Claim Missing Document
Check
Articles

DESAIN KURSI KERJA BERKAITAN DENGAN UNSUR KESEHATAN TUBUH & PENINGKATAN KWALITAS KERJA Dyan Agustin, Niniek Anggriani
Jurnal Rekayasa Perencanaan Vol 1, No 2 (2005): REKAYASA PERENCANAAN
Publisher : Jurnal Rekayasa Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In every day life, human cannot be separated from the activities that had close relationship with the fulfilling of the needs of human. Human life needs rooms which full with tools that suitable with the needs like lamps, air conditioner, chair and other furniture. For that, it needs a study and the right design so human can feel comfortable. Chair is a tool of main room arrangement wich function, even in a simple occation can be use without notice other elements, so the present of chairs in a room is a must.Working chair is one of many kind of chairs that often use especially when we are at work. This research has purpose to make a most comfortable chair that can be use for work, by analizing the activities that occur. Whilst later, will be reach the design of the chair that comfortable and beautiful, so the health of the body and the quality of work can be increase.Key word: Design , Working Chair , Ergonomic.
Tradisi Lisan sebagai Salah Satu Sumber Eksplorasi Desain Arsitektur Nusantara (Studi Kasus Museum Purna Bhakti Pertiwi, Tugu Monas dan Gedung DPR/MPR RI) Agustin, Dyan; Mutia, Fairuz; Susanti, Wiwik Dwi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2091.169 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.11566

Abstract

Bahasa atau teks adalah salah satu unsur pembentuk dari arsitektur nusantara. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan arsitektur nusantara dapat dipahami dari aspek fisik, naskah tertulis dan naskah lisan. Cara yang biasa dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan dalam konteks kelisanan adalah melakukan perbincangan atau dengan rupa cerita yang berupa mitos atau legenda. Ungkapan kelisanan tersebut berpotensi sebagai rekaman pengetahuan. Tradisi lisan bisa digunakan sebagai strategi desain dalam mengeksplorasi arsitektur nusantara dengan melakukan pemalihan/transformasi. Dalam proses transformasi dilakukan tiga tahap antara lain pemalihan tradisional, peminjaman dan dekomposisi. Pemalihan tradisional dilakukan pada tahap awal perancangan dengan memperhatikan norma, filosofi dan tradisi lisan. Tahap selanjutnya yaitu dilakukan peminjaman dengan meminjam bentukan dan ruangan dari bangunan dengan arsitektur modern. Terakhir adalah mendekomposisikan menjadi sesuatu yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan langkah langkah yang paling tepat untuk mengolah desain arsitektur nusantara melalui tradisi lisan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi literature. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sample (bertujuan) pada obyek museum Purna Bhakti Pertiwi dan Tugu Monas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua obyek tersebut menggunakan tradisi lisan dengan metode interpretasi dan transformasi.
Kedai Kopi: Kepintaran Kopi dalam Menciptakan Ruang di Kota Malang Susanti, Wiwik Dwi; Mutia, Fairuz; Agustin, Dyan
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1961.241 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.11569

Abstract

“Ngopi sek ben gak salah paham” merupakan salah satu jargon andalan di masyarakat Jawa Timur. Dimana jargon tersebut merupakan ajakan untuk minum kopi di kedai kopi sambil ngobrol dan menikmati rokok selama berjam-jam. Sehingga terdapat pergeseran makna dalam menikmati kopi. Kopi tidak lagi sebagai minuman pelengkap yang hanya bisa dinikmati di rumah, tetapi kopi menjadi pusat dalam menghadirkan suatu ruang dan sebagai wujud keseharian kaum pinggiran dan kaum urban. Dalam perkembangan kedai kopi tidak lagi identik dengan bangunan masif tetapi lebih kepada konsep berkumpul (sosialisasi). Manusia dengan sendirinya akan menghadirkan ruang ketika menikmati kopi. Sehingga banyak ditemukan kepintaran kopi dalam menciptakan ruang dengan keberagaman langgam. Penelitian ini berusaha untuk mengupas kepintaran kedai kopi dalam menciptakan ruang melalui pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah adanya ruang yang diciptakan oleh kopi yaitu ruang budaya, ruang arsitektural, ruang imajinatif dan ruang digital.
Konsepsi Arsitektur Nusantara: Makna Ruang Bersama dalam Ruang Privat Desa Keboansikep-Keboananom Sidoarjo Mutia, Fairuz; Agustin, Dyan; Susanti, Wiwik Dwi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2545.065 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.13314

Abstract

Arsitektur selalu merasa perlu membagi antara fungsi dan zona ruang privat, publik dan servis. Dalam telaah kajian ruang nusantara, pembagian ini seperti samar dan kadangkala tidak berlaku. Pada Desa Keboan Sikep di Sidoarjo, yang secara fisik telah berubah modern, beberapa nilai nusantara masih sangat terasa. Hal ini menjadi menarik ketika adanya beberapa konsepsi mengenai ruang bersama yang memanfaatkan lahan pribadi warga. Penggunaan istilah fungsi maupun guna menjadi layak untuk dipertanyakan dan ditelaah dalam balai pos ronda yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Keboan Sikep. Nilai – nilai kenusantaraan dengan prinsip rela berkorban yang menjadi representasi tentang arsitektur nusantara melalui pemaknaan ruang yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Dengan pendekatan fenomenologi, balai pos ronda kemudian ditelusuri melalui hakikat rong, space dan juga place, selain memahami dalam bentuk ekspresi visual-spasial kawasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya nilai – nilai nusantara yang tertanam secara intuitif yang kadangkala tidak selalu berupa ekspresi visual, namun lebih kepada spasial. Dalam arus hegemoni modern dan arsitektur euro-ricacentrism yang kental, nyatanya manusia masih mengejawantahkan nilai – nilai kenusantaraan dalam tingkahlaku dan pembentukan ruangnya 
Developing the Ability to Design a Residential House through an Interior Textbook Integrated with Research Results Agustin, Dyan; Anggriani, Niniek; Azzahra, Tasya; Ayu K, Sabrina
Nusantara Science and Technology Proceedings 5th International Seminar of Research Month 2020
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2021.0958

Abstract

This textbook discusses the principles used in designing an interior / interior environment in a building. The building which is the object of discussion is the residence. This is intended so that students have provisions in designing space in the interior of a residence. Residential houses have efficiency in terms of design because if they are not designed properly it will cause discomfort in living. The things that will be discussed include, how to organize the space in a residence, how to choose colors that can create a broad and aesthetic impression, how to design good and ergonomic furniture that suits the house. The method is used in two stages, namely the creation stage and the publication stage. The creation stage includes pre-production, production and, post-production. Meanwhile, the publication stage includes book publishing, book launching, and textbook copyright management. This textbook will be useful for students of the Architecture study program Interior and Architectural Design 3. It is hoped that students will understand more about the interior of a residence with an explanation and accompanied by examples from the results of previous research.
Training on Processing Plastic Waste into Creative Products for PKK Mothers in Tambak Oso Village Sidoarjo Agustin, Dyan; Djuni, Erwin; Brahmantio, Athilla; Dahlan, Ahmad
Nusantara Science and Technology Proceedings 5th International Seminar of Research Month 2020
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2021.0959

Abstract

Tambak Oso Village is a densely populated village on the coast. Every day a lot of waste is generated, both household waste and waste from the embankment. The accumulation of garbage is a serious problem for Tambak Oso village, some residents even dump trash in the river. The collected waste is currently not being processed, the only way is just to burn them, which of course creates an odor and disturbs health, especially plastic waste. Therefore, training efforts are needed to process plastic waste into creative products, including accessories (bags, flower vases, flowers) and interior products (lampshades and furniture from used bottles / eco-bricks). By processing plastic waste into creative products, the problem of plastic waste can be overcome. Human resources that are suitable for this activity are PKK mothers (program at the village level to educate women on various aspects of family welfare). They will be trained in the plastic waste processing process so that they will generate new skills and business opportunities. The results obtained after the training were the knowledge of PKK mothers, especially on making chairs from used bottles (eco-bricks). With eco-bricks, they can reduce a lot of plastic waste. Besides, a garbage bank has also been formed to make it easier for mothers to help with plastic waste so that it can increasing the income of PKK mothers in Tambak Oso Village.
Lecture Room Design Towards the New Normal Pandemic Covid 19 (Lecture Room Case Study at UPN “Veteran” Jawa Timur) Djuni, Erwin; Agustin, Dyan
Nusantara Science and Technology Proceedings 5th International Seminar of Research Month 2020
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2021.0960

Abstract

Classroom design management is very important for the continuity of the learning process, especially in a university. At the time of the current Covid 19 pandemic, the learning process has now turned online without using classrooms. But this certainly cannot go on continuously. The government has launched the New Normal program, which means that all activities are slowly being carried out again but with a maximum health protocol including the lecture learning process. The condition of the Covid 19 pandemic requires a lecture room design that can adapt to the needs of health protocols to break the chain of the spread of the virus. The purpose of this study is to analyze the types of activity in the lecture hall and the facilities needed so that a lecture room design can be obtained by the current conditions of the Covid 19 pandemic. The method used is qualitative deductive by describing the conditions of the lecture room and distributing questionnaires to students by filling out online questionnaires. The results of the study, in terms of seat arrangement according to the new normal, show that the type that can accommodate students the most is the rectangle type with an average capacity of 40% of normal capacity. Meanwhile, the design of the barrier between students is needed in the lecture hall to avoid droplets and to make it safer and more comfortable to attend lectures. In the existing door handle, an additional handle is designed so that it can open the door not by hand but my arm. Thus, it is hoped that the design of the new normal lecture room can break the chain of spreading covid 19.
Kajian Genius Loci Pada Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang Wiwik Dwi Susanti; Dyan Agustin; Fairuz Mutia
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2704.822 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i2.1448

Abstract

Kampoeng heritage Kajoetangan merupakan salah satu kampoeng tematik di kota Malang. Kampoeng heritage Kajoetangan lebih ditonjolkan pada aspek kesejarahan, dimana kampoeng ini memiliki peranan penting dalam perkembangan Kota Malang pada masa kolonial Belanda. Sehingga pada saat ini masih banyak ditemukan rumah-rumah yang memiliki langgam kolonial dan jengki. Pada tahun 2018 Pemkot Kota Malang mencanangkan kampoeng tersebut menjadi kampoeng wisata yang lebih menonjolkan karakter kesejarahannya. Dalam penelitiain ini berusaha untuk mengupas potensi genius loci yang tidak hanya pada aspek kesejarahan. Kesimpulan dari penelitian ditemukan bahwa genius loci di kampoeng Kajoetangan meliputi aspek tangible, intangible dan makna. Sehingga makna kampoeng Kajoetangan tidak hanya menonjol dari aspek kesejarahan tetapi karakter kampoeng kota juga menonjol aspek ekonomi, social dan budaya menjadi bagian yang menarik untuk dikembangkan juga.pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan Genius Loci sebagai parameter dalam analisa data.
Tipologi Ruang Dalam Rumah Lamin Berdasarkan Sistem Adat Pada Masyarakat Suku Dayak Dyan Agustin; Mochamad Hamdan M; Renada Trifirdausi Nabila; Ahmad Ikhbar Z
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i1.1634

Abstract

Rumah merupakan bangunan yang dibangun dengan tujuan untuk dijadikan tempat tinggal oleh manusia. Proses pembuatan rumah tak lepas dari penyesuaian antara kebiasaan dan kegiatan dari manusia yang akan menghuninya dari waktu ke waktu. Di Indonesia, rumah - rumah adat yang diturunkan oleh nenek moyang dapat dikatakan sebagai arsitektur nusantara. Rumah-rumah tersebut memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan tata letak geografisnya, sumber daya, adat, kepercayaan, kebiasaan dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Dayak memiliki sistem tersendiri dalam mengorganisir kelompok suku mereka dalam hunian mereka. Suku Dayak pada umumnya menganut prinsip kekerabatan ambilineal. Prinsip kekerabatan ini mengharuskan seseorang untuk tinggal bersama dengan kerabat - kerabatnya dalam sebuah rumah. Studi ini difokuskan untuk mengidentifikasi pembagian ruang pada rumah Lamin, yang mana pembagian ruang ini sangat dipengaruhi oleh sistem adat yang berlaku. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui Tipologi ruang dalam rumah tradisional Lamin. Hasil studi tentang tipologi ruang dalam rumah Lamin dapat dijadikan sebagai esensi pedoman bentuk Arsitektur rumah Lamin, yang akan memberikan kontribusi terhadap keilmuan arsitektur nusantara.
Pembuatan Bros Dari Bahan Manik Dan Limbah Kawat Untuk Pelatihan Wirausaha Ibu PKK Perumahan Sentra Alam Sidoarjo Dyan Agustin; Wiwik Dwi Susanti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v4i1.779

Abstract

Bros merupakan salah satu aksesoris pelengkap penampilan dalam berbusana bagi wanita yang paling banyak diminati. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat bros bermacam macam, salah satunya adalah dari bahan manik manik dan limbah kawat. Kegiatan ini dilakukan di Perumahan Sentra Alam RT 02 yang terletak di daerah lingkar timur Sidoarjo. Diperumahan ini banyak terdapat ibu ibu PKK yang berperan sebagai ibu rumah tangga. Belum ada aktivitas yang bisa dilakukan terutama untuk menambah pemasukan dari segi ekonomi. Untuk itu diperlukan usaha untuk menambah penghasilan keluarga dengan ber wirausaha berupa pelatihan wirausaha pembuatan bros ini dari bahan manik manik dan limbah kawat. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu menganalisis gambaran tentang kreatifitas ibu ibu PKK dalam mengolah manik manik dan limbah kawat menjadi produk bros. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah semakin bertambahnya ketrampilan ibu ibu PKK RT 02 di Perumahan Sentra Alam Sidoarjo dengan membuat produk bros dari bahan manik manik dan limbah kawat yang layak jual. Menurut mereka pengerjaannya mudah dan bahan bahannya mudah didapatkan . Disamping itu bros yang dihasilkan terlihat unik, menarik dan tahan lama, sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi