Claim Missing Document
Check
Articles

Kebutuhan Air & Elektrolit pada Olahraga Faridha Nurhayati,
Kepelatihan Olahraga Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas ± 240 ml). Pemberian cairan pada atlet bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, pemberian cairan yang adekwat ditujukan untuk mencegah cedera akibat panas tubuh yang berlebihan, misalnya heat exhaustion, heat stroke. Keseimbangan air dan elektrolit sangat penting pada atlet cabang olahraga endurance. Cairan sangat penting untuk mengalirkan zat gizi dan oksigen ke dalam otot skelet untuk tujuan berkontraksi. Penggantian cairan pada atlet endurance apabila hanya minum air tawar dapat menyebabkan hiponatremi. Untuk itu, pemberian cairan harus mengandung karbohidrat dan elektrolit. Hal ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya hiponatremi, juga untuk mencegah hipoglikemik. 
Obesitas Faridha Nurhayati, ; S.pd., ; M.kes.,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegemukan atau obesitas  mulai  menjadi  salah satu masalah  kesehatan  di seluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu problem kesehatan yang harus segera ditangani (WHO, 2000). Di Indonesia, perubahan gaya hidup  yang menjurus ke westernisasi dan sedentary mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, sehingga berdampak meningkatkan risiko obesitas. Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Obesitas adalah suatu penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktifitas, gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional. Dampak obesitas akan berpotensi seseorang menderita penyakit metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian hari. Obesitas merupakan hasil dari proses yang berjalan menahun, sehingga penanganannya tidak akan efektif bila hanya dalam waktu singkat. Secara garis besar penanganan obesitas terdiri dari intervensi diet, aktivitas fisik, perubahan perilaku, farmakoterapi dan intervensi bedah.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA MAHASISWA D2-PGSD PENJAS Faridha Nurhayati, ; Endang Sri Wahjuni,
Ordik Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the main problem in learning of sport nutrition study at student of sport education departement, specially D2-PGSD Penjas is lack of their motivation in following learning. This condition cause the result of learning of student less. This matter is visible from result evaluate the UAS (final exam semester) obtained average value of student still below the mark that is less than 60, even in one class nothing get the value A.             Target of this research is description of usage multimedia in direct instruction model to increase motivation and result of learning sport nutrition of D2-PGSD Penjas student.  This Research represent the class action research consisted of some cycle. Every cycle consisted of 4 phase, that is: (1) planning, (2) activity, (3) observation, (4) reflection. Amount of cycle depend on attainment of efficacy indicator every cycle, that is at least 75% student have the motivation learn high and 75% student can get the value ≥75 from test given by cycle. This Subject Research is student of D2- PGSD Penjas FIK Unesa amount to 54 people. Result of research indicate that after 2 study cycle is amount of student which motivation to learn the high 44 people (81,5%) and which motivation to learn very high counted 6 people (11,1%). While student which assess the result learn ≥75 counted 43 people (79,6%). Because indicator efficacy of research in class action have been reached so that this activity discontinued at cycle 2. Becoming with the usage multimedia in direct instruction model can improve the motivation and result of learning sport nutrition of D2 PGSD Penjas student.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR MEMANAH DAN HASIL TEMBAKAN PANAHAN MAHASISWA S-1 PENJASKESREK 2009AJ Faridha Nurhayati, ; Kolektus Oky Ristanto,
Ordik Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah utama dalam proses pembelajaran panahan pada mahasiswa jurusan pendidikan olahraga, prodi S-1 penjaskesrek adalah kurangnya antusiasme mereka dalam mengikuti perkuliahan. Kondisi tersebut menyebabkan penguasaan teknik dasar memanah mahasiswa kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil tembakan yang tidak tepat sasaran dan skor yang diperoleh masih rendah, bahkan kadang-kadang anak panah menyusur ke tanah. Strategi yang bisa dilaksanakan adalah dengan model pengajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devision). Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar memanah dan hasil tembakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Jumlah siklus tergantung pada pencapaian indikator keberhasilan setiap siklus, yaitu sekurang-kurangnya 75% mahasiswa penguasaan teknik dasar memanahnya dengan kategori baik dan 75% mahasiswa dapat memperoleh skor hasil tembakan ≥24 dari 3 anak panah yang ditembakkan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Penjaskesrek AJ yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 2 siklus pembelajaran diperoleh hasil distribusi frekuensi penguasaan teknik dasar memanah mahasiswa pada siklus 1, yang penguasaan teknik dasar memanahnya dengan kategori baik sebanyak 10 orang (29%), sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 26 orang (76%). Untuk persentase distribusi frekuensi skor hasil tembakan mahasiswa pada siklus 1, yang skor hasil tembakannya ≥ 24 sebanyak 7 orang (21%), sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (82%). Karena indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas telah tercapai sehingga kegiatan ini dihentikan pada siklus 2. Jadi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan penguasaan teknik dasar memanah dan skor hasil tembakan pada mahasiswa S1 Penjaskesrek AJ
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PROBOLINGGO MAULIDA DZAHABIYYAH, RANA; NURHAYATI, FARIDHA
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan kondisi tubuh yang bugar karena apabila seseorang memiliki tubuh yang bugar suatu pekerjaan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani antara lain status gizi dan aktivitas fisik. Apabila siswa memiliki kebugaran jasmani yang baik maka siswa tersebut akan dapat belajar dengan baik pula karena secara tidak langsung akan berpengaruh pada tingkat konsentrasi dan kinerja siswa dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMK N 3 Probolinggo. Metode penelitian menggunakan non eksperimen dengan desain korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 3 Probolinggo dengan teknik cluster random sampling sebanyak 150 siswa. Pengukuran status gizi dengan menggunakan IMT/U, aktivitas fisik menggunakan angket PAQ-A dan kebugaran jasmani menggunakan tes MFT. Teknik analisis data menggunakan korelasi spearman rho. Hasil analisis korelasi antara aktivitas fisik dan kebugaran jasmani menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan sig 0,157. Sedangkan hasil analisis antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani pada siswa kelas X SMK N 3 Probolinggo dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang dibuktikan dengan hasil analisis regresi logistik sebesar 0,00 dengan besar sumbangan 21,2%. Kata kunci : status gizi, aktivitas fisik, kebugaran jasmani. Abstract In carrying out daily activities of as human being needs a fit body condition because if someone has a fit body a job will get maximum results. Factors that influence physical fitness include nutritional status and physical activity. If students have good physical fitness, students will be able to learn well too, because it will process affect the level of concentration and student performance in learning. The aim of this study was to find out the correlation between nutritional status and physical activity with physical fitness in class X of SMK N 3 Probolinggo. This research method was non-experimental research with correlation research design. The population in this study was class tenth graders of SMK N 3 Probolinggo with a cluster random sampling technique which consisted of 150 students. Measurement of nutritional status IMT/U, physical activity using PAQ-A questionnaire and physical fitness using the MFT test. The data analysis technique used spearman correlation rho. The result of the correlation analysis between physical activity and physical fitness showed insignificant correlations with sig 0.157. While the result of the analysis between nutritional status and physical activity with physical fitness in class X Probolinggo Vocational High School 3 can be concluded that there is a significant correlation as evidenced by the result of logistic regression analysis of 0.00 with a contribution of 21.2%. Keywords : nutrional status, physical activity, physical fitness.
PERBANDINGAN ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANTARA MAHASISWA ANGKATAN 2015 DENGAN ANGKATAN 2016 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FIO UNESA RAHAYU, INTAN; NURHAYATI, FARIDHA
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mahasiswa merupakan remaja dengan kisaran usia antara 18-22 tahun yang merupakan periode rentan gizi, sehingga perlu asupan makan yang mengandung jumlah zat gizi yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Kondisi mahasiswa angkatan 2016 dan 2015 di Jurusan Pendidikan Olahraga FIO Unesa memiliki bentuk tubuh yang beragam. Angkatan 2016 memiliki jadwal kuliah lebih padat, sehingga memerlukan asupan makanan yang memenuhi kebutuhannya. Sedangkan perkuliahan angkatan 2015 hanya fokus di skripsi dan mata kuliah yang mengulang saja, namun asupan makanannya sama seperti angkatan 2016. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dan mana yang lebih baik asupan gizi dan status gizi antara mahasiswa angkatan 2015 dengan angkatan 2016 Jurusan Pendidikan Olahraga FIO Unesa. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 Jurusan Pendidikan Olahraga masing ? masing sejumlah 30 mahasiswa. Instrument yang digunakan ialah IMT dan formulir food recall 24 jam. Teknik analisis data yang digunakan ialah uji t dan Mann Whitney Test. Berdasarkan analisis data diperoleh: uji t IMT (status gizi ) diperoleh nilai 0,93, dan nilai tersebut di atas 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Uji t asupan gizi diperoleh nilai 0,004, dan nilai tersebut di bawah 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan. Uji t karbohidrat diperoleh nilai 0,000, dan nilai tersebut di bawah 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan. Uji t lemak diperoleh nilai 0,08, dan nilai tersebut di atas 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dari Mann-Whitney Test protein diperoleh nilai r 0,48, dan nilai tersebut di atas 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi terdapat perbedaan asupan gizi dan karbohidrat mahasiswa angkatan 2015 dan 2016. Asupan gizi dan karbohidrat lebih baik angkatan 2015 daripada 2016. Dan tidak terdapat perbedaan status gizi, lemak dan protein pada angkatan 2015 dan 2016, karena mempunyai nilai rata ? rata yang relatif sama. Kata kunci : Mahasiswa, Asupan Gizi, dan Status Gizi Abstract College students are teenagers aged between 18 to 22 years old. It is necessary to ensure their nutrition intake with their activities. It is interesting, because every student level has different activities. This study aims to inquire the difference between junior and senior year student. it is a comparative study by using quantitative approach.. There were 30 junior and 30 senior year students which were selected by purposive sampling methods. The data were collected by Body Mass Index and 24 hours food recall instrument. Furthermore, the data were analyzed by T-test and Mann Whitney Test. Based on statistical analysis obtained, BMI T-test score is 0.93. It means there is no significant difference. Moreover, the nutrition intake score is 0.004. It means there is a significant difference. Carbohydrates nutrient T-test has score 0.000 and it means there is a significant difference. Fat nutrient T-test score is 0.08 it means there is no significant difference. Protein nutrient mann whitney test has 0.48 r value and it means there is no significant difference between junior and senior year college students. It is concluded that there is a significant differences of nutrition intake and carbohydrate nutrient between junior and senior year students and in this case senior year student has better nutrition intake than junior year students. Furthermore, there is no significant differences of nutritional status, fat and protein nutrient between these two college student groups. Keyword(s) : College Students, Nutrition Intake, Nutritional Status
PROFIL KESEHATAN PRIBADI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO NASHRUDDIIN, ANDYCHAH; NURHAYATI, FARIDHA
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kesehatan pribadi adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Pentingnya kesehatan pribadi untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan anak usia sekolah dasar. Di beberapa wilayah di Indonesia kesehatan pribadi siswa masih kurang akan kesadaran setiap individu. Keberhasilan pendidikan juga dipengaruhi oleh tingkat kesehatan anak. Sehingga, untuk penanaman pola hidup sehat sangat ideal diberikan kepada mereka. Dengan adanya peran guru sebagai pendidik di lingkungan sekolah dan orang tua di lingkungan keluarga, akan menjadi faktor penting untuk penanaman pola hidup sehat untuk diri pribadi maupun lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesehatan pribadi siswa di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Kraton, MI Miftahul Ulum, SD Cinta Hati yang berjumlah 141 siswa. Instrumen penelitian ini adalah angket kesehatan pribadi. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosentase dan mean. Berdasarkan hasil penelitian, kategori kesehatan pribadi siswa SD di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut: kategori sangat baik sejumlah 35 siswa (25%), kategori baik sejumlah 90 siswa (64%) dan kategori cukup sejumlah 16 siswa (11%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kondisi kesehatan pribadi siswa sekolah dasar di kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo dalam kondisi baik. Kata Kunci : Kesehatan Pribadi, Sekolah Dasar Abstract Personal health is an important thing which cannot be separated from human life. The importance of personal health is supporting the development and growth of elementary school student. In several district in Indonesia, students personal health is poor and lack of awareness from each individual. Furthemore, educational success is also influenced by childrens health. So, healthy lifestyles is important for them. The role of teachers as educators in the school environment and parents in the family environment will be an important factor for planting healthy lifestyles for personal as well as the surrounding environment. The purpose of this study was to determine the profile of students personal health in Krian, Sidoarjo District. This research was a descriptive research. The population in this study were 141 fourth grade student of Kraton Elementary School, MI Miftahul Ulum and SD Cinta Hati. The instrument of this study was a personal health questionnaire. The analysis technique used in this study are the percentage and mean. Based on the results of the study, the personal health categories of elementary students in Krian, Sidoarjo District are as follows: very good categories of 35 students (25%), good categories of 90 students (64%) and sufficient categories of 16 students (11%). Thus, it can be concluded that all the personal health conditions of elementary school students in Krian, Sidoarjo District are in good condition. Keywords: Personal Health, Primary School
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA BLONGKO, KEC. NGETOS, KAB. NGANJUK KELAS IV, V, DAN VI IMAN WICAKSONO, NUR; NURHAYATI, FARIDHA
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Status gizi dan kemampuan gerak dasar bagi siswa sekolah dasar merupakan hal yang penting. Status gizi sangat berpengaruh terhadap kemampuan gerak dasar siswa mulai dari lahir hingga ke masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kemampuan gerak dasar siswa kelas atas di MI Miftahul Huda Blongko Kecamatan Ngetos kabupaten Nganjuk. Jenis Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan desain penelitian non-eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Pengukuran Anthropometri untuk mengetahui status gizi dan Carpenter Motor Ability Test untuk mengukur kemampuan gerak dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi MI Miftahul Huda Blongko kelas atas yaitu kelas IV,V dan VI yang berjumlah 77 siswa pada tahun ajaran 2018-2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Status gizi (Variabel bebas) adalah pengukuran Anhropometri (IMT/U). Sedangkan Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan gerak dasar (Variabel Terikat) menggunakan Carpenter Motor Ability Test yang meliputi Tes Kelincahan, Tes Kelentukan, dan Tes Keseimbangan. Teknik analisis data menggunakan rumus Koreasi Gamma pada aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara status gizi dengan kemampuan gerak dasar siswa sebesar -0.036. Pengujian hipotesis, diperoleh T tabel sebesar -0.190 sedangkan sig 0.849. hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kemampuan gerak dasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kemampuan gerak dasar siswa kelas atas MI Miftahul Huda Blongko Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk. Kata kunci: hubungan, status gizi, gerak dasar Abstract The nutritional status and basic mobility abilities for elementary school students are important. Nutritional Status has great affect to students in the basic mobility abilities from birth to their future. This research aims to determine the relationship of nutritional status with the basic mobility abilities of upper classes students in MI Miftahul Huda Blongko, Ngetos District, Nganjuk Regency. This research use a correlations study with non-experimental design research. The research instruments used are anthropometric measurements to know the nutritional status and Carpenter Motor Ability Tests to measure the basic mobility abilities. The subjects in this study are the upper classes students of IV, V, and VI school years in MI Miftahul Huda Blongko. There were 78 students in the 2018-2019 year. The first instrument which was used to measure the nutritional Status (as free variable) is the Anthropometric Measurements (BMI/U). The other instrument which was used to measure basic mobility abilities (as bounded variable) is the Carpenter Motor Ability Tests which includes agility tests, Flexibility tests, and balance tests. Gamma correlation formula in SPSS computing application was used for the data analysis. The study results showed correlations between the nutritional status and the students basic mobility abilities of -0.036. The hypothesis testing acquired T table is -0.190 whereas sig 0.849. This means that there is no significant relationship/ affect between the nutritional status and the basic mobility abilities. It can be concluded that there is no significant relationship/affect between the nutritional status and the basic mobility abilities in the upper classes students of MI Miftahul Huda Blongko Ngetos District, Nganjuk Regency. Keyword: relationship, nutritional status, basic mobility abilities
Status gizi siswa SMP Negeri 1 Ngronggot di masa pandemi Covid-19 Kartika, Putra Maulana Dwi; Nurhayati, Faridha
Bima Loka: Journal of Physical Education Vol 1, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bimaloka.v1n2.p%p

Abstract

Status gizi merupakan keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi tertentu sebagai akibat dari konsumsi makanan. Tiga faktor yang berperan besar dalam memperngaruhi keadaan gizi kurang yaitu, anak tidak cukup mendapat asupan gizi yang seimbang dan memadai, pola asuh orang tua yang tidak mengetahuitentang pemberian asupan makanan cukup gizi dan anak yang sedang menderita penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Ngronggot pada saat pandemic covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian survei, karena akan mendeskripsikan gambaran status gizi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngronggot. Instrument yang digunakan adalah IMT/U. data yang dikumpulkan adalah tinggi badan, berat badan, dan umur. Sedangkan teknik analisis data dengan persentase. Dari data penelitian status gizi siswa SMP Negeri 1 Ngronggot selama pandemic covid-19 berdasarkan IMT/U dapat digambarkan sebagai berikut: Kategori kuru sekali sebanyak 30 siswa (29%), kurus sebanyak 16 siswa (16%), normal sebanyak 51 siswa (50%), gemuk sebanyak 4 siswa (4%) dan obesitas sebanyak 1 siswa (1%). Prevalansi underweight pada siswa SMP Negeri 1 Ngronggot sebanyak 46 siswa (45%), lebih besar dari kategori gemuk dan obesitas sebanyak 5 siswa (5%). Faktor –faktor yang mempengaruhi ststus gisi gizi siswa SMP Negeri 1 Ngronggot antara lain: faktor eksternal (pendidikan dan pekerjaan ibu), dan faktor internal (pola makan, konsumsi makanan yang bersih dan aktivitas fisik) selama pandemic covid-19.
Survei status gizi siswa pada SD Bina Anak Soleh di Tuban Firmansyah, Ilham Satriya; Nurhayati, Faridha
Bima Loka: Journal of Physical Education Vol 1, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bimaloka.v1n2.p%p

Abstract

Tubuh yang ideal menjadi salah satu tolok ukur derajat sehat. Indeks massa tubuh (IMT) digunakan sebagai salah satu ukuran dari bentuk tubuh seseorang. Bentuk tubuh yang tidak ideal saat ini dialami di berbagai tingkat usia, bahkan pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi status gizi seluruh siswa SD Bina Anak Soleh di kabupaten Tuban. Termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan memanfaatkan metode survey. Subjek penelitian sebanyak 160 siswa (perempuan= 88 orang dan laki-laki= 72 orang). Pengukuran status gizi diukur menggunakan IMT/U. Analisis data menggunakan deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang (6,9%) masuk dalam kategori kurus, 102 orang (63,75%) masuk kategori normal, 47 orang (29,3%) masuk dalam kategori kelebihan berat badan.
Co-Authors Abdul Rachman Syam Tuasikal Ade Brilliant Pratama Advendi Kristiyandaru Afrianto Agus Asmorohadi Aldakaniki Aldha Citra Octavia Andhega Wijaya Anggoro, Achmad Dimas Asmorohadi, Agus Atmaja, Regia Erkaresda Briliyan Basyarahil, Achmad Maufikus Zahroh Bayu Budi Prakoso Dewi Laili Nur Dimas Adi Nugroho Dinda Anggi Winarta Dona Sandy Yudasmara Dwi Cahyo Kartiko Dwi Lorry Juniarisca Dwi Lorry Juniarisca Endang Sri Wahjuni Endang Sri Wahjuni, Endang Sri Febrianto, Andi Fikri Zenedine Umarella Firman Yahya Simanjuntak Firmansyah, Ilham Satriya Fransisca Januarumi Marhaendra Wijaya Hamdani Hamdani Heryanto Nur Muhammad Ika Jayadi Ilham Satriya Firmansyah Imamudin, Galuh Andika IMAN WICAKSONO, NUR INDRA BAGUS LESMANA Intan Rahayu Irham, Amirul Irma Febriyanti IRMA FEBRIYANTI Jordan Agung Mubarak Juniarisca, Dwi Lorry Kaharina, Arifah Kartika, Putra Maulana Dwi Kolektus Oky Ristanto Kuncoro, Bambang Ferianto Tjahyo Kurnain, Brilian Alvin Lagarinda, Ezra M. E. Winarno M.kes. MAULIDA DZAHABIYYAH, RANA Mochamad Ridwan Mochamad Ridwan, Mochamad Mubasyir, Ahmad Chafid Muchamad Arif Al Ardha Muhammad Fahmi Hidayat NANIK INDAHWATI NASHRUDDIIN, ANDYCHAH Ningrum, Scetsa Ayu Ningsih, Yuni Fitriyah Nugraha, Aditya Cahya Nurrul Riyad Fadhli Panjalu, Ahya Fokal Panji Bana Pongbura, Gabriella Jessica Pratama Yudha, Dhiaz Putra Maulana Dwi Kartika Putra, Sovya Royza Rahmaningrum, Tiara Juniati Rohman, Moh. Fathur S.pd. Sapto Wibowo Sudarso Sudarso Suroto Taufik Taufik Urrohman, Achmad Nafi Utomo, Agness Cicilia Yohanes Geovani Zainol Ghazali