Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODERASI BERAGAMA SEBAGAI STRATEGI KONTRA TERORISME DI INDONESIA Nuril Aulia, M. Rezza; Halkis, Mhd; Cempaka T, Fauzia G
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 4 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i4.2024.1699-1715

Abstract

Agama sebagai kerangka hukum Bernegara di Indonesia dalam konteks yang kompleks, menghadapi tantangan serius terkait radikalisasi dan aktivitas terorisme, pendekatan moderasi beragama telah diusulkan sebagai cara untuk menanggulangi akar penyebab dan memperkuat ketahanan terhadap ideologi radikalisme dan terorisme. Namun, seiring dengan perkembangan bentuk-bentuk Terorisme di Indonesia, muncul pertanyaan bagaimana efektivitas Moderasi beragama terhadap fenomena Terorisme di Indonesia yang mulai membaur dalam peperangan asimetris. Metode penelitian ini melibatkan analisis kritis literatur terkait, data survei, serta tinjauan kebijakan yang relevan. Temuan menunjukkan bahwa moderasi beragama memiliki potensi signifikan dalam menanggulangi radikalisasi dan menekan pertumbuhan ekstremisme - Terorisme di Indonesia. Strategi-strategi yang melibatkan pemahaman dan promosi nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan dialog antaragama menjadi landasan utama dari upaya moderasi beragama sebagai sebuah Strategi Kontra Terorisme di Indonesia. Selanjutnya Efektivitas Moderasi Beragama sebagai salah satu produk fikih kontemporer telah mengakomodasi persoalan Strategi Kontra Terorisme, namun tidak secara linier dapat diketengahkan untuk melihat tantangan baru Kontra Terorisme di Indonesia di era peperangan asimetris. Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada misalnya disebabkan oleh kelompok-kelompok Teroris yang menggunakan Proxy War. Secara substantif kerangka Moderasi Beragama dapat didudukkan untuk merespon bentuk Terorisme baru ini. Mengedepankan kaidah yang berkaitan dengan cara pandang terhadap motivasi Teroris, konsekuensi pelaku aktor negara dan non negara, persepsi Moderasi Beragama terhadap prinsip defensif, ofensif dan defensif aktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sambil mengakui potensi moderasi beragama sebagai strategi kontra terorisme yang efektif, perlu diadopsi pendekatan yang komprehensif, berkelanjutan dan holistik yang melibatkan kerja sama antara pemerintah, lembaga agama, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk mencapai efektivitas yang optimal dalam mempromosikan moderasi beragama untuk menanggapi ancaman terorisme. Selanjutnya menjadi respon akomodatif terhadap bentuk-bentuk Terorisme gaya baru di masa depan dengan memperkuat nilai-nilai moderasi dan toleransi di seluruh spektrum masyarakat Indonesia.
Strategi Asimetris Dalam Dominasi Global (Studi Kasus pada Peran AS dan China Dalam Konflik Ekonomi dan Militer) Nurhayati, Dinni; Suhirwan, Suhirwan; Cempaka T, Fauzia G
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5298

Abstract

Strategi asimetris merujuk pada pendekatan yang digunakan negara dengan kekuatan terbatas untuk menantang kekuatan besar dengan cara yang tidak konvensional, inovatif, dan efektif. AS dan China, sebagai dua kekuatan besar global, mengembangkan strategi asimetris untuk mengamankan kepentingan ekonomi dan militer mereka. AS memanfaatkan teknologi tinggi, aliansi internasional, dan kekuatan militer konvensional, sementara China mengadopsi pendekatan yang lebih terfokus pada pengembangan teknologi, infrastruktur, dan investasi dalam proyek-proyek internasional untuk memperkuat pengaruhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana kedua negara menggunakan strategi asimetris dalam mendominasi pasar global dan memperkuat posisi mereka dalam konflik internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan analisis literatur dan data sekunder terkait kebijakan luar negeri serta strategi ekonomi dan militer AS dan China. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua negara memanfaatkan kekuatan asimetris dengan cara yang berbeda namun saling bertentangan, di mana AS lebih mengandalkan kekuatan konvensional dan aliansi internasional, sementara China lebih fokus pada inovasi teknologi dan investasi langsung. Signifikansi penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana strategi asimetris mempengaruhi keseimbangan kekuatan global dan hubungan internasional, serta dampaknya terhadap negara-negara kecil atau berkembang yang terperangkap dalam persaingan antara dua kekuatan besar tersebut