aim of this research is to determine the symbolic interactions of the gumbregan tradition as a communication medium for the people of Tunggunjagir village. The Symbolic interaction theory approach, namely mind, self and society by George Herbet Mead was used to find the results of social phenomena that occurred in the Gumbregan tradition of the people of Tungungnjagir Village. This research is qualitative research with a case study method. Data was obtained from observations and in-depth interviews with informants. The results of this research produce (1) Mind, the people of Tungungnjagir Village think that the gumbregan tradition is a medium for community ritual communication. This communication is realized in the form of an expression of gratitude to God Almighty. (2) Self, people's view of themselves and the Gumbregan tradition contains motifs of artifacts, social existence, ideas of mutual cooperation and the formation of ideology and cultural values in society. (3) Society, In this concept, the gumbregan tradition is a projection of society's hopes for being able to raise livestock. Apart from that, there is also the influence of the Opinion Leader in implementing this tradition, namely as a provider of information and outreach to the public to follow this tradition. Keywords: Symbolic Interaction, Indonesian Communication System, Rural Communication, Gumbregan, Tunggunjagir Village
ANALISIS FRAMING MEDIA NARASI.TV DAN VIVA.CO.ID DALAM PEMBERITAAN DEMONSTRASI PERINGATAN DARURAT MENOLAK REVISI UNDANG-UNDANG PILKADA 2024 Pitono; Awang Dharmawan
The Commercium Vol. 9 No. 3 (2025): The Commercium - Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i3.67081

Abstract

Realitas yang dibentuk melalui pemberitaan memiliki peran yang penting dan sering juga disebut dengan istilah bingkai media, dimana pemberitaan yang dilakukan menunjukkan adanya seleksi isu dan penonjolan atau penekanan terhadap suatu peristiwa sehingga membuat adanya bagian yang luput dalam pemberitaan. Realitas dapat dimunculkan secara berbeda-beda pada peristiwa yang sama, seperti yang diberitakan oleh media Narasi.tv dan Viva.co.id mengenai pemberitaan demonstrasi peringatan darurat menolak revisi undang-undang pilkada 2024. Munculnya demonstrasi peringatan darurat menolak revisi undang-undang Pilkada pada tanggal 22 Agustus 2024 di berbagai daerah, merupakan buntut dari adanya rancangan undang-undang Pilkada 2025 yang di inisiasi oleh DPR dinggap melanggar prinsip demokrasi dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mendapatkan penolakan keras dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis, akademisi, buruh, mahasiswa, hingga artis dan komedian.  Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah Narasi.tv dan Viva.co.id, sedangkan objek penelitiannya adalah berita yang memuat tentang demonstrasi peringatan menolak revisi undang-undang Pilkada 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis framing model Pan dan Kosicki. Sedangkan Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi data.  Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Narasi.tv pada awal pembingkaian pemberitaan demonstrasi dimunculkan sebagai bentuk perlawanan demonstran terhadap pemerintah dalam merevisi undang undang Pilkada dengan lebih menonjolkan tindakan represif dari aparat keamanan, namun pada tahap selanjutnya pembingkaian bergeser dengan lebih mendukung pemerintah dilihat dari berkurangnya narasi yang kritis terhadap pemerintah. Di sisi lainya, Viva.co.id pada awal pemberitaannya melakukan bingkaian dengan lebih menonjolkan kericuhan dan dampak dari kericuhan yang terjadi pada saat demonstrasi dengan narasi yang cukup moderat, ditahap pemberitaan selanjutnya Viva.co.id dalam bingkaianya menunjukkan bentuk dukungan terhadap pemerintah terhadap putusan yang diambil tanpa memberikan ruang yang cukup bagi latar belakang dan alasan demonstrasi. Perbedaan ini mencerminkan bagaimana media dapat membuat realitas yang berbeda pada peristiwa yang sama.
Representasi Patologi Sosial Anak Muda dalam Film Jakarta Versus Everybody Menggunakan Analisis Semiotika David Ubaydulloh; Awang Dharmawan
The Commercium Vol. 9 No. 3 (2025): The Commercium - Juli 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/tc.v9i3.72131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi patologi sosial anak muda dalam film Jakarta vs Everybody dengan menggunakan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Film ini menggambarkan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi oleh remaja, khususnya pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba yang marak di kota besar seperti Jakarta. Dengan menggunakan teori semiotika Barthes, penelitian ini mengidentifikasi tanda-tanda visual dan verbal dalam film, yang kemudian dianalisis untuk mengungkapkan makna denotatif dan konotatif yang tersirat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan patologi sosial melalui karakter-karakter yang terjerumus dalam gaya hidup hedonistik dan destruktif, yang mencerminkan hilangnya nilai-nilai moral dan ketidakmampuan untuk membangun hubungan emosional yang sehat. Melalui konflik internal yang dialami oleh tokoh Dom, film ini mengajak penonton untuk memahami dampak negatif dari pergaulan bebas dan narkoba dalam membentuk identitas sosial anak muda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami peran media, khususnya film, dalam membentuk persepsi sosial tentang masalah sosial yang berkembang di masyarakat urban.