Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Aplikasi Thinglink Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Indra, Syukri; Maryani, Novi; La Ode Amril; Latifah, Zahra Khusnul; Adri, Helmi Tasti; Habibi, Faisol
TADBIR MUWAHHID Vol. 8 No. 2 (2024): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v8i2.15861

Abstract

Salah satu inovasi dalam dunia pendidikan yang memiliki potensi untuk meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa dengan ADHD inattentive adalah penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi interaktif bernama thiglink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi thinglink dapat mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa dengan ADHD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan desain pretest-posttest kelompok kontrol nonekuivalen. Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam Semester III Universitas Djuanda yang dikelompokkan dalam dua kelas yaitu mahasiswa kelas pagi berjumlah 34 mahasiswa sebagai kelas eksperimen dan kelas sore berjumlah 21 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa nilai koefisien determinasinya adalah sebesar 0,2806 atau 28% yang berarti bahwa variabel X (media pembelajaran) dapat mempengaruhi variabel Y (konsentrasi belajar) sebesar 28% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH SMA NEGERI Solihatussajida, Lisani Yanuarti; Adri, Helmi Tasti; Maryani, Novi
SECONDARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/secondary.v5i3.6333

Abstract

The principal plays a central role in the successful implementation of the Merdeka Belajar Curriculum as part of educational transformation at the school level. This study aims to explore in depth the role of the principal in implementing the curriculum at SMAN 1 Cicurug, including the supporting and inhibiting factors that influence the process. A descriptive qualitative approach was employed, using data collection techniques such as field observation, in-depth interviews, and documentation. The results indicate that the principal actively functions as an educator, supervisor, and strategic leader in facilitating the school's adaptation to the new curriculum. These efforts are reflected through teacher training programs, regular supervision, and the provision of learning infrastructure. The principal also fosters strong communication with teachers through scheduled meetings to evaluate the implementation progress. Nevertheless, several challenges remain, particularly related to teachers' limited understanding of differentiated instruction and the lack of parental involvement. Overall, the leadership demonstrated by the principal of SMAN 1 Cicurug is considered effective, supported by school-wide collaboration and responsive educational policy frameworks. ABSTRAKKepala sekolah memegang peran sentral dalam keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka sebagai wujud transformasi pendidikan di satuan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran kepala sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Cicurug, termasuk faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi proses tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah berperan aktif sebagai pendidik, supervisor, dan pemimpin strategis dalam mendorong adaptasi kurikulum baru. Upaya tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan pelatihan guru, supervisi rutin, serta fasilitasi sarana dan prasarana pendukung pembelajaran. Kepala sekolah juga menjalin komunikasi intensif dengan guru melalui pertemuan berkala guna mengevaluasi progres implementasi. Meskipun demikian, tantangan tetap dihadapi, seperti keterbatasan pemahaman guru terhadap pendekatan pembelajaran berdiferensiasi serta kurangnya keterlibatan orang tua. Secara keseluruhan, kepemimpinan kepala sekolah di SMAN 1 Cicurug dinilai berjalan optimal berkat kolaborasi antarwarga sekolah dan dukungan kebijakan pendidikan yang adaptif.