Berdasarkan data SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2022 Jawa Tengah merupakan provinsi penghasil sampah tertinggi di Indonesia yaitu menghasilkan 5,76 juta ton atau 16,03% dari total timbulan sampah nasional. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan produksi sampah yang terbanyak adalah Kabupaten Kudus. Sampah yang terkelola di Pusat Daur Ulang Kabupaten Kudus pada tahun 2022 mencapai 1.312,54 ton/tahun sedangkan sampah masuk 1.890,70 ton/tahun, artinya belum semua sampah terkelola sepenuhnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kajian pengelolaan sampah organik untuk mengurangi timbulan sampah di pusat daur ulang Kabupaten Kudus. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kombinasi. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui jumlah timbulan sampah sebagai bahan baku kompos yang ada di pusat daur ulang, sehingga dapat diperoleh rata-rata jumlah kompos yang dihasilkan dan sisa jumlah sampah yang belum terolah. Analisis kualitatif dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang telah tersusun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur. Jumlah informan sebanyak 6 orang. Timbulan sampah di pusat daur ulang yaitu sebesar 5,49 m3, namun yang terkelola hanya 2,98 m3 perhari. Rata-rata jumlah kompos yang dihasilkan 1,95 m3/siklus, karena bahan baku kompos yang diproses mengalami penyusutan. Proses pengelolaan sampah organik yaitu melalui pemilihan, pencacahan, penimbangan, dan proses fermentasi dengan diberi EM4, air, tetes tebu hingga menjadi kompos selama 2 bulan prosesnya. Pusat daur ulang sampah efektif dalam mengurangi sampah efektif sebesar 79,6%.