Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gangguan Keseimbangan Akibat Penyakit Dekompresi kholida, Baiq Hilya; Hunaifi, Ilsa; Lestari, Diayanti Tenti; Kurniawan, Theophany Margareta; Annisa, Wardha Novia; Agistany, Nur Feby Febiana; Wiracakra, I Gusti Lanang Krisna
UMI Medical Journal Vol 9 No 2 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i2.308

Abstract

Latar belakang: Decompression Sickness (DCS) adalah penyakit multisistem disebabkan oleh gelembung gas terlarut yang terbentuk dalam darah dan jaringan selama atau pasca penurunan tekanan lingkungan mendadak. Isi: Insiden DCS jarang terjadi, hanya sekitar 3 kasus per 10.000 penyelaman. Insidennya meningkat pada nelayan penyelam tradisional. Inner Ear Barotrauma (IEB) merupakan suatu kerusakan jaringan fisik yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara tekanan udara pada ruang telinga tengah dan telinga dalam. Alternobaric vertigo (AV) merupakan suatu kondisi kejadian vertigo sementara yang biasanya akan berkembang saat naik atau melakukan manuver valsava. Faktor risiko lainya pada AV meliputi paparan kebisingan saat melakukan penyelaman. Review ini menggunakan Inner Ear Disorders in SCUBA Divers: A Review sebagai panduan dalam menyusun artikel. Penelusuran menggunakan Google Scholar, Pubmed, dan Plos One. Kesimpulan: Decompression Sickness (DCS) dapat menyebabkan Gangguan keseimbangan pada IEB, Inner Ear Decompression Sickness, dan AV.
Meningkatkan Respons Cepat terhadap Stroke melalui Pelatihan Code Stroke bagi Tenaga Medis di Lombok Tengah Arigi, Lalu Ahmad Gamal; Faturrohmaniah, Ari; Pribadi, Kasman Kukuh; Kholida, Baiq Hilya
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v8i2.8535

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi dampak stroke. Untuk itu, pelatihan Code Stroke bagi tenaga medis di Lombok Tengah diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam respons cepat terhadap stroke. Pelatihan ini melibatkan 170 tenaga medis dari berbagai fasilitas Kesehatan di Lombok Tengah dan mencakup materi teori tentang pengenalan gejala stroke serta protokol Code Stroke, yang dilanjutkan dengan simulasi praktis. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan kemampuan peserta dalam mengenali gejala stroke dan melakukan intervensi tepat waktu. Peserta juga merasa lebih percaya diri dan efisien dalam menangani kasus stroke. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan respons cepat dan diharapkan dapat mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat stroke di Lombok Tengah.
Unraveling Cerebral Stenosis: Current Insights Into Diagnosis and Neurointervention Management Kholida, Baiq Hilya; Wiracakra, I Gusti Lanang Krisna; Gea, Endah Irnanda Ulfah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 4 (2025): in Progress
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i4.10074

Abstract

Intracranial atherosclerotic stenosis (ICAS) represents a major cause of ischemic stroke worldwide, particularly among Asian, African, and Hispanic populations. Atherosclerosis is the primary underlying pathology, and severe symptomatic stenosis (70–99%) is associated with up to a 25% risk of recurrent stroke within two years. Accurate diagnosis and optimal management are critical to improving outcomes and preventing recurrence. A comprehensive literature review was conducted using Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect databases for studies published between 2012 and 2025. Relevant articles addressing the etiology, pathophysiology, diagnostic imaging, and therapeutic approaches to ICAS were analyzed and synthesized. ICAS is strongly associated with modifiable risk factors; hypertension, diabetes mellitus, dyslipidemia, and smoking as well as non-modifiable factors such as age, sex, and ethnicity. Diagnostic confirmation relies on neuroimaging modalities including CTA, MRA, and digital subtraction angiography (DSA), with DSA remaining the gold standard. Aggressive best medical therapy (BMT), consisting of dual antiplatelet therapy, statins, risk-factor control, and lifestyle modification, significantly reduces stroke recurrence. Endovascular revascularization and surgical procedures such as encephaloduroarteriosynangiosis (EDAS) may be considered for selected high-grade or refractory cases. ICAS remains a leading cause of recurrent ischemic stroke. Early detection through advanced imaging and comprehensive, individualized managementprimarily with medical therapy, supplemented by endovascular or surgical intervention when indicated offers the best outcomes for affected patients.