Keanekaragaman hayati yang ditawarkan di Desa Bhinor seperti keindahan kerang sebagai biota laut menarik para wisatawan. Selain menawarkan keindahan alam, kerang juga di konsumsi sehingga timbul wisata kuliner yang juga menjamur di kawasan wisata pantai di Bhinor. Namun, bersamaan dengan itu, terdapat limbah organik dan anorganik berupa sumpit dan cangkang kerang yang kuantitasnya kian tahun semakin bertambah dan belum optimal pengelolaan dan pengolahannya. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran mayarakat pesisir sekitar sehingga limbah tersebut tidak jarang mengotori bibir pantai. Pemanfaatan limbah cangkang kerang yang belum banyak dieksplorasi menjadikan hal tersebut tidak bernilai ekonomi dan sering diabaikan. Mitra yakni kelompok PKK Desa Bhinor mengharapkan adanya aksi dari pengolahan limbah organik tersebut. Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan inovasi produk kerajinan tangan berupa sarung bantal dengan teknik kain jumputan sebagai elemen interior dari limbah cangkang kerang. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini merupakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, penyuluhan, dan terakhir pelaksanaan pelatihan mitra berikut dengan evaluasinya. Dengan demikian, limbah organik dapat berkurang, berpotensi menjadi ladang usaha baru untuk menambah penghasilan bagi ibu-ibu PKK setempat, serta dapat dijadikan sebagai souvenir khas pariwasata pesisir Desa Bhinor.