Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Makna dan fungsi mantra dalam upacara adat nyadran Desa Pundungsari, Semin, Gunung Kidul: Kajian tradisi lisan Damayanti, Fira Nur Vianingtias; Adji, Fransisca Tjandrasih; Taum, Yoseph Yapi
Sintesis Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v18i1.6079

Abstract

Penelitian ini membahas makna dan fungsi mantra dalam upacara Nyadran Desa Pundungsari, Semin, Gunung Kidul: Kajian Tradisi Lisan. Studi ini memiliki tiga tujuan yaitumenjelaskan asal mula upacara adat nyadran di Desa Pundungsari, Semin, Gunung Kidul, mendeskripsikan makna mantra dalam prosesi nyadran di Desa Pundungsari, Semin, Gunung Kidul, Memaparkan fungsi mantra dalam upacara nyadran. Landasan tori yang digunakan sebagai landasan referensi adalah tradisi lisan (folklore) dan teori fungaionalism. Penelitian ini menggunakan empat teknik pengumpulan data yaitu, teknik pengamatan, teknik wawancara, teknik kepustakaan, dan teknik dokumentasi. Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk formal dan informal.Hasil penelitian ini menunjukan adanya cerita tentang dua keturunan darah biru yaitu, GRM Sumadi dan GRAy Sudarminah melatarbelakangi upacara Nyadran untuk memperingati ditemukannya keturunan darah biru yang bersemayam di Desa Pundungsari dan  juga sebagai bentuk ucap syukur brayat yang doanya telah terkabul atau bentuk penyampaian nazar, makna mantra yang digunakan dalam upacara nyadran merujuk pada pertanian di desa Pundungsari, Semin, Gunung Kidul dan nazar yang dilahirkan oleh brayat dari luar Pundungsari. Selain itu, ditemukan pula makna yang terkandung dalam ubarampe yang digunakan sebagai syarat pelafalan mantra dan simbol dari harapan masyarakat yang ada di desa Pundungsari, ditemukan empat fungsi mantra yakni, fungsi religius yang merujuk pada bentuk ucap syukur atas terkabulnya nazar atau harapan setiap brayat yang hadir, fungsi sosial budaya merujuk pada gotong-royong masyarakat desa Pundungsari dan seluruh brayat, fungsi ekonomi merujuk pada hasil tani yang dihasilkan, dan fungsi estetika merujuk pada metafora atau makna yang terkandung dalam mantra.
Mythological Identity and The Reconstruction of Spiritual Values in the Legend of Ratu Roro Kidul Damayanti, Fira Nur Vianingtias; Taum, Yoseph Yapi
Randwick International of Social Science Journal Vol. 5 No. 4 (2024): RISS Journal, October
Publisher : RIRAI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47175/rissj.v5i4.1077

Abstract

ABSTRACT This study explores the mythological identity of Ratu Roro Kidul, a prominent figure in Indonesian folklore, and its implications for local spirituality and culture. Drawing from Mircea Eliade’s concept of mythology as a narrative structure that connects humans to the sacred and Joseph Campbell’s notion of mythological heroes as symbols of cultural identity, the study employs genealogical myth analysis to examine the origins, variations, and roles of Roro Kidul’s myth across Indonesia. The research highlights two main versions of the myth: one linking Roro Kidul to the Majapahit Kingdom as a goddess protecting the Southern Ocean, and the other associating her with the Kingdom of Pajajaran, emphasizing her transformation into a queen of spirits. Both versions reflect the intertwining of spiritual and historical narratives, with Roro Kidul serving as a guardian of nature and a symbol of political legitimacy, especially in relation to the Mataram Sultanate. The study concludes that the myth of Roro Kidul not only represents local beliefs but also functions as a tool for understanding the connection between humans, nature, and the supernatural, while playing a key role in shaping social and political identities in Java. This research paves the way for further studies on the role of myth in the construction of power and cultural identity in Southeast Asia.
Rekonstruksi Geneologis dan Analisis Nilai – Nilai Spiritualitas dalam Legenda Ratu Roro Kidul: Kajian Sastra Lisan Damayanti, Fira Nur Vianingtias; Taum, Yoseph Yapi
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 20, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.20.1.29-47

Abstract

Cerita tentang Roro Kidul merupakan mitos atau legenda yang terkenal di Indonesia. Cerita ini berkaitan dengan kepercayaan akan adanya seorang ratu yang menjadi penguasa Pantai Selatan yang memiliki beberapa versi di setiap daerah. Ada yang menyebut Roro Kidul sebagai Nyai Roro Kidul, Kanjeng Ratu Kidul, Lara Kidul, dan sebagainya. penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pemahaman tentang mitos Roro Kidul, dengan fokus khusus pada aspek genealogis dan spiritualitasnya. Oleh sebab itu, pendekatan tradisi lisan, dengan menggunakan teori geneologis dan spiritualitas dipilih untuk menjawab topik tersebut. Konsep-konsep utama yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu konsep mitosologi, genealogi, kepercayaan tradisional, spiritualitas, interaksi budaya, dan keragaman budaya. Konsep-konsep ini digunakan sebagai kerangka konseptual dasar untuk memahami fenomena penelitian ini. Metode penelitian adalah kajian Pustaka dan studi lapangan. Hasil penelitian ini mengungkap narasi tentang Roro Kidul memiliki banyak versi yang berkembang di berbagai daerah (Yogyakarta, Palabuhratu, Solo dan Jakarta) narasi tersebut digunakan sebagai alat legitimasi politik dan spiritual, serta mencerminkan identitas budaya masyarakat. Roro Kidul juga dianggap sebagai entitas spiritual yang memengaruhi kehidupan sosial dan budaya. Meskipun pemahaman tentangnya berubah seiring waktu, esensi spiritualitas dan pengaruhnya terhadap keseimbangan alam dan kehidupan manusia tetap dipertahankan.
Pengejawantahan Spiritualitas Roro Kidul dalam Ritual, Kesenian dan Bangunan Damayanti, Fira Nur Vianingtias
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.88567

Abstract

Penelitian ini mengkaji perwujudan spiritualitas Roro Kidul dalam beragam bentuk tradisi, seni, dan bangunan di kalangan masyarakat Jawa. Mitos mengenai Roro Kidul tetap memegang peranan penting dalam kehidupan spiritual masyarakat, baik dalam konteks ritual adat, simbolisme budaya, maupun sinkretisme agama. Signifikansi penelitian ini terletak pada upaya untuk memahami bagaimana mitos dan kepercayaan lokal tetap terjaga di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan spiritualitas Roro Kidul diekspresikan melalui tiga manifestasi utama: Labuhan sebagai ritual sakral, Tari Bedhaya Ketawang sebagai seni ritualistik, serta Kamar 308 di Hotel Inna Samudra Beach dan Altar Bunda Ratu di Vihara Kalyana Mitta sebagai simbolisme sakral dalam ruang fisik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi tinjauan literatur dan wawancara mendalam dengan tokoh budaya serta masyarakat setempat. Analisis dilakukan secara tematis dengan menerapkan kerangka teori Mircea Eliade, terutama konsep hierophany, Axis Mundi, dan dualitas antara yang sakral dan yang profan. Teori ini berfungsi sebagai alat analisis untuk memahami entitas mitos seperti Roro Kidul dapat menciptakan ruang dan waktu yang sakral dalam konteks budaya Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Labuhan, Tari Bedhaya Ketawang, dan kedua bangunan sakral tersebut merupakan manifestasi nyata dari integrasi antara mitos, kosmologi, dan spiritualitas Jawa. Melalui ketiga objek tersebut, masyarakat Jawa terus melestarikan tradisi yang tidak hanya menjaga hubungan dengan alam dan leluhur, tetapi juga mencerminkan harmoni antara dunia profan dan sakral, serta sinkretisme antara tradisi lokal dengan agama-agama besar seperti Buddha dan Islam.